Diharapkan Menjadi Inspirasi Politisi di Parlemen

Kamis, 13 November 2014 - 14:11 WIB
Diharapkan Menjadi Inspirasi Politisi di Parlemen
Diharapkan Menjadi Inspirasi Politisi di Parlemen
A A A
Kasus Bank Century dinilai menjadi peristiwa terbesar yang ditangani DPR pasca-Reformasi. Kasus ini bermula dari kerja-kerja inisiator Tim 9, disusul pembentukan Pansus Hak Angket hingga Tim Pengawas (Timwas) Century setelah kasus tersebut direkomendasikan penyelesaiannya ke penegak hukum.

Kisah dan bagaimana perjalanan kasus Century tersebut ditulis secara lengkap dengan bahasa sederhana dalam buku Tim 9 Membongkar Bank Century karya salah satu wartawan parlemen Monang Sinaga. Menurut mantan pimpinan Pansus Century DPR Pramono Anung, kasus Century ini telah menempatkan popularitas DPR berada di posisi yang paling tinggi dan khususnya Tim 9 sudah menarik perhatian publik.

“Setelah Reformasi, tidak ada lagi peristiwa besar yang melebihi kasus Century dan Tim 9 seperti menjadi selebritas, memenuhi pemberitaan,” kata Pramono dalam peluncuran buku Tim 9 Membongkar Kasus Century di Gedung DPR Jakarta kemarin.

Seperti diketahui, kasus Bank Century mencuat hingga dibentuk Pansus Hak Angket berkat kerja keras inisiator yang tergabung dalam Tim 9, yakni Maruarar Sirait (PDIP), Bambang Soesatyo (Partai Golkar), Andi Rahmat (PKS), M Misbakhun (dulu PKS, sekarang Golkar), Kurdi Mukri (PPP), Ahmad Muzani (Gerindra), Lily Wahid (dulu PKB, sekarang Hanura), dan Akbar Faizal (dulu Hanura, sekarang NasDem).

Dalam peluncuran buku tersebut, beberapa mantan anggota Tim 9 turut hadir dan menyampaikan testimoni. Hadir juga sebagai penanggap pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya dan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Sebastian Salang.

Pramono mengungkapkan dirinya merupakan salah satu pimpinan DPR yang mengikuti dan mendukung kerja Tim 9 Century. Kini setelah lima tahun berlalu, proses hukum masih terus berjalan. Dia pun berharap meskipun rezim sudah berganti, kasus ini bisa diselesaikan secara tuntas.

“Memang tugas ini belum selesai, saya yakin suasana dan atmosfer sudah berbeda. Saya yakin penegak hukum, KPK, tidak akan ragu lagi membuktikan janji yang diucapkan untuk menuntaskan kasus Century,” ujar politikus senior PDIP ini.

Sebagai penulis, Monang menganggap Tim 9 sebagai sebuah gerakan inspirasi. Meski mereka berangkat dari lintas partai, bahkan dari partai koalisi pemerintah dan partai oposisi, dalam perjuangan dan pertemanan bisa solid. “Ini sebuah inspirasi, bagaimana politisi muda berjuang meyakinkan ketua umum masing-masing mengenai penuntasan skandal Century,” ungkap Monang.

Misbakhun sebagai salah satu inisiator hak angket skandal Century menceritakan, di awal 2009-2014, banyak anggota Tim 9 ini merupakan orangorang baru di dunia politik. Karenanya, dia berharap pengajuan hak angket itu jadi inspirasi bagi anggota DPR sekarang.

“Seharusnya DPR sekarang lebih heroik dari sekadar Pansus Century dulu. Karena residu rezim lama banyak. Inilah yang bisa menjadi dorongan bagi anggota DPR sekarang untuk bekerja,” kata Misbakhun.

Sementara itu, Yunarto Wijaya mengatakan kerja Tim 9 yang berujung seperti sekarang ini jadi monumen sejarah sehingga membuat siapa pun yang berkuasa berpikir ribuan kali untuk melampaui wewenang. “Karena ternyata DPR bukan hanya pemberi stempel, tapi juga berpikir dan dalam arti tertentu bisa menjatuhkan pemenang,” katanya. ?

Rahmat Sahid
Jakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7286 seconds (0.1#10.140)
pixels