Program Transmigrasi TNI AD, Menhan Ngaku Tahu Rencana Marwan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku belum mengetahui rencana Program Transmigrasi Terpadu TNI Angkatan Darat (AD) yang digagas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Rencananya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan menggandeng TNI dalam mewujudkan program tersebut.
"Transmigrasi belum dengar tuh," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai memimpin rapat pimpinan (Rapim) Kemenhan tahun 2015 di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014).
Namun, Ryamizard mengaku akan mendukung program tersebut selama membawa kesejahteraan. Menurutnya, jika membawa kesejahteraan tidak ada salahnya untuk didukung.
"Nyangkul di sini kan enggak ada sawah, di sana (Kalimantan) nyangkul enggak ada habis-habisnya, saya rasa lebih baik ke situ, tapi saya belum dengar," ungkapnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Program Transmigrasi Terpadu TNI AD sedang disiapkan pemerintah. Program itu kerja sama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan TNI.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur sebagai percontohan atau pilot project nantinya.
"Rencananya kurang lebih 6.000-an rumah," tutur Marwan usai upacara peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-64 di Kantor Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 12 Desember 2014.
Lebih lanjut, kata dia, di daerah transmigrasi itu akan dibangun sarana prasarana seperti sekolah, puskesmas, tempat ibadah, bahkan dibangun juga kawasan industri jika dimungkinkan.
Dia pun memiliki alasan mengapa Kalimantan akan dijadikan pilot project program transmigrasi terpadu TNI AD. Karena menjaga perbatasan dianggap penting.
"Selama ini kan temanya masih tema perbatasan, untuk itu kita buatkan pilot project khusus TNI AD supaya kita merasa aman di daerah perbatasan itu. Nanti dengan Polri dan angkatan yang lain juga," ungkapnya.
Sejauh ini, kata dia, master plan program transmigrasi terpadu TNI AD sudah disiapkan. "Ini tinggal menunggu anggaran 2015 ini. Begitu anggaran sudah keluar, karena ini masterplannya sudah keluar semua tinggal kita implementasikan," pungkasnya.
Rencananya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan menggandeng TNI dalam mewujudkan program tersebut.
"Transmigrasi belum dengar tuh," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai memimpin rapat pimpinan (Rapim) Kemenhan tahun 2015 di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014).
Namun, Ryamizard mengaku akan mendukung program tersebut selama membawa kesejahteraan. Menurutnya, jika membawa kesejahteraan tidak ada salahnya untuk didukung.
"Nyangkul di sini kan enggak ada sawah, di sana (Kalimantan) nyangkul enggak ada habis-habisnya, saya rasa lebih baik ke situ, tapi saya belum dengar," ungkapnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Program Transmigrasi Terpadu TNI AD sedang disiapkan pemerintah. Program itu kerja sama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan TNI.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur sebagai percontohan atau pilot project nantinya.
"Rencananya kurang lebih 6.000-an rumah," tutur Marwan usai upacara peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-64 di Kantor Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 12 Desember 2014.
Lebih lanjut, kata dia, di daerah transmigrasi itu akan dibangun sarana prasarana seperti sekolah, puskesmas, tempat ibadah, bahkan dibangun juga kawasan industri jika dimungkinkan.
Dia pun memiliki alasan mengapa Kalimantan akan dijadikan pilot project program transmigrasi terpadu TNI AD. Karena menjaga perbatasan dianggap penting.
"Selama ini kan temanya masih tema perbatasan, untuk itu kita buatkan pilot project khusus TNI AD supaya kita merasa aman di daerah perbatasan itu. Nanti dengan Polri dan angkatan yang lain juga," ungkapnya.
Sejauh ini, kata dia, master plan program transmigrasi terpadu TNI AD sudah disiapkan. "Ini tinggal menunggu anggaran 2015 ini. Begitu anggaran sudah keluar, karena ini masterplannya sudah keluar semua tinggal kita implementasikan," pungkasnya.
(kri)