Grogi Bertemu Jokowi, Ingin Dikenang Seperti Ali Sadikin

Kamis, 20 November 2014 - 14:32 WIB
Grogi Bertemu Jokowi, Ingin Dikenang Seperti Ali Sadikin
Grogi Bertemu Jokowi, Ingin Dikenang Seperti Ali Sadikin
A A A
Senin (17/11) malam setibanya dari Balai Kota Jakarta, Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemui ibunya di rumah kawasan Pantai Indah Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Ahok menyampaikan pelantikannya sebagai gubernur tertunda lagi.

”Sampai rumah dia (Ahok) bilang ke saya ’Emak, pelantikannya nggak jadi hari Selasa. Mungkin hari Rabu atau Kamis karena mereka (Setneg) mau rapat lagi’,” ujar Buniarti Ningsih, ibunda Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok. Sekelumit cerita tersebut menjadi warna tersendiri di tengah pro-kontra pelantikan Ahok sebagai gubernur.

Namun, siang kemarin menjadi hari yang bersejarah bagi Buniarti Ningsih dan keluarga karena Ahok akhirnya dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta. Ahok menjadi gubernur pertama di Indonesia yang dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, tempat pelantikan menteri dan pejabat negara setingkat menteri.

Wakil Gubernur periode 2012–2017 ini dilantik berdasarkan Keppres No130/ 2014 untuk menjadi gubernur DKI Jakarta dalam tiga tahun ke depan. Meski Ahok sudah resmi dilantik, ternyata Buniarti belum merasa bangga anaknya menjadi gubernur. Wanita berusia 68 tahun ini justru bangga karena bisa menginjakkan kaki masuk Istana bersama anak dan cucu.

”Saya belum terasa bangga karena masih ada banjir, masih ada macet, masih ada rumah-rumah di pinggir kali, dan masih banyak penduduk (Jakarta) yang miskin. Kalau semua itu sudah rapi dan sudah diperbaiki dia (Ahok), saya baru bangga,” ujar nenek enam cucu ini. Pelantikan Ahok di Istana memang membawa suasana berbeda.

Salah satunya pelantikan Ahok dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Kehadiran Megawati ternyata memenuhi undangan Ahok, bukan Presiden. Turut hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Wapres Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Satu jam sebelum pelantikan, Ahok sibuk mengikuti latihan dan geladi bersih bersama protokoler Istana. Berkali-kali Ahok terlihat grogi saat maju ke meja penandatanganan dirinya diangkat sebagai gubernur, yang juga akan ditandatangani Presiden Jokowi. Bahkan saat pembacaan sumpah, Ahok sempat mendahului kalimat yang seharusnya diucapkan terlebih dahulu Presiden.

Seusai pelantikan, Ahok mengaku sangat bangga bisa dilantik di Istana. Terlebih yang melantik adalah orang yang pernah dilantik bersama di gedung DPRD DKI Jakarta tahun 2012. ”Saya bicara sama Pak Presiden, ini kaya keajaiban dunia. Baru dua tahun lalu dilantik bareng, sekarang Bapak (lantik) saya. Pak Presiden langsung tepuk-tepuk (pundak) saya dan bilang ’kita mana tahu kejadian seperti begini’,” ujar Ahok menirukan ucapan Jokowi sambil tertawa.

Ahok berjanji akan menciptakan sejarah seperti Ali Sadikin yang dikenang sebagai gubernur yang membangun DKI Jakarta. ”Nahkalau saya turun (dari jabatan), saya juga ingin warga Jakarta mengingat saya bahwa saya bisa mewujudkan Jakarta baru yang merupakan cita-cita Bapak Presiden,” tambahnya.

Seusai pelantikan, Ahok langsung menggelar foto bersama dengan keluarga besarnya. Saat sedang asyik berfoto, seorang Paspampres memanggil dan meminta mantan bupati Belitung itu untuk segera menghadap Presiden. Di ruangan belakang tempat pelantikan telah menunggu Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Megawati Soekarnoputri. Di ruang itu, keempatnya asyik berbincang santai dan tertawa-tawa, sambil menikmati sajian makanan ringan khas Jawa dan es cincau.

RARASATI SYARIEF
Jakarta
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6870 seconds (0.1#10.140)
pixels