Presiden Diminta Undang DPR
A
A
A
JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan hubungan yang tegang antara pemerintah dan DPR hanya bisa diselesaikan dengan melakukan komunikasi politik yang intens.
Zulkifli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil inisiatif mengundang perwakilan DPR untuk melakukan pertemuan demi menyudahi segala permasalahan yang terjadi di parlemen . ”Segera, kalau bisa Presiden lebih dulu mengundang, baru setelah itu kami rapat konsultasi bertemu dengan ketuaketua lembaga,” ungkap Zulkifli saat menjadi keynote speaker pada seminar ”Potret Komunikasi Politik Parlemen Republik Indonesia” di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kemarin.
Dia mengaku tergerak mendorong pertemuan itu karena saat bertemu langsung dengan rakyat, banyak di antaranya yang mengeluhkan pemerintah dan DPR yang terus memelihara ketegangan, sedangkan rakyat tidak lagi diperhatikan. Dia menambahkan, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar politik para elite memiliki hubungan yang harmonis.
Pertama, komunikasi harus dijalin secara cair antara pemerintah dan parlemen. Kedua, menciptakan komunikasi yang baik antara parlemen dan konstituennya, yaitu rakyat. Ketiga, lanjut Zulkifli, elite politik di DPR maupun pemerintah bisa meminta pemimpin partai politik untuk duduk bersama membahas hal-ihwal yang selama ini menjadi perbedaan.
Di lain pihak, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait berharap Ketua DPR Setya Novanto menepati janjinya untuk menghapus sistem koalisi atau kubu-kubuan di parlemen. ”Dalam pidato terakhir, Pak Setya Novanto mengatakan tidak ada Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, kita ingat (pidato) itu,” kata Maruarar pada acara yang sama kemarin.
Sindonews
Zulkifli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil inisiatif mengundang perwakilan DPR untuk melakukan pertemuan demi menyudahi segala permasalahan yang terjadi di parlemen . ”Segera, kalau bisa Presiden lebih dulu mengundang, baru setelah itu kami rapat konsultasi bertemu dengan ketuaketua lembaga,” ungkap Zulkifli saat menjadi keynote speaker pada seminar ”Potret Komunikasi Politik Parlemen Republik Indonesia” di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kemarin.
Dia mengaku tergerak mendorong pertemuan itu karena saat bertemu langsung dengan rakyat, banyak di antaranya yang mengeluhkan pemerintah dan DPR yang terus memelihara ketegangan, sedangkan rakyat tidak lagi diperhatikan. Dia menambahkan, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar politik para elite memiliki hubungan yang harmonis.
Pertama, komunikasi harus dijalin secara cair antara pemerintah dan parlemen. Kedua, menciptakan komunikasi yang baik antara parlemen dan konstituennya, yaitu rakyat. Ketiga, lanjut Zulkifli, elite politik di DPR maupun pemerintah bisa meminta pemimpin partai politik untuk duduk bersama membahas hal-ihwal yang selama ini menjadi perbedaan.
Di lain pihak, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait berharap Ketua DPR Setya Novanto menepati janjinya untuk menghapus sistem koalisi atau kubu-kubuan di parlemen. ”Dalam pidato terakhir, Pak Setya Novanto mengatakan tidak ada Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, kita ingat (pidato) itu,” kata Maruarar pada acara yang sama kemarin.
Sindonews
(bbg)