Pertumbuhan Jalan Protokol Mandek
A
A
A
BEKASI - Pertumbuhan jalan protokol di Kota Bekasi mandek. Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi pun mengusulkan dana infrastruktur jalan Rp700 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 untuk peningkatan kapasitas jalan utama dan pembangunan jalan baru.
Kabid Bina Marga Disbimarta Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, tahun ini pemerintah fokus memperbaiki jalan lingkungan dengan menghabiskan dana sekitar Rp337,5 miliar. Dari jumlah itu, sekitar Rp112,5 miliar untuk perbaikan jalan serta pembangunan awal jalan baru di wilayah Kota Bekasi. ”Jalan lingkungan sudah bagus semua,” katanya, kemarin.
Tahun depan perbaikan infrastruktur dikonsentrasikan untuk jalan utama. ”Banyak jalan utama yang harus dilebarkan dan diperbaiki, kondisinya masih rusak,” ungkapnya. Perbaikan jalan yang mendesak dilakukan, antara lain Jalan Perjuangan-Lingkar Utara (pelebaran), sisi barat Jalan Perjuangan (jalur baru), sisi barat underpass (jalur baru), dan Jalan Raya Hankam (pelebaran).
Selanjutnya Jalan Pahlawan (pelebaran), Pekayon-Pondokgede (pelebaran), Bantargebang- Setu (pelebaran), Mustikajaya- Bantargebang (pelebaran), dan Ngurah Rai-Cakung (peningkatan kualitas jalan). Arief menegaskan, pertumbuhan jalan sangat penting mengingat volume kendaraan semakin padat. Kapasitas sejumlah jalan saat ini dianggap tak mampu menampung kendaraan dan menyebabkan kemacetan.
”Jalan penuh karena sempit,” ujarnya. Data Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Bekasi menyebutkan, saat ini terdapat 1,2 juta kendaraan, meningkat 40% dari tahun lalu sebanyak 740.000 kendaraan. ”Kondisi inilah yang menyebabkan volume kendaraan memenuhi jalan-jalan di Kota Bekasi,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai mengatakan, penyusunan anggaran sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. ”Infrastruktur memang lebih utama dalam anggaran 2015, nanti kita fokuskan untuk jalan utama,” tandasnya.
Abdullah m surjaya
Kabid Bina Marga Disbimarta Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, tahun ini pemerintah fokus memperbaiki jalan lingkungan dengan menghabiskan dana sekitar Rp337,5 miliar. Dari jumlah itu, sekitar Rp112,5 miliar untuk perbaikan jalan serta pembangunan awal jalan baru di wilayah Kota Bekasi. ”Jalan lingkungan sudah bagus semua,” katanya, kemarin.
Tahun depan perbaikan infrastruktur dikonsentrasikan untuk jalan utama. ”Banyak jalan utama yang harus dilebarkan dan diperbaiki, kondisinya masih rusak,” ungkapnya. Perbaikan jalan yang mendesak dilakukan, antara lain Jalan Perjuangan-Lingkar Utara (pelebaran), sisi barat Jalan Perjuangan (jalur baru), sisi barat underpass (jalur baru), dan Jalan Raya Hankam (pelebaran).
Selanjutnya Jalan Pahlawan (pelebaran), Pekayon-Pondokgede (pelebaran), Bantargebang- Setu (pelebaran), Mustikajaya- Bantargebang (pelebaran), dan Ngurah Rai-Cakung (peningkatan kualitas jalan). Arief menegaskan, pertumbuhan jalan sangat penting mengingat volume kendaraan semakin padat. Kapasitas sejumlah jalan saat ini dianggap tak mampu menampung kendaraan dan menyebabkan kemacetan.
”Jalan penuh karena sempit,” ujarnya. Data Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Bekasi menyebutkan, saat ini terdapat 1,2 juta kendaraan, meningkat 40% dari tahun lalu sebanyak 740.000 kendaraan. ”Kondisi inilah yang menyebabkan volume kendaraan memenuhi jalan-jalan di Kota Bekasi,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai mengatakan, penyusunan anggaran sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. ”Infrastruktur memang lebih utama dalam anggaran 2015, nanti kita fokuskan untuk jalan utama,” tandasnya.
Abdullah m surjaya
(ars)