ISKI Bertekad Bangun Tata Kelola Komunikasi

Jum'at, 21 November 2014 - 13:41 WIB
ISKI Bertekad Bangun Tata Kelola Komunikasi
ISKI Bertekad Bangun Tata Kelola Komunikasi
A A A
LOMBOK - Konferensi Nasional Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) menghasilkan lima tekad komunikasi 2014. Kesepakatan tersebut akan menjadi acuan dan arah bagi penguatan dunia komunikasi di masa mendatang.

Lima tekad komunikasi 2014 tersebut yakni ISKI bertekad berperan aktif dalam menciptakan kedaulatan komunikasi, mencerdaskan kehidupan berkomunikasi yang adil dan berkualitas, berkontribusi dalam membangun tata kelola komunikasi yang lebih baik, dan memperkuat kompetensi manusia komunikasi.

Selain itu, organisasi ini juga bertekad meningkatkan jaringan strategis dengan seluruh komponen bangsa. ”ISKI juga harus menjadi garda terdepan dalam mendidik masyarakat Indonesia lebih maju dan cerdas dan memandang perlu terhadap regulasi yang mengedukasi masyarakat,” sebut Ketua Umum ISKI Yuliandre Darwis saat membacakan deklarasi sekaligus berakhirnya konferensi di Lombok kemarin.

Deklarasi yang disaksikan ratusan akademisi dan praktisi komunikasi juga diikuti sembilan tokoh akademis dan praktisi komunikasi di antaranya Alwi Dahlan, Sasa Djuarsa, Dadang Rahmat, Amir Effendi Siregar, Fal Harmonis, Ketua Forum Pemred R Nurjaman, Editor in Chief MNC Media Arya Sinulingga, Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo, dan Ketua KPI Judhariksawan.

Deklarasi Komunikasi Lombok tersebut akan disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah terkait sistem komunikasi nasional dan internasional yang mampu mengharmoniskan proses transformasi dan transaksi untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

ISKI, kata Yuliandre, harus memberi sumbangsih bagi kemajuan komunikasi di Indonesia misalnya berperan sebagai penyeimbang dalam kesimpangsiuran informasi yang beredar di tengah masyarakat Indonesia. Editor in Chief MNC Media Arya Sinulingga Indonesia harus segera memagari diri dari gempuran media-media baru asing.

Artinya diperlukan regulasi yang tegas sehingga media-media asing tersebut memberikan keuntungan juga bagi Indonesia. Dia mencontohkan bagaimana YouTube dapat diakses sedemikian rupa oleh mayoritas masyarakat Indonesia. ”Seharusnya ada regulasi yang diterapkan secara tegas sehingga ke depan YouTube mempunyai badan usaha yang jelas dengan berkantor di Indonesia dan membayar pajak dengan iklan yang didapatnya di Indonesia,” ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan R Nurjaman. Menurutnya, media saat ini juga harus menampilkan potret yang menarik dan menyajikan sisi informasi yang positif. Sementara itu, Direktur Pemberitaan MetroTV Suryopratomo mengatakan perlu edukasi media untuk membuat segala sesuatu informasi yang baik untuk mengajak masyarakat berkarakter kebangsaan.

Peran media dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat harus disertai regulasi yang jelas dan tegas. ”Ini langkah yang harus terus dilakukan bersama,” ujarnya.

Khoirul muzaki
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4239 seconds (0.1#10.140)