Mogok Nasional, Belgia Lumpuh

Selasa, 16 Desember 2014 - 09:33 WIB
Mogok Nasional, Belgia Lumpuh
Mogok Nasional, Belgia Lumpuh
A A A
BRUSSELS - Belgia kemarin mengalami kelumpuhan akibat mogok massal yang dilakukan berbagai serikat pekerja. Penerbangan domestik dan internasional serta jaringan kereta api lumpuh sejak Minggu (14/12) malam waktu setempat.

Mereka memprotes kebijakan penghematan pemerintahan baru yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Charles Michel. “Semua penerbangan dibatalkan. Segala sesuatu tidak akan berjalan normal hingga besok (Senin, waktu setempat),” kata juru bicara Bandara Brussels Florence Muls, kepada AFP. Dia menambahkan, sebanyak 600 penerbangan masuk dan keluar bandara tidak dapat lepas landas dan mendarat selama 24 jam.

“Seluruh petugas pengontrol lalu lintas udara ikut mogok massal,” imbuhnya. Sedangkan, juru bicara Bandara Charleroi di luar Brussels Jean-Jacques Cloquet mengungkapkan, semua pesawat yang akan lepas landas dibatalkan. Pesawat yang akan mendarat dialihkan ke bandara di luar Belgia selama 24 jam.

“Terganggunya pelayanan bandara merupakan bencana,” tutur Cloquet. Dia juga memperingatkan, agenda perjalanan warga yang akan merayakan natal dan tahun baru bakal terganggu. Sejumlah bandara lain juga terdampak akibat aksi mogok massal, di antaranya Bandara Liege, Antwerp, dan Ostend. Perusahaan kereta api Belgia, SNCB, mengungkapkan bahwa pelayanan kereta domestik dibatalkan dari Minggu hingga Senin waktu setempat (hari ini).

Kereta lintas negara, Eurostar, juga menyatakan jadwal kereta akan terlambat pada Minggu dari London ke Brussels. Eurostar tidak memasuki wilayah Belgia, tetapi berhenti di Lille, kota di Prancis yang berbatasan dengan Belgia. Eurostar kemarin menghentikan operasionalnya di Belgia. Mogok massal juga melanda sekolah, pabrik, dan kantor pemerintah di seluruh Belgia.

Gerakan mogok massal itu dimulai pada bulan lalu ketika 100.000 orang menggelar aksi di Brussels yang berakhir dengan bentrokan. Mereka menentang kebijakan PM Charles Michel yang melakukan penghematan sehingga berakibat pada peningkatan biaya hidup pada tahun depan. Para demonstran juga menentang rencana peningkatan usia pensiun dari 65 ke 67.

“Pemerintah mengungkapkan, tidak ada ruang untuk negosiasi sebagai upaya yang serius. Serikat pekerja dan perdagangan juga tidak memiliki jawaban konkret,” kata Philippe Van Muylder, perwakilan FGTB, serikat pekerja Belgia, kepada kantor berita Belga. “Tidak ada lagi dialog,” tuturnya.

Pemerintah bersikeras langkah penghematan akan menyelamatkan USD13,69 miliar (Rp175,12triliun) selamaperiode lima tahun. Pe-merintahan PM Michel yang di-bentuk bersama koalisiempatpartaipada Oktober silam itu akan menghadapi masamasa sulit karena banyaknya protes dan mogok massal.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4037 seconds (0.1#10.140)