Wapres Minta TNI Tingkatkan Produktivitas Masyarakat
Wapres Minta TNI Tingkatkan Produktivitas Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta TNI meningkatkan produktivitas masyarakat melalui Tentara Manunggal Membangun Desa (TMDD). Dengan demikian, tidak ada lagi ancaman keamanan negara bila seluruh rakyat Indonesia sejahtera.
“Saya apresiasi TNI yang ingin membangun desa dengan menggunakan kemampuan yang ada, tentu harus kerja sama dengan kepala daerah. Membangun desa itu harus melihat bagaimana meningkatkan produktivitas masyarakat. TNI harus dekat dengan rakyat, kemudian bersamasama meningkatkan harkat hidup dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya saat menghadiri pembukaan rapat paripurna TMMD ke- 35 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.
JK menyebutkan, ada empat lokasi kemiskinan yang cukup besar, yaitu petani, nelayan, buruh bergaji rendah, dan pengangguran. Dua di antaranya, petani dan nelayan, kebanyakan berada di desa-desa. Kondisi ini membuat banyak penduduk desa yang memilih ke Malaysia dan Timur Tengah untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Termasuk urbanisasi ke kota-kota besar seperti Jakarta dan sebagainya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, rapat paripurna ini bertujuan untuk mengevaluasi program TMMD 2014 sekaligus memberikan arah kebijakan pada penyelenggaraan TMMD 2015 yang terpadu dan lintas sektoral. “Sasaran TMMD adalah percepatan pembangunan di daerah yang tergolong miskin, kumuh, rawan bencana, perbatasan, terpencil, rawan konflik dan pascakonflik,” jelasnya.
Dia meminta pemerintah daerah, gubernur, bupati, dan wali kota tidak ragu-ragu menggunakan para prajurit TNI yang terserak di seluruh Indonesia untuk membantu pembangunan. “Kalau di daerahnya ada batalion itu juga milik pemda, bukan saja milik pangdam. Ini agar tidak ragu-ragu untuk menggunakan prajurit untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya. Berdasarkan data yang dimiliki, kata Panglima, hingga 2014, kegiatan TMMD bersama komponen bangsa telah lakukan kegiatan di 5.673 desa.
Sucipto
“Saya apresiasi TNI yang ingin membangun desa dengan menggunakan kemampuan yang ada, tentu harus kerja sama dengan kepala daerah. Membangun desa itu harus melihat bagaimana meningkatkan produktivitas masyarakat. TNI harus dekat dengan rakyat, kemudian bersamasama meningkatkan harkat hidup dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya saat menghadiri pembukaan rapat paripurna TMMD ke- 35 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.
JK menyebutkan, ada empat lokasi kemiskinan yang cukup besar, yaitu petani, nelayan, buruh bergaji rendah, dan pengangguran. Dua di antaranya, petani dan nelayan, kebanyakan berada di desa-desa. Kondisi ini membuat banyak penduduk desa yang memilih ke Malaysia dan Timur Tengah untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Termasuk urbanisasi ke kota-kota besar seperti Jakarta dan sebagainya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, rapat paripurna ini bertujuan untuk mengevaluasi program TMMD 2014 sekaligus memberikan arah kebijakan pada penyelenggaraan TMMD 2015 yang terpadu dan lintas sektoral. “Sasaran TMMD adalah percepatan pembangunan di daerah yang tergolong miskin, kumuh, rawan bencana, perbatasan, terpencil, rawan konflik dan pascakonflik,” jelasnya.
Dia meminta pemerintah daerah, gubernur, bupati, dan wali kota tidak ragu-ragu menggunakan para prajurit TNI yang terserak di seluruh Indonesia untuk membantu pembangunan. “Kalau di daerahnya ada batalion itu juga milik pemda, bukan saja milik pangdam. Ini agar tidak ragu-ragu untuk menggunakan prajurit untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya. Berdasarkan data yang dimiliki, kata Panglima, hingga 2014, kegiatan TMMD bersama komponen bangsa telah lakukan kegiatan di 5.673 desa.
Sucipto
(bbg)
Explore More