Naikkan Harga BBM, Kemana Ideologi Trisakti Jokowi?

Sabtu, 15 November 2014 - 13:54 WIB
Naikkan Harga BBM, Kemana Ideologi Trisakti Jokowi?
Naikkan Harga BBM, Kemana Ideologi Trisakti Jokowi?
A A A
JAKARTA - Pasca resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla langsung menggulirkan wacana kenaikan harga BBM bersubsidi. Alasannya, Indonesia mengalami defisit APBN.

Menyikapi hal itu, Pengamat Minyak dan Gas Bumi Hendrajit mengatakan, dirinya mempertanyakan perihal ideologi Trisakti yang pernah digaungkan Jokowi dan Kabinet Kerja di awal pemerintahannya.

Menurut Hendrajit, kenaikan harga BBM yang direncanakan Jokowi bertentangan dengan konstitusi Undang-undang Dasar 1945. Bahkan, ruhnya adalah Washington Consensus yang mengusung ideologi neo liberalisme, bukan Trisakti ala Sukarnoisme.

"Jadi kenaikan BBM itu 90% lebih kepada aspek politis dan 10 persen aspek migas. Ironinya Jokowi hanya melihat migas sebagai aspek setoral saja," kata Hendrajit dalam diskusi bertajuk "Bola Panas BBM" di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).

Dengan mengambil kebijakan menaikkan harga BBM, Hendrajit pun menilai Presiden Jokowi tidak konsisten antara ucapan dan perbuatannya.

"Pada saat kampanye dia bilang pro rakyat, pada saat jadi presiiden nyatanya dia menaikkan harga BBM yang pro pasar bebas. Dengan begitu Jokowi sebenarnya mempunyai kepribadian ganda," kata Hendrajit.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6311 seconds (0.1#10.140)