Istri Pengusaha Batu Bara Tewas di Bandara

Kamis, 20 November 2014 - 14:31 WIB
Istri Pengusaha Batu...
Istri Pengusaha Batu Bara Tewas di Bandara
A A A
TANGERANG - Mayat wanita ditemukan di dalam Honda Freed B 136 SRI abu-abu yang terparkir di Terminal IID Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Tangerang, kemarin pagi.

Berbekal kartu pelajar SMA Cenderawasih, Jakarta Selatan, dengan nama lengkap Anggia Faradira, akhirnya polisi mengetahui identitas korban yakni Sri Wahyuni, 42. Korban juga merupakan istri pengusaha batu bara bernama Yan Arif Siregar, 42. Setelah ditelusuri ke sekolahnya, ternyata Anggia masih dalam keadaan sehat.

”Awalnya dikira Anggia. Dari hasil identifikasi (mayat), itu adalah ibunya yaitu Sri Wahyuni,” ujar Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta AKP Agus Sunarto. Saat ditemukan, korban yang tinggal di Perumahan Green Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan itu berada di kursi depan penumpang.

Saat ditanya kemungkinan korban pembunuhan, dia mengaku belum menerima hasil laboratorium. ”Meski terdapat bercak darah di mobil,” ucapnya. Kepala Unit Identifikasi Polres Metro Bandara Soekarno- Hatta AKP Eko Soeharto menjelaskan, korban ditemukan pertama kali oleh sekuriti PT Angkasa Pura II, karena tercium bau busuk dari dalam Freed. Berdasarkan penyelidikan sementara, mobil tersebut masuk Terminal IID sejak Sabtu (15/11).

Untuk keperluan penyelidikan, mayat dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Kematian Sri membuat anggotakeluargaterkejut, salahsatunya keponakan korban, Wiwik Gunawan. Dia mengetahui Sri telah tiada dari salah satu media online. ”Saya enggak menyangka diasudahmeninggal,” kataWiwik saat ditemui di RSCM.

Menurut dia, kematian Sri sangat janggal lantaran selama hidupnya korban memiliki kepribadian yang baik dan tidak mempunyai masalah, apalagi musuh. ”Setahu saya, dia sedang mengurusi perceraian dengan suaminya,” tuturnya. Sri juga telah berpisah rumah dengan suaminya dan menetap dengan dua anaknya.

Untuk menghidupi anaknya, Sri bekerja sebagai manajer di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Wiwik terakhir bertemu korban pada Idul Fitri lalu. ”Memang kita ini sering saling curhat, tapi itu sudah lama,” ucapnya. Sementara, suami korban, Yan Arif Siregar, membantah bahwa perceraian mengakibatkan Wiwik meninggal. Meski dalam proses perceraian, komunikasi dengan istrinya masih baik.

”Kami masih tinggal bareng,” katanya. Dia menjelaskan, hilangnya korban terjadi sejak Sabtu (15/11) malam seusai korban pergi dengan kedua anaknya untuk makan malam di luar rumah. Kendati menghilang beberapa hari, dia tidak menaruh curiga karena korban memang hobi bepergian dan pasti akan kembali ke rumah.

”Saya sempat menghubungi korban lewat ponsel anaknya, tapi tidak aktif. Pikiran saya mungkin ada di pulau yang tidak terjangkau sinyal,” ujar Yan. Dia baru mengetahui istrinya tewas di bandara dari media online.

Denny irawan/Yan yusuf/Ridwansyah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0857 seconds (0.1#10.140)