Indonesia Minim Radar Deteksi Illegal Fishing
A
A
A
JAKARTA - Mewujudkan visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang maritim, TNI menyiapkan skema penindakan terhadap pelaku illegal fishing atau pencurian ikan dan pelanggar perbatasan wilayah laut Indonesia.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI Angkatan Laut (AL) telah meningkatkan patroli kapal perang di titik tertentu, yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Eksekusi (illegal fishing) akan kita lakukan," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12/2014).
"Tetapi kegiatan patroli juga ditingkatkan oleh Pangarmada Timur terhadap situasi yang meningkat perkembangannya di lokus (lokasi) tertentu," imbuhnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio menambahkan, untuk mencegah maraknya illegal fishing, pihak TNI telah memiliki 20 radar fix yang baru bisa meng-cover wilayah di sekitar perairan Selat Malaka.
Untuk mensiasati luasnya teritori perairan Indonesia, lanjut Marsetio, pihaknya mengandalkan radar yang terdapat pada kapal perang milik TNI AL.
"Ada radar fix dan radar mobile. Kita sudah pasang radar fix di sepanjang Selat Malaka yang sudah bisa meng-cover semua kejadian di sana," tuturnya.
"Nah kapal kita memiliki radar untuk kontak permukaan, udara, bawah air. Jadi kapal ini sebagai radar yang bergerak," pungkasnya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI Angkatan Laut (AL) telah meningkatkan patroli kapal perang di titik tertentu, yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Eksekusi (illegal fishing) akan kita lakukan," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12/2014).
"Tetapi kegiatan patroli juga ditingkatkan oleh Pangarmada Timur terhadap situasi yang meningkat perkembangannya di lokus (lokasi) tertentu," imbuhnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio menambahkan, untuk mencegah maraknya illegal fishing, pihak TNI telah memiliki 20 radar fix yang baru bisa meng-cover wilayah di sekitar perairan Selat Malaka.
Untuk mensiasati luasnya teritori perairan Indonesia, lanjut Marsetio, pihaknya mengandalkan radar yang terdapat pada kapal perang milik TNI AL.
"Ada radar fix dan radar mobile. Kita sudah pasang radar fix di sepanjang Selat Malaka yang sudah bisa meng-cover semua kejadian di sana," tuturnya.
"Nah kapal kita memiliki radar untuk kontak permukaan, udara, bawah air. Jadi kapal ini sebagai radar yang bergerak," pungkasnya.
(maf)