Ahok Prediksi Banjir di Ibu Kota Cepat Surut

Kamis, 13 November 2014 - 13:23 WIB
Ahok Prediksi Banjir...
Ahok Prediksi Banjir di Ibu Kota Cepat Surut
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memprediksi banjir pada tahun ini cepat surut atau terjadi tidak lebih dari satu hari. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di bawah kepemimpinannya telah menjalankan tugas untuk menghadapi banjir.

“Kita sudah jalankan semuanya. SKPD kami bahu membahu menangani masalah ini seperti pembersihan dan pengerukan,” ujarnya di Balai Kota Jakarta kemarin. Sejumlah pekerjaan normalisasi sungai, pengerukan waduk dan saluran air, pembangunan sumur resapan, hingga normalisasi drainase kecil di permukiman, semua sudah dikerjakan pertengahan tahun ini.

Ketika Jakarta sudah mulai dilanda hujan, ancaman banjir dapat diatasi dengan baik. Pihaknya juga telah memperbaiki beberapa pompa air agar berfungsi maksimal. Sedangkan pembangunan sumur resapan belum optimal karena masih ada titik-titik belum dibangun. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, wilayah rawan terkena banjir tersebar di 125 kelurahan.

Semua itu banyak tersebar di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Umumnya kelurahan ini dilintasi sungai besar seperti Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Krukut, serta Kali Sunter. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Agus Priyono menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beragam pekerjaan seperti pengerukan sungai dan waduk, perbaikan pompa air, dan pembersihan saluran penghubung serta gorong- gorong.

Semua sarana penampungan air atau daerah ruang terbuka biru (RTB) diharapkan dapat menampung air dengan volume lebih banyak. Sementara itu, Pemkot Bekasi mencatat jumlah titik banjir mencapai 54 titik. Pemkot pun pesimistis bisa mengatasi banjir karena terbentur biaya. Tahunini anggaran untuk kegiatan saluran hanya Rp60 miliar dari anggaran keseluruhan yang mencapai lebih dari Rp500 miliar.

Kepala Disbimarta Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, untuk mengurangi genangan atau banjir, pihaknya memperbanyak polder air. Tahun ini ada tiga polder yang tengah dikebut pengerjaannya antara lain di Rawalumbu, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur. “Selain itu, kami juga melakukan normalisasi saluran sekunder, tapi tak semua saluran dinormalisasi karena minimnya dana,” ujarnya.

Di bagian lain, proyek pengerjaan drainase di Jalan Margonda gagal lelang sehingga proyek yang bertujuan mengurangi banjir di ruas jalan protokol Depok itu tidak dapat dikerjakan tahun ini. “Jadi memang tidak ada pengerjaan drainase di Margonda,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok Yulistiani Mochtar. Proyek senilai Rp22 miliar itu gagal lelang disebabkan beberapa hal.

Pertama proses lelangnya yang memang terlambat. Kedua, kurangnya peserta lelang. Ketiga, kalaupun dilakukan lelang ulang, waktunya tidak akan cukup karena semua pengerjaan harus selesai sebelum 25 Desember 2014. Sedangkan pengerjaan drainase tidak cukup dalam waktu sebulan.“ Satu proyek kan harus diikuti minimaltigapesertalelang. Kalau kurang dari tiga, berarti gagal lelang dan dilakukan lelang ulang. Jika lelang lagi, saat ini tidak mungkin karena waktunya tidak cukup,” sebutnya.

Ilham safutra/Abdullah m surjaya/R Ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0680 seconds (0.1#10.140)