Malaysia Tangkap Calon Pejuang ISIS
A
A
A
KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia kembali menangkap warganya yang diduga berencana bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Polisi mengamankan lelaki berusia 39 tahun di Bandara Internasional Kuala Lumpur, kemarin.
Menurut keterangan Jenderal Inspektur Khalid Abu Bakar, lelaki itu lebih tepatnya berniat pergi menuju Suriah. Dia, kata Khalid, tidak akan langsung pergi ke Suriah, melainkan melalui dua kali transit di Brunei Darussalam dan Turki.
Tersangka yang diduga ingin berjuang bersama ISIS itu berencana masuk melalui jalan darat. Khalid mengatakan, tersangka ditangkap di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar Pukul 5.30 waktu setempat. “Tersangka kami tangkap pagi ini (kemarin). Dia berencana terbang menuju Brunei, kemudian ke Turki sebelum melewati perbatasan ke Suriah,” ujar Khalid kepada wartawan dalam konferensi pers, dikutip Asiaone.
Malaysia, sama seperti Indonesia, cukup ketat dalam menjalankan Undang-Undang (UU) Kontra-Terorisme. Menurut Khalid, pihak keamanan negara tidak akan menoleransi siapa pun yangmendukungataubergabung dengan kelompok teroris. Setiap warga yang melanggar akan dikenai hukuman sesuai UU.
Tersangka diyakini tidak membawa mitra. Dia sendirian saat Bukit Aman, Cabang Khusus Divisi Kontra-Terorisme Malaysia, menangkapnya di bandara. Tersangka menambah daftar warga Malaysia yang diduga ingin bergabung dengan ISIS dan kelompok radikal lainnya. Menurut Khalid, sampai saat ini, pihak keamanan sudah menangkap 46 orang.
Polisi, kata Khalid, akan terus mengawasi warga Malaysia, terlepas individu ataupun kelompok, yang sudah terlibat dengan kelompok radikal. Salah satunya mereka yang sudah bergabung dengan ISIS. Mereka juga akan mengawasi dan mencurigai warga yang belum bergabung atau mendukung, namun berniat melakukannya. Saat ini, Malaysia juga menjadi titik transit calon anggota ISIS.
“Saya peringatkan kepada siapa pun yang menggunakan Malaysia sebagai titik transit untuk bergabung dengan ISIS, penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, atau apapun itu yang mengancam perdamaian nasional, akan dihukum,” katanya, dilansir Freemalaysiatoday.
Khalid mengatakan, polisi yakin warga Malaysia yang terobsesi bergabung dengan ISIS memiliki hubungan dekat dengan kelompok separatis di Filipina Selatan. Namun, tuduhan itu masih belum dapat terbukti. Begitu pun dengan warga Malaysia yang ditangkap pihak kepolisian.
Dia kemungkinan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, 39 warga Malaysia sudah diidentifikasi terlibat ISIS di Irak dan Suriah pada 13 November 2014, sementara 40 orang sudah ditangkap sejak April 2014, termasuk dua yang baru pulang dari Suriah. Themalaysianinsider melaporkan 5 warga Malaysia tewas di Timur Tengah, sementara Therakyatpost melaporkan 15.
Akhir-akhir ini, Malaysia juga berupaya meningkatkan kualitas UU kontra-terorisme. Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Razak membahas 19 kertas putih di parlemen yang berisi tentang hukum baru dalam melawan pejuang ISIS. Mereka ingin menghentikan penyebaran ideologi ISIS di Malaysia.
Sementara, tujuh orang di Spanyol dan Moroko juga ditangkap atas tuduhan mencoba merekrut perempuan muda melalui internet untuk bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah, Selasa (16/12). Kemendagri Spanyol mengatakan, mereka terdiri dari empat perempuan, satu masih belum dewasa, dan tiga laki-laki.
Semuatersangkaditangkapdi Barcelona, Melilla, Ceuta, dan Fnideq atau Castillejos dalam bahasa Spanyol. “Semua orang tersebut ditangkap atas tuduhan membentuk jaringan yang digunakan untuk merekrut dan mengirimkan perempuan kepada organisasi teroris ISIS diIrak dan Suriah,” bunyi pernyataan Kemendagri, dikutip Dailystar.
