Geng Motor Harus Diberangus

Rabu, 26 November 2014 - 11:22 WIB
Geng Motor Harus Diberangus
Geng Motor Harus Diberangus
A A A
JAKARTA - Keberingasan geng motor jangan membuat aparat kepolisian menjadi tidak berdaya. Seharusnya polisi makin meningkatkan patroli ke seluruh wilayah, bertindak tegas, dan memberangus geng motor yang beraksi kriminal.

Biasanya geng motor yang meresahkan masyarakat ini kerap berbuat onar pada Sabtu malam atau Minggu malam meski tidak menutup kemungkinan mereka juga beraksi pada malam- malam lain. Sasarannya pun acak, bisa siapa saja yang ditemui di jalanan.

Anggota geng motor tak segan-segan melukai pengendara atau warga sekitar karena mereka sengaja mempersenjatai diri dengan celurit, golok, hingga parang. “Tentu keberadaan mereka sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Polisi harus segera mengambil tindakan,” kata Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan di Jakarta kemarin.

Seperti yang terjadi di Jalan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (23/11) malam, geng motor menusuk seorang pemuda bernama Nur Zaman, 30. Korban yang mengalami luka tusuk di bagian perut hingga ususnya terburai mengalami kritis dan dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Selanjutnya geng motor ini mencari mangsa lain. Korbannya yakni anggota TNI Yonif 13 Praka Wahyu Adi S, 31, yang dibacok bagian tengkuknya di simpang tiga Arundina, Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Sebelum dibacok, Praka Wahyu bersenggolan dengan anggota geng motor lalu terjadi cekcok. Tibatiba seorang anggota geng motor menyerang korban dari belakang.

Praka Wahyu yang luka serius langsung dilarikan ke IGD RS Tugu Ibu, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Selang beberapa jam kemudian, polisi berhasil menangkap dua pelaku pembacokan Praka Wahyu. Keduanya berinisial RS alias J dan Abr alias A.

Melihat dua kasus yang dilakukan geng motor itu, menurut Edi, semestinya polisi memberikan garansi keamanan terhadap pengendara maupun masyarakat khususnya pada malam hari. “Kalau bisa mobil patrolinya jangan disiagakan di kantor, terutama malam libur karena kelompok ini kebanyakan beroperasi pada malam libur,” katanya.

Seluruh armada patroli juga diintensifkan ke berbagai penjuru wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Polisi harus mencari titik kumpul kelompok bermotor yang ditengarai menjurus pada tindak kejahatan untuk dibubarkan.

Di tengah sorotan publik agar bersikap tegas terhadap geng motor, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin membangun kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan patroli ke seluruh wilayah yang dinilai rawan kejahatan.

“Kami juga membina kelompok bermotor agar tidak berbuat anarkistis,” ucapnya. Menurut kriminolog Universitas Assyafiiyah Masriadi Pasaribu, aksi gerombolan pemotor yang kerap berbuat onar sebenarnya bisa diminimalisasi dengan mengadakan balapan sepeda motor.

Karena wadah tersebut tidak ada, tak heran sekelompok pemotor bertukar pikiran dengan cara yang salah. Dari insiden di Pasar Minggu dan Cibubur sebenarnya tidak ada masalah antara korban dan para pelaku. Karena butuh pengakuan, akhirnya terjadi peristiwa tersebut. “Intinya geng motor semakin brutal karena tidak ada wadah untuk mengapresiasikan eksistensi geng motor itu sendiri,” sebutnya.

Helmi syarif
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5182 seconds (0.1#10.140)