Kader Muda Jadi Tokoh Kunci Golkar

Jum'at, 05 Desember 2014 - 11:02 WIB
Kader Muda Jadi Tokoh...
Kader Muda Jadi Tokoh Kunci Golkar
A A A
NUSA DUA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Periode 2014-2019 Aburizal Bakrie (ARB) akhirnya memenuhi komitmennya mengisi kepengurusannya dengan melibatkan lebih banyak kader muda.

Penempatan kader muda ini termasuk untuk posisi strategis yakni wakil ketua umum (waketum). Kader muda yang mengisi posisi waketum antara lain Ade Komarudin dan Aziz Syamsuddin. Namun, meski tergolong muda, mereka memiliki jam terbang tinggi di Partai Golkar.

Sementara untuk posisi ketua DPP, ARB juga menempatkan sejumlah kader muda. Mereka antara lain Nurul Arifin, Rizal Mallarangeng, Ahmad Dolly Kurnia, dan Tantowi Yahya. Kader muda lain yang juga menempati posisi strategis pengurus harian yakni Bambang Soesatyo sebagai bendahara umum DPP. Pengamat politik dari Universitas Mercu Buana, Jakarta, Heri Budianto mengatakan, pemilihan kader muda ini bagian strategi Golkar menghadapi pemilu mendatang yang realitasnya akan banyak melibatkan pemilih muda.

“ARB bisa membaca tantangan ke depan, komposisi pengurusnya ini jawaban akan tantangan masa depan yang dihadapi Golkar,” ujar dia kemarin. Namun, Heri mengatakan, ada realitas politik lain yang harus dilihat bahwa para kader muda tersebut juga loyalis ARB yang banyak membantunya untuk terpilih kembali sebagai ketua umum di munas.

“Ini juga sekaligus politik balas jasa. ARB tidak bisa menghindari politik kepentingan dengan mengakomodasi orang-orang yang membantunya,” ungkapnya. Berbeda dengan kepengurusan DPP Partai Golkar sebelumnya. Pada struktur kepengurusan periode 2014-2019 ada beberapa perubahan yang terjadi di antaranya diangkatnya ketua harian yang dipercayakan untuk mengelola organisasi secara harian.

Tidak hanya itu, jumlah ketua DPP atau ketua bidang yang pada periode sebelumnya berjumlah 39 orang juga saat ini berkurang menjadi 31. Sedangkan posisi waketum mengalami penambahan menjadi sembilan dari sebelumnya hanya lima orang.

Selain Ade Komarudin dan Aziz Syamsuddin, tujuh kader yang menjabat waketum yakni Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Ahmadi Nur Supit, Setya Novanto, Nurdin Halid, Theo L Sambuaga, Syarief Tjitjip Soetardjo, dan Fadel Muhammad. Posisi ketua harian DPP Golkar dijabat MS Hidayat, sedangkan posisi sekretaris jenderal (sekjen) tetap dipercayakan kepada Idrus Marham.

Ketua Dewan Pertimbangan Golkar kembali diisi Akbar Tandjung. ARB mengaku bangga sebab munas yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali berjalan mulus. “Waktu saya datang ke sini, suasana mencekam, semua merasa khawatir, bahwa katanya akan ada penyerangan,” katanya saat mengumumkan struktur kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2014-2019 kemarin.

ARB berharap selama lima tahun ke depan Partai Golkar akan terus bersama-sama dengan KoalisiMerahPutih(KMP) menjadi penyeimbang bagi pemerintah, memperkuat sistem presidensial dalam membangun bangsa dan negara. “Kita berharap lima tahun ini kita bersamasama. Kita berjuang bersama,” ucapnya.

Dalam pidato politiknya seusai ditetapkan sebagai ketua umum pada Rabu (3/12), ARB menegaskan struktur kepengurusannya akan diisi 70% anakanak muda. Sisanya 30% akan diisi kader senior. Tidak hanya itu, dia juga akan memprioritaskan 30% wanita dalam susunan kepengurusan DPP.

Hadir dalam penutupan Munas IX Partai Golkar tersebut yakni Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Farid, dan mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Selain itu, hadir juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dan Wakil DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah.

Sedangkan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan yang semula tiba di arena munas harus kembali karena mendadak ada kepentingan. Wakil Ketua Umum Golkar Theo L Sambuaga mengakui, struktur kepengurusan DPP Partai Golkar periode kali ini lebih ramping dibanding sebelumnya yang berjumlah 368 orang. Dengan postur yang lebih ramping, sambung Theo, pembagian tugas diharapkan bisa berjalan baik dan dapat fokus dalam kerja.

“Kader kami banyak yang kompeten dan wajar duduk di kepengurusan pusat. Ada ribuan yang mendaftar. Jadi bukan mudah untuk menyusun kepengurusan ini. Banyak antusiasme dan harus diseleksi agar kerja partai efisien dan efektif,” tuturnya. Menurut dia, DPP Partai Golkar akan memberdayakan kader-kader muda dan potensial, termasuk mereka yang sebelumnya menjadi pengurus, namun pada periode ini belum masuk pengurus harian.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Titiek Soeharto mengaku baru mengetahui terpilih sebagai wakil ketua umum setelah ARB mengumumkan namanya. “Saya tidak tahu kalau jadi waketum. Beneran, baru tahu sekarang,” ujarnya di arena munas kemarin. Titiek bertekad mengembangkan organisasi kewanitaan di sayap organisasi Partai Golkar seperti di Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR), dan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).

“Saya akan mengakomodasi suara perempuan. Dari situlah, suara-suara untuk mengembangkan partai akan muncul,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Umum PartaiGerindraPrabowoSubianto mengucapkan selamat kepada ARB dan Akbar Tandjung yang kembali ditetapkan menjadi ketua umum dan ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Menurut dia, Golkar telah berhasil memilih ketua umum secara damai dan mengakomodasi semua perbedaan. “Saya ucapkan atas nama kawan-kawan KMP, ucapan selamat kami kepada Partai Golkar,” katanya. Mantan Danjen Kopassus ini mengakui peran Partai Golkar sangat dibutuhkan untuk membangun kemajuan bangsa. Karena itu, Prabowo berharap Golkar bisa lebih sukses menulis sejarahnya di pentas politik Tanah Air.

“Keberhasilan Partai Golkar adalah keberhasilan kita di KMP,” ucapnya. Menurut Prabowo, Golkar dan KMP harus solid menyelesaikan persoalan dan tantangan bangsa ke depan. Indonesia harus bisa bangkit membangun kemandirian dan daya saing. Dalam kesempatan itu, Prabowo menilai Partai Golkar sebagai partai yang memiliki sejarah politik yang panjang dan memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjalanan bangsa.

“Apa yang terjadi di Partai Golkar akan berpengaruh bukan saja kepada partai-partai kebangsaan dan partai religius, tetapi juga kepada seluruh negara dan bangsa,” tuturnya. Mantan Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari memandang selesainya Munas IX Partai Golkar yang berlangsung 30 November hingga 4 Desember 2014 sebagai sebuah fakta politik.

“Munas sudah selesai, the game is over! Memang tidak ideal, ada banyak kekurangan, dan ada banyak sekali hal yang perlu diperbaiki,” kata Hajriyanto di Jakarta kemarin.

Sucipto/Rahmat sahid
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0784 seconds (0.1#10.140)