Peran Susu di Masa Kehamilan

Sabtu, 29 November 2014 - 15:00 WIB
Peran Susu di Masa Kehamilan
Peran Susu di Masa Kehamilan
A A A
Ibu hamil memerlukan tambahan asupan 300 kalori per hari. Namun, banyak calon ibu mengalami defisiensi nutrisi. Susu dapat menjadi alternatif pemenuhan kalori yang paling mudah yang kaya vitamin dan mineral.

Trimester pertama kehamilan dilewati oleh Dewi dengan cukup berat. Mual dan muntah kerap dialami yang membuatnya sulit makan. Padahal, wanita 25 tahun ini tahu betul pentingnya kecukupan gizi demi janin yang dikandung.

“Saya menyiasatinya dengan minum susu ibu hamil dan makan dalam porsi kecil,” kata Dewi yang kini tengah menunggu saat persalinan. Sempat mengalami mual selama beberapa bulan juga dirasakan Olla Ramlan. Namun, di tengah kesibukannya, dia selalu menyempatkan diri untuk minum susu.

“Saya sadar saat hamil janin membutuhkan nutrisi yang banyak dan susu membuat tubuh saya menjadi enak lagi. Kandungan gizi dalam susu ibu hamil juga cukup banyak yang penting untuk perkembangan janin,” kata Olla dalam acara Peluncuran Senam Segar Mama yang diselenggarakan Frisian Flag di Jakarta.

Ya, kebutuhan nutrisi sejak awal kehamilan amat krusial. Sayang, masih banyak calon ibu di Indonesia yang mengalami defisiensi nutrisi. Ini dapat berakibat gangguan kehamilan dan berpengaruh terhadap perkembangan organ tubuh, kecerdasan, fungsi syaraf, dan imunitas janin.

Karenanya, pemberian susu dapat menjadi salah satu alternatif minuman yang kaya akan vitamin dan mineral sesuai kebutuhan calon mama. dr Prima Progestian Pot mengatakan, ibu hamil seharusnya mengonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya, yaitu dengan tambahan 300 kalori per hari dan 600 kalori untuk ibu menyusui.

“Cara paling mudah agar kalori ini terpenuhi adalah dibantu dengan susu sekitar dua gelas per hari,” kata spesialis kebidanan dan kandungan yang praktik di RS Muhammadiyah ini. Perlunya mengonsumsi susu, khususnya bagi wanita, juga dibenarkan oleh ahli gizi Rahmi Dwi Hapsari S Si T SGz yang ditemui di tempat terpisah. Kandungan kalsium yang tinggi dalam susu dapat membantu mencegah osteoporosis.

“Susu juga dapat mengurangi efek premenstrual syndrome ,” kata spesialis gizi dari RSCM ini. Rahmi melanjutkan, ibu hamil pun sebaiknya mencukupi kebutuhan kalsiumnya. Dampak negatif bila kekurangan kalsium pada saat kehamilan adalah rasa ngilu pada tubuh saat ibu menyusui anaknya. Gigi si ibu yang keropos merupakan tanda bahwa ibu mengalami kekurangan kalsium saat hamil.

Dengan demikian, kalsium berguna untuk meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui. Namun, perlu diketahui, asupan nutrisi ibu hamil tidak boleh kurang juga tidak boleh berlebih. Asupan yang berlebihan justru tidak baik bagi ibu hamil. Misalnya, untuk konsumsi kalsium maksimal yang harus dipenuhi ibu hamil dan menyusui adalah 1.200 mg per hari.

Namun, jika kalsium ini dikonsumsi secara berlebihan akibatnya akan terbuang dari tubuh dan tidak disimpan. “Konsumsi maksimal kalsium 1.200 mg per hari. Ternyata, semakin berlebih kita mengonsumsi kalsium, itu bukan disimpan melainkan dibuang oleh tubuh. Jadi hati-hati, banyak ibu terkena osteoporosis bisa jadi bukan karena tidak mengonsumsi kalsium, tetapi justru kebanyakan.

Dari susu dapat manfaat kalsium, lalu dari obat yang dokter berikan juga dapat lagi,” kata Prima. Lebih jauh Prima menjelaskan, kekurangan gizi pada ibu hamil memiliki dampak yang besar bagi janin. Apalagi pembentukan organ selesai di usia kehamilan 11 minggu sehingga jika gizi yang dikonsumsi calon mama kurang dan tidak teratur, maka pertumbuhan janin pada trimester pertama bisa tidak optimal dan menyebabkan bayi cacat.

Jadi, ibu hamil perlu melengkapi dietnya dengan makanan berprotein tinggi, kalsium, karbohidrat, asam folat, vitamin, dan mineral, termasuk asam lemak esensial (ALA & LA, DHA & AA), kecukupan serat pangan juga penting. Serat ini didapat dari lima warna berbeda yang berasal dari aneka buah dan sayur. “Konsumsi serat minimal satu genggam dari lima warna berbeda sayur dan buah itu,” tutup Prima.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8019 seconds (0.1#10.140)