IPW Nilai Polri Tambah Utang Pemerintah Rp36,9 T
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai pembelian peralatan Polri ke luar negeri melalui Kredit Ekspor (KE) hanya akan menambah beban utang pemerintah.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, selama 10 tahun terakhir proyek KE Polri sudah menambah utang pemerintah sebesar Rp36,9 triliun.
Neta pun meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi dan kemudian meninjau ulang besaran utang yang dibebankan Polri dari proyek KE ini.
"Pemerintah perlu melakukan evaluasi dan audit yang menyeluruh terhadap proyek pengadaan Polri, terutama yang dibiayai utang luar negeri," kata Neta melalui pers rilis yang diterima Sindonews, Kamis (4/12/2014).
Mengevaluasi kebijakan pembelian peralatan dari luar negeri tersebut, Neta mengimbau agar Polri didorong untuk meniru langkah TNI yang membeli alutsista dari industri dalam negeri.
Tujuannya, kata Neta, agar industri dalam negeri berkembang dan pemerintah tidak dibebani utang luar negeri yang besar. "Sehingga proyek pengadaan di Polri tepat guna dan bermanfaat bagi jajaran bawah Polri maupun masyarakat," pungkasnya.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, selama 10 tahun terakhir proyek KE Polri sudah menambah utang pemerintah sebesar Rp36,9 triliun.
Neta pun meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi dan kemudian meninjau ulang besaran utang yang dibebankan Polri dari proyek KE ini.
"Pemerintah perlu melakukan evaluasi dan audit yang menyeluruh terhadap proyek pengadaan Polri, terutama yang dibiayai utang luar negeri," kata Neta melalui pers rilis yang diterima Sindonews, Kamis (4/12/2014).
Mengevaluasi kebijakan pembelian peralatan dari luar negeri tersebut, Neta mengimbau agar Polri didorong untuk meniru langkah TNI yang membeli alutsista dari industri dalam negeri.
Tujuannya, kata Neta, agar industri dalam negeri berkembang dan pemerintah tidak dibebani utang luar negeri yang besar. "Sehingga proyek pengadaan di Polri tepat guna dan bermanfaat bagi jajaran bawah Polri maupun masyarakat," pungkasnya.
(kri)