Jokowi Naikkan Harga BBM, Demokrat: Salam Gigit Jari!

JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM bersubsidi mendapat kritikan. Partai Demokrat menilai kenaikan harga BBM tidak tepat dilakukan pada saat ini.

"Mengingat harga minyak dunia justru turun ke angka USD800, sedangkan biaya yang disiapkan 105, rakyat semakin dibebani dengan pasti akan naik harga-harga makanan, pakaian, transportasi," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati kepada Sindonews, Senin 17 November 2014.

Apalagi, kata dia, baru saja tahun 2013 kemarin harga BBM dinaikkan. Tahun ini, harga gas dan Tarif Dasar Listrik (TDL) juga naik.

"Maka kenaikan harga BBM saat ini semakin menyulitkan rakyat. Salam gigit jari," tuturnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter yang berlaku mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.

Dengan naiknya harga BBM sebesar Rp2.000 per liter, maka harga BBM jenis premium akan menjadi Rp8.500 dari harga sebelumnya Rp6.500 per liter. Sementara solar menjadi Rp7.500 per liter dari harga sebelumnya Rp5.500 per liter.