Kalimantan Utara Berpotensi Jadi Provinsi Besar
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah lewat UU Nomor 20 Tahun 2012 telah mengesahkan Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai provinsi ke-34 di Indonesia. Sebagai provinsi baru, Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi menjadi provinsi besar.
Syaratnya, potensi provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu bisa digarap dan dikembangkan. “Letak geografis Kaltara sangat strategis. Diapit segitiga emas, Brunei, Filipina, dan Malaysia, Kaltara menjadi jembatan penghubung ketiga negara tersebut,” kata Pejabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dalam sambutannya di “Kaltara Wow” di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (24/11) malam.
Di samping letak geografis yang menguntungkan, Kaltara juga memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti sumber daya alam, agraria, kemaritiman, kehutanan, dan pariwisata. “Selama bergabung dengan Kaltim, kami menyumbang Rp350 triliun untuk negara atau 1/6 dari APBN. Hutan kami sangat luas yakni 5,2 juta hektare dan potensi perikanan sangat besar. Kami juga punya 100.000 hektare lahan produktif dan ditemukan cadangan migas terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Sayangnya, menurut Irianto, kekayaan Kaltara itu justru dinikmati negara tetangga. “Malaysia telah membangun pelabuhan kelas dunia, sedangkan kita belum apa-apa,” katanya. Pemekaran Kaltara menjadi provinsi baru merupakan momentum untuk membangun Kaltara menjadi poros pembangunan nasional dengan potensi yang dimilikinya.
“Untuk mendukung percepatan pembangunan, pemerintahan baru akan menerapkan tiga kunci yakni transparan, tangguh, dan tepercaya,” ucapnya. Tentu tidak gampang menyulap Kaltara menjadi provinsi maju. Menurut Irianto, dibutuhkan peran pemerintah pusat dan investor untuk turut terlibat dalam percepatan pembangunan Kaltara.
Untuk menarik investor juga bukan hal gampang sebab proses perizinan di Indonesia dikenal alot. “Proses perizinan sampai bertahun-tahun sehingga investor tak mau masuk,” katanya. Untuk itu, Irianto berkomitmen, hal pertama yang dilakukan untuk menarik investor adalah mempermudah proses perizinan.
“Perizinan nanti akan kami digitalisasi dengan sistem online, tidak perlu bertemu pemda langsung agar lebih mudah dan cepat,” kata Irianto. Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif semangat Kaltara untuk menjadi provinsi maju.
Kaltara memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pemenuhaninfrastruktur.“Meski potensi Kaltara bagus, tanpa ada akses ke situ, investor atau turis tidakakantertarikmasuk,” katanya.
Khoirul muzakki
Syaratnya, potensi provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu bisa digarap dan dikembangkan. “Letak geografis Kaltara sangat strategis. Diapit segitiga emas, Brunei, Filipina, dan Malaysia, Kaltara menjadi jembatan penghubung ketiga negara tersebut,” kata Pejabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dalam sambutannya di “Kaltara Wow” di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (24/11) malam.
Di samping letak geografis yang menguntungkan, Kaltara juga memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti sumber daya alam, agraria, kemaritiman, kehutanan, dan pariwisata. “Selama bergabung dengan Kaltim, kami menyumbang Rp350 triliun untuk negara atau 1/6 dari APBN. Hutan kami sangat luas yakni 5,2 juta hektare dan potensi perikanan sangat besar. Kami juga punya 100.000 hektare lahan produktif dan ditemukan cadangan migas terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Sayangnya, menurut Irianto, kekayaan Kaltara itu justru dinikmati negara tetangga. “Malaysia telah membangun pelabuhan kelas dunia, sedangkan kita belum apa-apa,” katanya. Pemekaran Kaltara menjadi provinsi baru merupakan momentum untuk membangun Kaltara menjadi poros pembangunan nasional dengan potensi yang dimilikinya.
“Untuk mendukung percepatan pembangunan, pemerintahan baru akan menerapkan tiga kunci yakni transparan, tangguh, dan tepercaya,” ucapnya. Tentu tidak gampang menyulap Kaltara menjadi provinsi maju. Menurut Irianto, dibutuhkan peran pemerintah pusat dan investor untuk turut terlibat dalam percepatan pembangunan Kaltara.
Untuk menarik investor juga bukan hal gampang sebab proses perizinan di Indonesia dikenal alot. “Proses perizinan sampai bertahun-tahun sehingga investor tak mau masuk,” katanya. Untuk itu, Irianto berkomitmen, hal pertama yang dilakukan untuk menarik investor adalah mempermudah proses perizinan.
“Perizinan nanti akan kami digitalisasi dengan sistem online, tidak perlu bertemu pemda langsung agar lebih mudah dan cepat,” kata Irianto. Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif semangat Kaltara untuk menjadi provinsi maju.
Kaltara memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pemenuhaninfrastruktur.“Meski potensi Kaltara bagus, tanpa ada akses ke situ, investor atau turis tidakakantertarikmasuk,” katanya.
Khoirul muzakki
(bbg)