Paus Tolak Penyamaan Islam dan Kekerasan
A
A
A
ISTANBUL - Paus Fransiskus mengungkapkan, penyamaan antara Islam dan kekerasan merupakan kesalahan besar.
Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik itu juga mengajak para pemimpin muslim mengeluarkan isu pengutukan global terhadap terorisme untuk menghilangkan steoritipe itu. “Sangat salah ketika seorang bereaksi terhadap terorisme mereka marah terhadap Islam,” tutur Paus Fransiskus pada Minggu (30/11) saat berada di dalam pesawat setelah kembali dari lawatannya ke Turki.
“Anda tidak dapat berkata seperti itu. Sama halnya bahwa Anda tidak dapat mengatakan semua orang Kristen adalah fundamentalis. Kita sama-sama memiliki (fundamentalis). Semua agama memiliki kelompok- kelompok (fundamentalis) kecil itu,” imbuhnya. Menurut Paus, umat muslim tidak bisa digambarkan sebagai kelompok fundamentalis. Alquran yangmerupakanpeganganumat muslim adalah kitab yang sangat menjunjung tinggi perdamaian.
Selama kunjungan di Turki, Paus bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (28/11). Paus mengungkapkan perlu kecaman global atas terorisme oleh para pemimpin muslim. “Saya mengatakan kepada Presiden (Turki) bahwa akan indah jika semua pemimpin Islam, baik pemimpin politik, agama, maupun akademis, berbicara jelas dan mengecam ini karena itu akan membantu mayo r i t a s muslim,” sarannya.
Paus lebih banyak mengecam pemberontak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam kunjungan tiga hari di Turki. Sebelumnya dalam pernyataan bersama Paus Fransiskus dengan pemimpin Gereja Ortodok Ecumenical Patriarch Bartholomew I dia meminta dunia memberikan bantuan terhadap korban ISIS.
“Semua korban kekerasan di Timur Tengah membutuhkan respons komunitas internasional,” demikian keterangan bersama keduanya, dikutip AFP. Dia mengatakan, atas dasar semangat kesetaraan dan persaudaraan, Islam dan Kristen perlu bekerja sama untuk keadilan, perdamaian, dan penghormatan terhadap hak setiap orang.
Andika hendra m
Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik itu juga mengajak para pemimpin muslim mengeluarkan isu pengutukan global terhadap terorisme untuk menghilangkan steoritipe itu. “Sangat salah ketika seorang bereaksi terhadap terorisme mereka marah terhadap Islam,” tutur Paus Fransiskus pada Minggu (30/11) saat berada di dalam pesawat setelah kembali dari lawatannya ke Turki.
“Anda tidak dapat berkata seperti itu. Sama halnya bahwa Anda tidak dapat mengatakan semua orang Kristen adalah fundamentalis. Kita sama-sama memiliki (fundamentalis). Semua agama memiliki kelompok- kelompok (fundamentalis) kecil itu,” imbuhnya. Menurut Paus, umat muslim tidak bisa digambarkan sebagai kelompok fundamentalis. Alquran yangmerupakanpeganganumat muslim adalah kitab yang sangat menjunjung tinggi perdamaian.
Selama kunjungan di Turki, Paus bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (28/11). Paus mengungkapkan perlu kecaman global atas terorisme oleh para pemimpin muslim. “Saya mengatakan kepada Presiden (Turki) bahwa akan indah jika semua pemimpin Islam, baik pemimpin politik, agama, maupun akademis, berbicara jelas dan mengecam ini karena itu akan membantu mayo r i t a s muslim,” sarannya.
Paus lebih banyak mengecam pemberontak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam kunjungan tiga hari di Turki. Sebelumnya dalam pernyataan bersama Paus Fransiskus dengan pemimpin Gereja Ortodok Ecumenical Patriarch Bartholomew I dia meminta dunia memberikan bantuan terhadap korban ISIS.
“Semua korban kekerasan di Timur Tengah membutuhkan respons komunitas internasional,” demikian keterangan bersama keduanya, dikutip AFP. Dia mengatakan, atas dasar semangat kesetaraan dan persaudaraan, Islam dan Kristen perlu bekerja sama untuk keadilan, perdamaian, dan penghormatan terhadap hak setiap orang.
Andika hendra m
(ars)