Pebisnis yang Inovatif

Selasa, 02 Desember 2014 - 10:31 WIB
Pebisnis yang Inovatif
Pebisnis yang Inovatif
A A A
Nurdin Abdullah memang tidak menyangka akan memimpin Kabupaten Bantaeng. Namun, sejak masih duduk di bangku SMP, jiwa bisninya memang sudah terasah, sehingga hal itulah yang kemudian ditekuninya dengan serius.

Berawal dari menjadi penata taman di sekolahnya saat bersekolah di SMP Negeri 4 Parepare, dia kemudian menabung uang dan terus berusaha mengasah diri dan bakatnya di dunia bisnis. Hingga akhirnya berhasil menjadi presiden direktur PT Maruki Internasional yang merupakan pengespor kayu ke Jepang.

Saat dalam masa kejayaannya sebagai seorang pebisnis, Nurdin kemudian diminta oleh warga Bantaeng untuk maju sebagai Calon Bupati Bantaeng. Padahal, dia sama sekali tiak memiliki partai yang murni berlatar belakang pebisnis dan juga akademisi. Dorongan kuat dari masyarakat itulah, Nurdin kemudian maju sebagai calon bupati dan terpilih.

Melihat kondisi Bantaeng yang saat itu masuk daerah tertinggal, maka dia bertekad untuk mengubahnya, dengan mengambil kembali jaringannya saat menjalankan studi Magister dan Doktoralnya di Jepang. Saat menjadi mahasiswa di Jepang, dia dipercaya mahasiswa yang ada di Jepang saat itu sebagai pimpinan.

Hal itu juga cukup membantu dirinya untuk mendapatkan part time job di sejumlah perusahaan Jepang. Inilah yang membuat jaringan Nurdin di Jepang semakin bagus. Karena kerjanya yang bagus, dia selalu dihubungi beberapa perusahaan di Jepang. Bahkan, Nurdin juga dipercaya untuk mencari tenaga part time job.

Lewat jalan itulah, Nurdin kemudian membangun jaringan dan menjembatani antara mahasiswa yang ingin kerja part time dengan pihak perusahaan. Bahkan hingga menjadi alumni, dia adalah salah satu sosok yang mengirim mahasiswa Indonesia ke Jepang dan berkontribusi di salah satu perusahaan otomotif Jepang, Ehime.

“Sehingga, saya berharap agar mahasiswa Indonesia yang ada di Jepang bisa terus membangun jaringan, karena ke depan akan sangat berguna,” jelas guru Besar Unhas tersebut. Berbekal jaringan inilah, Nurdin kemudian membuat programprogram dan meminta bantuan dari Jepang.

Rahmi Djafar
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7070 seconds (0.1#10.140)