Pimpin Partai, Sarkozy Incar Kursi Presiden
A
A
A
PARIS - Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy memenangkan pemilihan ketua partai berhaluan kanan, Union for a Popular Movement (UMP).
Kemenangan Sarkozy bisa menjadi langkah awal untuk mendukung keinginannya kembali merebut kursi kepresidenan. Politikus yang berusia 59 tahun itu berjanji akan mempersatukan UMP sebagai kendaraan politiknya. Namun, skandal korupsi yang menjerat Sarkozy menjadikan posisinya sulit bergerak. Belum lagi banyak faksi di UMP yang menolak kehadiran kembali Sarkozy dalam ranah politik karena dia hanya mendapat 64,5% suara pada pemilihan ketua partai yang digelar Sabtu (29/11) .
”Kita harus bersatu dan menemukan solusi baru bagi Prancis,” tulis Sarkozy pada status akun Facebook-nya setelah hasil pemilihan diumumkan. Sarkozy menambahkan, dia tidak ingin tinggal di belakang ketika segala sesuatu justru memburuk. Para pakar politik menganggap kembalinya Sarkozy memimpin UMP sebagai hal yang mengecewakan. Dia akan sulit mengalahkan Presiden Francois Hollande pada Pemilu 2017. Padahal, Hollande merupakan pemimpin sosialis yang tidak populer.
Dalam pandangan Andrew Knapp, pakar politik di Universitas Reading, Inggris, majunya Sarkozy pada perebutan kursi presiden merupakan bentuk balas dendam politik. Kekalahan Sarkozy pada pemilu presiden yang lalu belum diterima sepenuhnya. Sementara itu, Marine Le Pen kemarin mendapatkan dukungan 100% sebagai pemimpin Partai Front Nasional (NF). Itu juga akan menjadi jalan baginya untuk maju sebagai kandidat presiden pada 2017.
Pemilihan Le Pen itu berlangsung setelah Sarkozy dipastikan merebut kursi ketua UMP. Menurut para pakar politik, Hollande akan bersaing dengan Le Pen dan Sarkozy pada Pemilu 2017.
Andika hendra m
Kemenangan Sarkozy bisa menjadi langkah awal untuk mendukung keinginannya kembali merebut kursi kepresidenan. Politikus yang berusia 59 tahun itu berjanji akan mempersatukan UMP sebagai kendaraan politiknya. Namun, skandal korupsi yang menjerat Sarkozy menjadikan posisinya sulit bergerak. Belum lagi banyak faksi di UMP yang menolak kehadiran kembali Sarkozy dalam ranah politik karena dia hanya mendapat 64,5% suara pada pemilihan ketua partai yang digelar Sabtu (29/11) .
”Kita harus bersatu dan menemukan solusi baru bagi Prancis,” tulis Sarkozy pada status akun Facebook-nya setelah hasil pemilihan diumumkan. Sarkozy menambahkan, dia tidak ingin tinggal di belakang ketika segala sesuatu justru memburuk. Para pakar politik menganggap kembalinya Sarkozy memimpin UMP sebagai hal yang mengecewakan. Dia akan sulit mengalahkan Presiden Francois Hollande pada Pemilu 2017. Padahal, Hollande merupakan pemimpin sosialis yang tidak populer.
Dalam pandangan Andrew Knapp, pakar politik di Universitas Reading, Inggris, majunya Sarkozy pada perebutan kursi presiden merupakan bentuk balas dendam politik. Kekalahan Sarkozy pada pemilu presiden yang lalu belum diterima sepenuhnya. Sementara itu, Marine Le Pen kemarin mendapatkan dukungan 100% sebagai pemimpin Partai Front Nasional (NF). Itu juga akan menjadi jalan baginya untuk maju sebagai kandidat presiden pada 2017.
Pemilihan Le Pen itu berlangsung setelah Sarkozy dipastikan merebut kursi ketua UMP. Menurut para pakar politik, Hollande akan bersaing dengan Le Pen dan Sarkozy pada Pemilu 2017.
Andika hendra m
(ars)