Menhan Ingatkan TNI-Polri Agar Tetap Solid
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu diangkat sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL).
Baret ungu dan dua Brevet Marinir telah disematkan sebagai tanda pengangkatannya sebagai warga kehormatan.
Dalam sambutannya Ryamizard mengatakan, dirinya bangga mendapat kepercayaan menjadi warga kehormatan Korps Marinir.
Dia berjanji akan menjaga nama baik dan harga diri Marinir seperti menjaga nama dan harga dirinya sendiri.
"Hari ini kembali saya berada di tengah prajurit marinir," kata Ryamizard di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2014).
"Sungguh menggetarkan naluri keprajuritan saya. Saya akan menjaga nama marinir seperti menjaga nama dan harga diri saya sendiri," imbuhnya.
Menantu Jenderal (Purn) Try Sutrisno itu berkisah, dengan kembalinya dia di lingkungan Marinir, dia teringat pada penugasannya saat masih aktif menjadi prajurit.
Terutama saat menjadi komandan Kontingen Garuda pada misi perdamaian di Kamboja pada 1992-1993, di mana wakilnya merupakan anggota marinir yang sangat dihormati.
Dia mengaku telah menyaksikan kiprah Korps Marinir yang membanggakan. Selalu hadir dalam tiap penugasan, tidak pernah absen dalam penugasan, dan mampu mengibarkan panji kebesarannya.
Semua nilai-nilai itu memberikan keyakinan terhadap rakyat bahwa setiap ancaman, Marinir akan mampu menghadapinya.
"Mengapa saya mengatakan terhormat dan membanggakan karena dalam masa karir saya selama 14 tahun di daerah operasi selalu bersama prajurit termasuk prajurit marinir," ucap Ryamizard.
Dalam kesempatan tersebut, mantan KSAD itu pun memberikan sejumlah pesan moral bagi prajurit Marinir.
Mulai dari memelihara jati diri sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang untuk bisa bekerja sama dengan rakyat, hingga meningkatkan profesionalisme dan menjaga solidaritas antar sesama prajurit, termasuk dengan anggota kepolisian.
"Pelihara jati diri sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang. Tanamkan nilai bersama rakyat TNI kuat. Tingkatkan profesionalisme TNI dan jaga solidaritas dengan sesama prajurit TNI, termasuk dengan anggota polisi. Pegang komando tegak lurus yang jelas dalam rangkaian tugas," pungkas Ryamizard.
Baret ungu dan dua Brevet Marinir telah disematkan sebagai tanda pengangkatannya sebagai warga kehormatan.
Dalam sambutannya Ryamizard mengatakan, dirinya bangga mendapat kepercayaan menjadi warga kehormatan Korps Marinir.
Dia berjanji akan menjaga nama baik dan harga diri Marinir seperti menjaga nama dan harga dirinya sendiri.
"Hari ini kembali saya berada di tengah prajurit marinir," kata Ryamizard di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2014).
"Sungguh menggetarkan naluri keprajuritan saya. Saya akan menjaga nama marinir seperti menjaga nama dan harga diri saya sendiri," imbuhnya.
Menantu Jenderal (Purn) Try Sutrisno itu berkisah, dengan kembalinya dia di lingkungan Marinir, dia teringat pada penugasannya saat masih aktif menjadi prajurit.
Terutama saat menjadi komandan Kontingen Garuda pada misi perdamaian di Kamboja pada 1992-1993, di mana wakilnya merupakan anggota marinir yang sangat dihormati.
Dia mengaku telah menyaksikan kiprah Korps Marinir yang membanggakan. Selalu hadir dalam tiap penugasan, tidak pernah absen dalam penugasan, dan mampu mengibarkan panji kebesarannya.
Semua nilai-nilai itu memberikan keyakinan terhadap rakyat bahwa setiap ancaman, Marinir akan mampu menghadapinya.
"Mengapa saya mengatakan terhormat dan membanggakan karena dalam masa karir saya selama 14 tahun di daerah operasi selalu bersama prajurit termasuk prajurit marinir," ucap Ryamizard.
Dalam kesempatan tersebut, mantan KSAD itu pun memberikan sejumlah pesan moral bagi prajurit Marinir.
Mulai dari memelihara jati diri sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang untuk bisa bekerja sama dengan rakyat, hingga meningkatkan profesionalisme dan menjaga solidaritas antar sesama prajurit, termasuk dengan anggota kepolisian.
"Pelihara jati diri sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang. Tanamkan nilai bersama rakyat TNI kuat. Tingkatkan profesionalisme TNI dan jaga solidaritas dengan sesama prajurit TNI, termasuk dengan anggota polisi. Pegang komando tegak lurus yang jelas dalam rangkaian tugas," pungkas Ryamizard.
(maf)