Jumlah Korban Menjadi 19 Orang
A
A
A
KAIRO - Korban tewas akibat ambruknya gedung permukiman di Matariya, wilayah pinggiran Kairo, Mesir, pada Selasa (25/11), bertambah menjadi 19 orang. Sebelumnya diberitakan, korban tewas 17 orang, sementara korban yang tertimbun di dalam reruntuhan gedung masih dalam proses pencarian.
“Empat orang berhasil menyelamatkan diri saat bangunan itu runtuh,” tutur Ahmed Fawzi, pejabat kota, kepada stasiun televisi Mesir. Renovasi bangunan diduga menjadi penyebab runtuhnya gedung tersebut. Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pemilik gedung ingin membangun dua lantai tambahan.
Menurut para penyidik, renovasi bangunan seharusnya mendapatkan izin. Si pemilik gedung harus bertanggung jawab karena tidak ada izin resmi. “Lantai dua langsung roboh ketika proses renovasi berlangsung,” kata penyidik, seperti dikutip Al Ahram . Saat gedung roboh, ada 25 orang di dalamnya.
Polisi dan pemadam kebakaran masih berusaha mencari korban yang tertimbun. Belum ada informasi tentang korban selamat yang berada di bawah puing-puing bangunan. Polisi akan memeriksa pemilik gedung. Namun, mereka belum berniat untuk menjadikan pemilik gedung sebagai tersangka.
Polisi masih mengumpulkan bukti untuk menjerat inisiator renovasi gedung. Gedung roboh kerap terjadi di Mesir. Penyebabnya, banyak gedung telah berusia tua, pembangunan tanpa izin, dan tidak sesuai standar regulasi pemerintah. Banyak warga yang membangun gedung tanpa fondasi yang kuat. Pada Januari 2013, sebanyak 17 orang tewas ketika gedung delapan lantai ambruk di Alexandria.
Sebelumnya gedung 11 lantai di Mediterania juga roboh dan menewaskan 19 orang. Untuk mengurangi tragedi robohnya bangunan, Menteri Perumahan Mustafa Madbouly mengungkapkan, pemerintah akan memberikan kredit berbunga rendah agar warganya mampu memiliki apartemen dan merenovasi rumah.
Andika hendra m
“Empat orang berhasil menyelamatkan diri saat bangunan itu runtuh,” tutur Ahmed Fawzi, pejabat kota, kepada stasiun televisi Mesir. Renovasi bangunan diduga menjadi penyebab runtuhnya gedung tersebut. Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pemilik gedung ingin membangun dua lantai tambahan.
Menurut para penyidik, renovasi bangunan seharusnya mendapatkan izin. Si pemilik gedung harus bertanggung jawab karena tidak ada izin resmi. “Lantai dua langsung roboh ketika proses renovasi berlangsung,” kata penyidik, seperti dikutip Al Ahram . Saat gedung roboh, ada 25 orang di dalamnya.
Polisi dan pemadam kebakaran masih berusaha mencari korban yang tertimbun. Belum ada informasi tentang korban selamat yang berada di bawah puing-puing bangunan. Polisi akan memeriksa pemilik gedung. Namun, mereka belum berniat untuk menjadikan pemilik gedung sebagai tersangka.
Polisi masih mengumpulkan bukti untuk menjerat inisiator renovasi gedung. Gedung roboh kerap terjadi di Mesir. Penyebabnya, banyak gedung telah berusia tua, pembangunan tanpa izin, dan tidak sesuai standar regulasi pemerintah. Banyak warga yang membangun gedung tanpa fondasi yang kuat. Pada Januari 2013, sebanyak 17 orang tewas ketika gedung delapan lantai ambruk di Alexandria.
Sebelumnya gedung 11 lantai di Mediterania juga roboh dan menewaskan 19 orang. Untuk mengurangi tragedi robohnya bangunan, Menteri Perumahan Mustafa Madbouly mengungkapkan, pemerintah akan memberikan kredit berbunga rendah agar warganya mampu memiliki apartemen dan merenovasi rumah.
Andika hendra m
(bbg)