China Jalankan Politik Cinta Damai

Selasa, 18 November 2014 - 13:15 WIB
China Jalankan Politik...
China Jalankan Politik Cinta Damai
A A A
SYDNEY - Presiden China Xi Jinping bangga negaranya masuk kategori adidaya. Namun, dia berjanji tidak akan menggunakan jalan kekerasan dalam menyelesaikan masalah seperti sengketa Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Jinping menegaskan hal itu dalam rapat parlemen Australia di Canberra kemarin. Sebagai negara dengan kekuatan superbesar dan ekonomi superkuat, China bak orang berbadan besar di antara kerumunan orangorang kecil. Karena itu, dia tidak heran jika China terkadang sering dicurigai dan disudutkan.

Komentar Jinping itu mengacu pada posisi China dalam sengketa Laut China Selatan dan Laut China Timur. Negara pihak ketiga tidak pernah mendukung China. Tapi sebaliknya, China selalu ditekan. Beberapa negara penengah juga hanya bisa mendorong dari jarak yang aman dalam mendesak penandatanganan code of conduct.

Saat ini, China bersitegang dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam sengketa Laut China Selatan serta dengan Jepang dalam sengketa Laut China Timur. Meski sering ditekan, China tidak ingin memicu konflik. Faktanya, China sebelumnya menawarkan perjanjian persahabatan atau perdamaian di Beijing.

Jinping mengatakan, hubungan bilateral dengan negara luar harus dijaga. Menurut Jinping, masyarakat China tengah belajar dari sejarah masa lalu, baik yang dialami langsung oleh China atau tidak. Sejak dulu konfrontasi atau perang tidak pernah menyelesaikan masalah, justru sebaliknya.

Beberapa negara Timur Tengah misalnya. Setelah dilanda perang selama beberapa tahun, negara kaya macam Irak menjadi hancur. Tidak ada pihak yang diuntungkan. Atasdasaritu, China ingin menyelesaikan masalah melalui jalur dialog dan konsultasi seperti yang sudah dilakukan Indonesia dengan Australia.

Jinping, yang menyepakati perdagangan dengan Australia, berharap negara yang lain juga melakukan hal sama agar perdamaian dapat tercipta. “Negara yang berusaha mengejar tujuan mereka dengan menggunakan paksaan seperti pergolakan ataupun perang pasti selalu gagal,” terang Jinping, dikutip Guardian.

Menurut Jinping, China sudah berhasil mengimplementasikan konsep itu. Faktanya, China telah menyelesaikan isu perbatasan dengan 12 negara dari 14 negara melalui konsultasi bersahabat. China akan terus berupaya secara konsisten berjalan di jalur tersebut untuk mencapai tujuan negara.

China sudah bertemu dengan beberapa anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Beijing pada pekan lalu. Saat itu Jinping menggelar perundingan resmi dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe untuk pertama kali sejak 2012.

Jinping mengatakan banyak orang di dunia yang penasaran bagaimana China berkembang dan apa jadinya jika kekuatan China juga menguat. Menurutnya, setiap negara memiliki pandangan masing-masing dalam melihat dua aspek tersebut. Namun, tidak sedikit yang memuji capaian China hingga membuat China percaya diri.

“Namun, beberapa khawatir dan ada juga yang melihat apa yang dilakukan China tidak ada yang benar. Pandangan seperti itu sudah dapat kami duga. Saya pikir China merupakan negara yang besar dengan penduduk mencapai 1,3 miliar. Beberapa takut akan terhalang atau kehilangan tempat,” kata Jinping.

Sementara, PM Australia Tony Abbott menyambut baik keputusan dan kebijakan China yang ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Menurut Abbott, China merupakan mitra perdagangan terbesar Australia. Selain mempererat hubungan perdagangan, China dan Australia juga akan meningkatkan pertukaran pelajar.

Setelah agenda usai, senator Australia Christine Milne memberikan surat kepada Jinping yang mendesak Pemerintah China melindungi hak asasi manusia (HAM), etnis, dan agama. Dia juga meminta Jinping mengambil jalan damai dalam menyelesaikan masalah tersebut. “Contohnya, kasus terhadap komunitas Uighur,” kata Milne.

Muh shamil
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6398 seconds (0.1#10.140)