Reformasi Politik dan Ekonomi Abe Aman

Senin, 15 Desember 2014 - 11:34 WIB
Reformasi Politik dan Ekonomi Abe Aman
Reformasi Politik dan Ekonomi Abe Aman
A A A
TOKYO - Kebijakan reformasi politik dan ekonomi Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe semakin menguat. Pasalnya, Partai Demokratik Liberal (LDP) yang dipimpinnya diperkirakan menang telak pada pemilihan umum (pemilu) sela yang digelar kemarin.

LDP diprediksi meraih tiga perempat dari total 475 kursi, dan sisanya diraih partai oposisi. Prediksi yang sama juga pernah keluar dari hasil jajak pendapat yang digelar beberapa media Jepang. Namun, persaingan di lapangan tidak semudah itu. Beberapa pemerhati memperingatkan hasilnya akan berbeda, meski tidak signifikan.

Jumlah kandidat pengisi majelis rendah mencapai 1.191 orang. Mereka datang dari berbagai partai. Namun, apabila LDP sanggup memenangi pemilu sela sesuai prediksi, itu akan menjadi sejarah baru bagi LDP. Pasalnya, mereka belum pernah memenangi pemilu hingga 352 kursi dalam hampir enam dekade terakhir.

Hasil pemilu ini akan mendongkrak popularitas Abe, meski saat ini ekonomi Jepang mengalami resesi. Padahal dalam pemilu sebelumnya 2012 lalu, Abe berjanji akan meningkatkan ekonomi Jepang. Faktanya kini perekonomian Negeri Sakura itu terguncang. Abe menunda kenaikan pajak pada November lalu sehingga menimbulkan kekhawatiran utang publik tidak akan terlunasi.

Meski demikian, Abe menegaskan kebijakannya yang terkenal dengan sebutan Abenomics akan sanggup membawa Jepang kembali bangkit. ”Saya mendorong Abenomics, kebijakan yang didesain untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan gaji. Ini hanya satu-satunya cara yang bisa kita (Jepang) lakukan,” ujar Abe di depan ribuan warga Jepang yang berada di tempat pemungutan suara (TPS) Tokyo, dikutip AFP.

“Jepang bisa lebih kaya lagi,” sambungnya. Sayangnya masyarakat Jepang kurang antusias mengikuti pemilu sela, baik di kepulauan terpencil maupun di daerah pegunungan. Meski pamor Abe naik-turun, beberapa pendukungnya tetap berkomitmen untuk memilih Abe dan partainya. “Saya pikir Abe merupakan satu-satunya pilihan yang sudah kami pertimbangkan dari berbagai laporan,” ujar Hiroshi Tamada, salah satu pendukungnya.

LDP patut bersyukur sebab kebanyakan rakyat Jepang tidak menemukan alternatif yang lebih baik dari partai lain. Selain itu, pemilih bersikap apatis sehingga ada kecenderungan sistem perpolitikan Jepang akan menuju politik satu partai di masa mendatang. Pemerintah Kota Tokyo mengakui antusiasme rakyat Jepang di perkotaan untuk mengikuti pemilu terus menurun dalam dua tahun terakhir.

Menurut mereka, hanya sekitar 26% warga Jepang yang datang ke TPS, padahal pada pemilu 2012 lalu jumlah pemilih masih berkisar 32%. Itu merupakan penurunan terendah dari 59,3 juta penduduk Jepang. Abe masih berambisi besar merealisasikan impiannya untuk menjadi pemimpin bersejarah di Jepang.

Dia ingin melakukan reformasi konstitusi. Salah satunya merevisi Konstitusi Pasifik Jepang, sekalipun nanti LDP tidak akan mendukungnya. Namun, dia mengatakan membutuhkan mandat baru untuk mendukung program ekonominya. Untuk mewujudkan ambisinya itu, pertaruhan Abe sangat besar.

Dia berani melepas jabatannya jika LDP gagal mendominasi pemilu sela karena LDP belum pernah kalah sejak 2009. Namun, Abe tidak khawatir sebab partai oposisi dinilai masih lemah. Satu-satunya partai pesaing terkuat LDP ialah Partai Komunis Jepang (JCP). Hasil dari pemilu sela juga akan menentukan masa depan reaktor nuklir Jepang yang sampai saat ini masih menjadi isu kontroversial.

Pemerintah sangat berambisi untuk mengaktifkan kembali 42 reaktor nuklir setelah dinonaktifkan sejak bencana tsunami pada 2011. Namun, masyarakat menolaknya karena tidak ingin mengambil risiko berbahaya.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1405 seconds (0.1#10.140)