Bom Bunuh Diri di Masjid, 120 Tewas

Minggu, 30 November 2014 - 10:30 WIB
Bom Bunuh Diri di Masjid, 120 Tewas
Bom Bunuh Diri di Masjid, 120 Tewas
A A A
KANO - Sedikitnya 120 orang tewas dan 270 lainnya terluka ketika dua pelaku meledakkan bom bunuh diri saat ibadah salat Jumat di Masjid Agung Kano, Nigeria, Jumat (28/11) waktu setempat.

Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu. Namun banyak pihak menuding Boko Haram di balik serangan mengerikan itu. Juru bicara Kepolisian Nigeria Emmanuel Ojukwu mengungkapkan, pelaku meledakkan diri dengan cepat. Saat jamaah berupaya melarikan diri, sejumlah pria bersenjata menembak mereka.

”Saya belum tahu apakah pelaku bom bunuh diri itu lelaki atau perempuan,” katanya kepada AFP kemarin. Dia menambahkan, massa yang marah membunuh empat pria bersenjata dalam kerusuhan setelah ledakan bom. Beberapa saksi mata mengungkapkan empat orang itu dibakar hidup-hidup. Masjid tempat serangan bom bunuh itu berdekatan dengan istana Emir Kano.

Menurut para saksi mata, serangan bom bunuh diri itu terjadi ketika imam akan memulai salat dan seseorang di dalam sebuah mobil memaksa masuk ke dalam masjid. Saat orang-orang berupaya menghentikannya, orang itu meledakkan diri. ”Dua bom meledak hanya beberapa detik setelah ibadah Jumat dimulai,” kata Aminu Abdullahi, salah satu penduduk setempat, seperti dikutip Al Jazeera.

Presiden Goodluck Jonathan mengecam serangan tersebut dan meminta agar seluruh warga Nigeria tetap bersatu untuk melawan musuh yang sama. ”Pemerintah akan melanjutkan langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk menghadapi aksi terorisme,” jelasnya seperti dikutip Reuters.

Serangan itu juga dikecam Amerika Serikat (AS). Washington seketika menuding Boko Haram sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas tragedi itu. ”Kelompok itu tidak pernah menganggap kehidupan manusia dan berusaha membuat ketidakstabilan Nigeria,” papar juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki. Adapun Sekjen PBB Ban Ki-moon juga mengutuk serangan itu.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8565 seconds (0.1#10.140)