Gedung Runtuh di Mesir, 17 Orang Tewas

Rabu, 26 November 2014 - 10:49 WIB
Gedung Runtuh di Mesir,...
Gedung Runtuh di Mesir, 17 Orang Tewas
A A A
KAIRO - Sedikitnya 17 orang tewas dan tiga lainnya hilang setelah gedung permukiman runtuh di Kairo, Mesir, tadi malam. Selain korban tewas, Ketua Badan Bencana dan Kedaruratan Jenderal Mamduh Abdelkader mengungkapkan, delapan orang terluka akibat insiden ini.

Saat ini tim penyelidik masih mencari penyebab utama runtuhnya bangunan tujuh lantai di Distrik Matariya tersebut. ”Kecurigaan mengarah pada konstruksi ilegal,” ujar Abdelkader kepada AFP. ”Gedung itu hanya mempunyai izin setinggi lima lantai. Dua lantai ditambahkan pemiliknya secara ilegal.” Seorang saksi mata menyebut, petugas penyelamat mengalami kesulitan dalam mencari korban hilang lantaran minimnya alat berat.

Selain itu banyaknya gedung di sekitar lokasi membuat alat berat sulit bermanuver. ”Keluarga korban mencari anggota keluarga dengan cara menggali reruntuhan dengan tangan mereka,” ungkap saksi mata itu. Salah seorang anggota keluarga yang kehilangan kakak kandungnya menuntut agar pemilik gedung bertanggung jawab. ”Kakaksaya selalu mengajak saya masuk ke tempat tinggalnya.

Tapi saya menolakkarenatahugedung ini tidak aman. Saya sering mengatakan agar dia dan yang lain untukmeninggalkangedungini,” ujarnya. Saksi lainnya, Ali Abdel-Fattah Ali, pemilik toko suku cadang mobil di sebelah permukiman, mengungkapkan, banyak penghuni gedung yang tidak sempat menyelamatkan diri.

”Kami dengar suara gemuruh, lalu seluruh gedung runtuh. Kejadiannya sangat cepat,” paparnya. Ali tidak sempat menolong korban yang berteriak meminta tolong lantaran situasi di lokasi kejadian langsung gelap akibat debu dari reruntuhan.

”Saya hanya bisa berteriak-teriak membalas panggilan mereka. Tapi, kemudian suara itu menghilang. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka,” ujar Ali sembari terisak. Salah seorang penghuni gedung yang tidak ada di lokasi saat insiden terjadi, Abdel-Khaleq Abdel-Hadi, menduga pegawai Badan Perumahan menerima suap dari pengelola gedung sehingga mereka mendapat lebih banyak penghuni.

”Ini adalah bentuk kelalaian dari pemerintah. Nyawa manusia tidak ada artinya,” kata Abdel- Khaleq dilansir MENA. Di surat kabar Al-Ahram Kepala Badan Perumahan Salah Galal menjelaskan, ada 37 gedung di kawasan tersebut yang harus dihancurkan karena rentan runtuh. Perintah itu sudah disampaikan sejak 2102. Galal menyangkal petugasnya menerima suap dan menegaskan seharusnya kepolisian yang melakukan eksekusi. ”Harusnya mereka (polisi) yang mengosongkan lokasi,” katanya.

Jaksa distrik bagian timur Kairo, Mohammed al-Bishlawy, menyatakan telah melayangkan suratpermohonanpenangkapan pemilik gedung permukiman itu. Dia menyebut pembangunan dua lantai tambahan memengaruhi struktur bangunan. Penambahan lantai pada bangunan tempat tinggal merupakan hal yang mudah ditemukan di Mesir, terutama di kawasan penduduk miskin.

Para tuan tanah tanpa perhitungan keselamatan menambah lantai demi mendapatkan penyewa yang lebih banyak. Insiden runtuhnya gedung permukiman sudah terjadi berulang kali di Mesir. Pada Januari tahun lalu 17 orang meninggal dunia ketika gedung setinggi delapan lantai ambruk di Alexandria. Sebelumnya, 19 orang meregang nyawa setelah gedung 11 lantai roboh.

Hanna
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0554 seconds (0.1#10.140)