Rusia Akan Bangun Delapan Reaktor Nuklir di Iran

Kamis, 13 November 2014 - 13:18 WIB
Rusia Akan Bangun Delapan...
Rusia Akan Bangun Delapan Reaktor Nuklir di Iran
A A A
MOSKOW - Rusia membuat penawaran kerja sama nuklir dengan membangun delapan unit reaktor nuklir di Iran. Utusan senior Rusia optimistis langkah kerja sama tersebut akan sukses.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov yang hadir pada perundingan terakhir di Muscat pada Minggu dan Senin mengatakan Moskow mengerahkan semua kekuatannya agar tercapai sebuah kesepakatan. Iran menghadapi batas akhir yang disepakati dengan enam negara lain pada 24 November ini untuk meyakinkan Barat bahwa program nuklir Teheran tidak akan digunakan untuk membuat senjata nuklir.

“Kami tidak melihat adanya hal-hal yang memungkinkan tidak tercapainya kesepakatan sesuai dengan batas waktu kesepakatan pada 24 November ini. Kami sepenuhnya fokus terhadap tugas ini sebelum kami mendapatkannya dan ini bukanlah hal kecil. Kami tidak boleh melewatkan kesempatan ini,” ungkap Ryabkov seperti dilansir Reuters.

Rusia memiliki hubungan lebih erat dengan Iran dibandingkan negara lain yang terlibat dalam pertemuan, yakni AS, Jerman, China, Prancis, dan Inggris. Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Ali Akbar Salehi juga berada di Moskow pada Selasa untuk pembicaraan kerja sama kekuatan nuklir.

“Sebelum 24 November ini, mungkin tidak hanya batas waktu yang dibuat. Saya ingin menggarisbawahi bahwa kami melakukan yang terbaik untuk ini,” tambah Ryabkov. Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa kesepakatan untuk membangun reaktor baru adalah titik balik dalam pengembangan hubungan antara Rusia dan Iran.

Dua dari delapan reaktor yang akan dibangun rencananya ditempatkan di fasilitas nuklir Bushehr. Rosatom, perusahaan tenaga nuklir Rusia, mengatakan pembangunan reaktor nuklir tersebut akan dipantau Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebuah badan pengawas nuklir internasional di bawah PBB.

Pihak Rusia menyetujui untuk memberi pasokan bahan bakar nuklir untuk pembangunan reaktor dan setelah selesai akan dikembalikan ke Rusia. Hal ini untuk mencegah Iran menggunakan fasilitas tersebut untuk membuat senjata nuklir.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0546 seconds (0.1#10.140)