Presiden Dianggap Tidak Empati Terhadap Keluarga Munir
A
A
A
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai, masyarakat akan beranggapan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berempati terhadap keluarga aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) almarhum Munir Said Thalib.
Hal itu menyusul pemberian pembebasan bersarat kepada Pollycarpus Budihari Prijanto oleh Kementerian Hukum dan HAM.
"Pertama presiden dianggap belum (mempunyai) nurani yang baik, tidak empati terhadap korban, dianggap tidak mempunyai perasaan terhadap keluarga korban," kata Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai di kantornya, Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).
Pada saat keluarga korban menantikan proses peradilan yang terdampar di kejaksaan, tiba-tiba muncul pembebasan bersyarat terhadap orang yang telah diduga melakukan pembunuhan tehadap aktivis HAM itu.
Masyarakat, menurut Pigai, akan bertanya-tanya siapa yang mendorong Presiden Jokowi memberikan pembebasan bersyarat terhadap Pollycarpus.
"Kedua, orang akan menmandang siapa di belakang Presiden Jokowi yang mendorong pemberian pembebasan bersyarat. Orang dekat Jokowi siapa," tuturnya.
Hal itu menyusul pemberian pembebasan bersarat kepada Pollycarpus Budihari Prijanto oleh Kementerian Hukum dan HAM.
"Pertama presiden dianggap belum (mempunyai) nurani yang baik, tidak empati terhadap korban, dianggap tidak mempunyai perasaan terhadap keluarga korban," kata Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai di kantornya, Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).
Pada saat keluarga korban menantikan proses peradilan yang terdampar di kejaksaan, tiba-tiba muncul pembebasan bersyarat terhadap orang yang telah diduga melakukan pembunuhan tehadap aktivis HAM itu.
Masyarakat, menurut Pigai, akan bertanya-tanya siapa yang mendorong Presiden Jokowi memberikan pembebasan bersyarat terhadap Pollycarpus.
"Kedua, orang akan menmandang siapa di belakang Presiden Jokowi yang mendorong pemberian pembebasan bersyarat. Orang dekat Jokowi siapa," tuturnya.
(hyk)