Idrus Tantang Kandidat Ketum Golkar Bersaing di Munas
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menantang pihak-pihak yang ingin menjadi ketua umum untuk bersaing pada musyawarah nasional (Munas) di Nusa Dua, Bali pada 30 November mendatang.
"Kalau memang gentlemen, ayo kita Munas. Yang mau jadi ketua umum, mau bersaing secara fair, siapa yang terpilih, kita dukung sepenuhnya. Kan enak toh," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (27/11).
Menurut Idrus, Munas tinggal beberapa hari karena itu DPP Partai Golkar mengimbau kapada semua pihak untuk menunjukkan rasa tanggungjawabnya dalam menyukseskan Munas tersebut.
"Kepada semua kandidat yang sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai kandidat ketua umum supaya lebih bersiap lagi, tentu dengan cara-cara yang telah diatur oleh AD/ART partai," katanya.
Pengurus DPP sangat menghargai siapapun kader partai yang ingin maju menjadi ketua umum sesuai dengan mekanisme dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan.
"Kita berjalan sesuai aturan partai dengan mekanisme yang ada, dan memberikan ruang bagi siapapun kader yang mau jadi ketua umum, ayo bertarung secara fair, gentle dan secara demokratis. Siapapun yang menang harus kita dukung. Itu baru hebat," tandasnya.
Seperti diketahui, konflik internal dalam partai berlambang pohon beringin ini berawal ketika rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Yogyakarta pada 18-20 November lalu memutuskan Munas ke-IX Partai Golkar pada 30 November-3 Desember, lebih awal dari hasil Munas VIII Pekan Baru, Riau pada 2009 silam yang memutuskan Munas ke-IX Partai Golkar pada Januari 2015.
Percepatan jadwal Munas ini mendapat tentangan dari sejumlah kader dan calon ketua umum seperti Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, Hajrianto Thohari, mantan Ketua Umum AMPG Yoris Raweyai hingga berbuntut bentrok fisik antara dua massa AMPG.
"Kalau memang gentlemen, ayo kita Munas. Yang mau jadi ketua umum, mau bersaing secara fair, siapa yang terpilih, kita dukung sepenuhnya. Kan enak toh," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (27/11).
Menurut Idrus, Munas tinggal beberapa hari karena itu DPP Partai Golkar mengimbau kapada semua pihak untuk menunjukkan rasa tanggungjawabnya dalam menyukseskan Munas tersebut.
"Kepada semua kandidat yang sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai kandidat ketua umum supaya lebih bersiap lagi, tentu dengan cara-cara yang telah diatur oleh AD/ART partai," katanya.
Pengurus DPP sangat menghargai siapapun kader partai yang ingin maju menjadi ketua umum sesuai dengan mekanisme dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan.
"Kita berjalan sesuai aturan partai dengan mekanisme yang ada, dan memberikan ruang bagi siapapun kader yang mau jadi ketua umum, ayo bertarung secara fair, gentle dan secara demokratis. Siapapun yang menang harus kita dukung. Itu baru hebat," tandasnya.
Seperti diketahui, konflik internal dalam partai berlambang pohon beringin ini berawal ketika rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Yogyakarta pada 18-20 November lalu memutuskan Munas ke-IX Partai Golkar pada 30 November-3 Desember, lebih awal dari hasil Munas VIII Pekan Baru, Riau pada 2009 silam yang memutuskan Munas ke-IX Partai Golkar pada Januari 2015.
Percepatan jadwal Munas ini mendapat tentangan dari sejumlah kader dan calon ketua umum seperti Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, Hajrianto Thohari, mantan Ketua Umum AMPG Yoris Raweyai hingga berbuntut bentrok fisik antara dua massa AMPG.
(kri)