Media Banyak Bantu Pembangunan

Sabtu, 29 November 2014 - 14:07 WIB
Media Banyak Bantu Pembangunan
Media Banyak Bantu Pembangunan
A A A
JAKARTA - Peran industri media massa dewasa ini cukup signifikan. Bagi suatu bangsa, kehadiran media bahkan dapat memegang peranan penting dalam pembangunan negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan maupun keamanan nasional (poleksosbudhankam).

”Karena melalui medialah sektor-sektor itu bisa dibantu dan didukung keberhasilannya,” ujar Direktur Utama Infokom Elektrindo Agus Mulyanto saat memberikan paparan dalam seminar bertemakan The Role of Media Company to the Development of Indonesia yang digagas Universitas Bina Nusantara (Binus) Internasional di Jakarta kemarin.

Selain Agus, hadir sebagai pembicara adalah Kepala Program Sistem Informasi Fakultas Komputer dan Media Binus Internasional Samuel Mahatmaputra. Menurut Agus, varian media saat ini juga sudah berkembang cukup pesat dan beragam. Keberadaannya tidak hanya didominasi media konvensional seperti televisi, radio, dan media cetak, tapi juga telah berkembang ke arah digital dan online.

”Dan MNC Group menjadi salah satu perusahaan media yang berkiprah di seluruh lini kategori bisnis media tersebut,” kata Agus sekaligus memberikan pembekalan kepada ratusan peserta Information System Case Competition (ISCC) 2014 di Kampus Binus Internasional Jalan Hang Lekir Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, setidaknya ada lima tantangan yang dihadapi media dalam menjalani dunia digital serta teknologi informasi saat ini. Pertama dari sisi pengembangan teknologi, kedua dari adaptasi masyarakat, ketiga pasar, keempat sisi perangkatnya, dan kelima soal regulasi. ”Dan menurut saya tantangan yang lebih besar untuk Indonesia dari sisi regulasi. Karena terus terang kita belum ada regulasi yang tepat dan jelas,” tandasnya.

Kompetisi TI Tingkat Nasional

Kepala Program Sistem Informasi Fakultas Komputer dan Media Binus Internasional, Samuel Mahatmaputra mengungkapkan, kompetisi teknologi informasi (TI) tingkat siswa dan mahasiswa yang digelar Binus bertujuan menggali potensi anak bangsa. Selain itu kompetisi ini memperkenalkan sisi lain dari teknologi informasi, yakni bidang bisnis, kepada siswa dan mahasiswa.

Kompetisi berlangsung selama dua hari. Samuel menjelaskan, dalam kompetisi ini para peserta dituntut untuk dapat menyelesaikan persoalan teknis di bidang TI. Bekerja sama dengan perusahaan Intel, tim juri memberikan satu kasus yang harus diselesaikan para peserta dengan tepat. ”Kita bisa membangkitkan talenta-talenta muda ini untuk melihat peluang bahwa masalah yang ada di dalam masyarakat ataupun dalam dunia bisnis ini bisa disolusikan melalui teknologi,” ujarnya.

Ajang yang diklaim baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia tersebut diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa. Samuel mengatakan, ada dua kategori yang diperlombakan dalam kompetisi ini. Untuk tingkat SMA penilaian dilakukan dengan melihat kemampuan dalam memberikan solusi kepada masyarakat. Sementara untuk tingkat universitas lebih pada teknik dan sengaja diarahkan pada bisnis.

”Ini sebagai peluang juga untuk mendidik putra putri bangsa menjadi tenaga profesional di bidang TI khususnya bisnis,” lanjut Samuel. Dirut Infokom Elektrindo Agus Mulyanto menyambut baik adanya kompetisi semacam ini. Menurutnya, cara ini bisa menggali generasi muda untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan persoalan di bidang TI.

”Bisa lebih kreatif memberikan satu solusi problematik yang disajikan. Jadi di dalam kompetisi ini penilaiannya setiap peserta itu diberikan satu problem yang terkait dengan unsur teknik TI-nya, tapi juga mengandung unsur bisnis,” papar Agus yang datang mewakili CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo ini.

Dian ramdhani
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5112 seconds (0.1#10.140)