Jawab Kritikan, Prasetyo Harus Ungkap Kasus Kakap
A
A
A
JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo diminta untuk menjawab keraguan sejumlah kalangan terhadapnya.
Mantan politikus Nasional Demokrat (Nasdem) itu dinilai bisa menjawab keraguan masyarakat jika mampu menuntaskan kasus-kasus kakap.
"Antara lain, kasus Bank Century, kasus BLBI, dan HAM berat," ujar pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, Minggu 23 November 2014 malam.
Dia yakin keraguan masyarakat sirna jika Prasetyo menutaskan kasus-kasus besar. "Jika tidak, maka sulit bagi masyarakat untuk menaruh harapan besar terhadapnya," tutur Asep yang juga guru besar ilmu hukum ini.
Asep mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan jaksa agung, yakni menetapkan program prioritas, membuat terobosan, fokus, memiliki daya ungkit atau pengaruh. "Ini harus dibuktikan," tandasnya.
Dia pun menyarankan jaksa agung untuk membuka diri sekaligus membangun jaringan dengan baik, misalnya dengan Komisi Kejaksaan, lembaga penegak hukum lainnya, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Terkait dengan kritikan terhadapnya, Prasetyo pada Jumat 21 November lalu menegaskan dirinya akan mengutamakan kepentingan negara.
"Lihat saja nanti bagaimana saya bekerja. Ketika bangsa dan negara memanggil, tentunya kepentingan lain akan lebih ditinggalkan. Semuanya untuk bangsa dan negara ini," katanya di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Prasetyo juga mengatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menangani kasus HAM. "Kita akan koordinasikan karena itu tidak bisa diselesaikan kejaksaan sendirian. Ada DPR, ada jajaran Komnas HAM, dan tentunya juga pihak pengadilan," katanya.
Mantan politikus Nasional Demokrat (Nasdem) itu dinilai bisa menjawab keraguan masyarakat jika mampu menuntaskan kasus-kasus kakap.
"Antara lain, kasus Bank Century, kasus BLBI, dan HAM berat," ujar pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, Minggu 23 November 2014 malam.
Dia yakin keraguan masyarakat sirna jika Prasetyo menutaskan kasus-kasus besar. "Jika tidak, maka sulit bagi masyarakat untuk menaruh harapan besar terhadapnya," tutur Asep yang juga guru besar ilmu hukum ini.
Asep mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan jaksa agung, yakni menetapkan program prioritas, membuat terobosan, fokus, memiliki daya ungkit atau pengaruh. "Ini harus dibuktikan," tandasnya.
Dia pun menyarankan jaksa agung untuk membuka diri sekaligus membangun jaringan dengan baik, misalnya dengan Komisi Kejaksaan, lembaga penegak hukum lainnya, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Terkait dengan kritikan terhadapnya, Prasetyo pada Jumat 21 November lalu menegaskan dirinya akan mengutamakan kepentingan negara.
"Lihat saja nanti bagaimana saya bekerja. Ketika bangsa dan negara memanggil, tentunya kepentingan lain akan lebih ditinggalkan. Semuanya untuk bangsa dan negara ini," katanya di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Prasetyo juga mengatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menangani kasus HAM. "Kita akan koordinasikan karena itu tidak bisa diselesaikan kejaksaan sendirian. Ada DPR, ada jajaran Komnas HAM, dan tentunya juga pihak pengadilan," katanya.
(dam)