Muh shamil
Menurut keterangan Jenderal Inspektur Khalid Abu Bakar, lelaki itu lebih tepatnya berniat pergi menuju Suriah. Dia, kata Khalid, tidak akan langsung pergi ke Suriah, melainkan melalui dua kali transit di Brunei Darussalam dan Turki.
Tersangka yang diduga ingin berjuang bersama ISIS itu berencana masuk melalui jalan darat. Khalid mengatakan, tersangka ditangkap di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar Pukul 5.30 waktu setempat. “Tersangka kami tangkap pagi ini (kemarin). Dia berencana terbang menuju Brunei, kemudian ke Turki sebelum melewati perbatasan ke Suriah,” ujar Khalid kepada wartawan dalam konferensi pers, dikutip Asiaone.
Malaysia, sama seperti Indonesia, cukup ketat dalam menjalankan Undang-Undang (UU) Kontra-Terorisme. Menurut Khalid, pihak keamanan negara tidak akan menoleransi siapa pun yangmendukungataubergabung dengan kelompok teroris. Setiap warga yang melanggar akan dikenai hukuman sesuai UU.
Tersangka diyakini tidak membawa mitra. Dia sendirian saat Bukit Aman, Cabang Khusus Divisi Kontra-Terorisme Malaysia, menangkapnya di bandara. Tersangka menambah daftar warga Malaysia yang diduga ingin bergabung dengan ISIS dan kelompok radikal lainnya. Menurut Khalid, sampai saat ini, pihak keamanan sudah menangkap 46 orang.
Polisi, kata Khalid, akan terus mengawasi warga Malaysia, terlepas individu ataupun kelompok, yang sudah terlibat dengan kelompok radikal. Salah satunya mereka yang sudah bergabung dengan ISIS. Mereka juga akan mengawasi dan mencurigai warga yang belum bergabung atau mendukung, namun berniat melakukannya. Saat ini, Malaysia juga menjadi titik transit calon anggota ISIS.
“Saya peringatkan kepada siapa pun yang menggunakan Malaysia sebagai titik transit untuk bergabung dengan ISIS, penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, atau apapun itu yang mengancam perdamaian nasional, akan dihukum,” katanya, dilansir Freemalaysiatoday.
Khalid mengatakan, polisi yakin warga Malaysia yang terobsesi bergabung dengan ISIS memiliki hubungan dekat dengan kelompok separatis di Filipina Selatan. Namun, tuduhan itu masih belum dapat terbukti. Begitu pun dengan warga Malaysia yang ditangkap pihak kepolisian.
Dia kemungkinan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, 39 warga Malaysia sudah diidentifikasi terlibat ISIS di Irak dan Suriah pada 13 November 2014, sementara 40 orang sudah ditangkap sejak April 2014, termasuk dua yang baru pulang dari Suriah. Themalaysianinsider melaporkan 5 warga Malaysia tewas di Timur Tengah, sementara Therakyatpost melaporkan 15.
Akhir-akhir ini, Malaysia juga berupaya meningkatkan kualitas UU kontra-terorisme. Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Razak membahas 19 kertas putih di parlemen yang berisi tentang hukum baru dalam melawan pejuang ISIS. Mereka ingin menghentikan penyebaran ideologi ISIS di Malaysia.
Sementara, tujuh orang di Spanyol dan Moroko juga ditangkap atas tuduhan mencoba merekrut perempuan muda melalui internet untuk bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah, Selasa (16/12). Kemendagri Spanyol mengatakan, mereka terdiri dari empat perempuan, satu masih belum dewasa, dan tiga laki-laki.
Semuatersangkaditangkapdi Barcelona, Melilla, Ceuta, dan Fnideq atau Castillejos dalam bahasa Spanyol. “Semua orang tersebut ditangkap atas tuduhan membentuk jaringan yang digunakan untuk merekrut dan mengirimkan perempuan kepada organisasi teroris ISIS diIrak dan Suriah,” bunyi pernyataan Kemendagri, dikutip Dailystar.
Muh shamil
(bbg)