Simbol Kerinduan Hadirnya Kebebasan
A
A
A
Masyarakat Jerman memperingati 25 tahun runtuhnya tembok Berlin yang terjadi pada 9 November 1989 silam.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, runtuhnya Tembok Berlin menjadi simbol kerinduan yang tidak tertahankan akan hadirnya kebebasan. Merkel menyebut peristiwa tersebut sebagai sebuah ”keajaiban” bahwa tembok yang menjadi penghalang pada Perang Dunia II ini dapat diterobos tanpa terjadi pertumpahan darah. Merkel mengatakan bahwa Jerman selalu berterima kasih atas keberanian Jerman Timur yang mengambil inisiatif menolak kediktatoran komunis.
”Itu hari yang menunjukkan kepada kita bahwa kerinduan akan kebebasan tidak dapat ditindas selamanya,” ungkap Merkel saat berpidato pada malam peringatan 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin, Sabtu (8/11) malam, seperti dilansir Reuters . ”Selama menuju 1989, banyak warga Jerman Timur kehilangan rasa takut akan represi dan ketidakjujuran kepada negaranya. Mereka berhamburan ke jalanan. Peristiwa itu tidak dapat terulang lagi. Terima kasih atas keberanian mereka sehingga tembok menjadi terbuka,” tambah Merkel.
Merkel yang pada saat peristiwa itu terjadi masih sebagai ilmuwan berusia 35 tahun di wilayah komunis Berlin Timur, mengaku masih mengingat ketegangan, ketakutan, dan kegembiraan yang meluap pada minggu terakhir menunggu saat-saat dirobohkannya tembok itu. ”Itu adalah sebuah keajaiban ketika semuanya berlangsung secara damai,” ungkap Merkel.
Peristiwa bersejarah tersebut dirayakan warga di sepanjang jalur bekas berdirinya Tembok Berlin sepanjang 15 kilometer. Lebih dari 100.000 warga Berlin dan para turis berjalan di sepanjang jalur di pusat kota tersebut Sabtu malam. Langit Berlin semakin terang dengan adanya 7.000 balon cahaya yang terpasang setinggi 3,6 meter. Tinggi balon ini setara dengan tinggi Tembok Berlin waktu itu.
Tampilan balon yang bernuansa artistik menggambarkan bagaimana Tembok Berlin berdiri memanjang sampai ke pusat kota. Balon-balon tersebut dilepaskan kemarin sebagai simbol hilangnya tembok pembatas itu. Tembok Berlin dibangun pada 1961 untuk mencegah masuknya warga Jerman Timur ke wilayah Barat. Awalnya tembok hanya terbuat dari batu bata, kemudian pertahanannya diperkuat dengan beton ganda disertai penjagaan ketat sepanjang 160 kilometer mengelilingi Kota Berlin Barat.
Setidaknya 136 orang terbunuh saat berusaha memasuki wilayah Berlin Barat. Banyak pula mereka yang berakhir di penjara karena mencoba melarikan diri. Pada 1989, rezim komunis di seberang Eropa Timur berakhir, menjadi pertanda berakhirnya era Perang Dingin. Tembok Berlin menjadi simbol yang sangat kuat.
Mikhail Gorbachev, 83, mantan pemimpin Uni Soviet yang menerima pujian atas gagasannya untuk pemulihan hubungan Barat yang berujung diruntuhkannya Tembok Berlin, mengatakan bahwa ketegangan Timur dan Barat dalam krisis Ukraina yang terjadi saat ini mengingatkan kembali pada masa sebelum runtuhnya Tembok Berlin.
”Sekarang Dunia berada di jurang yang dihadapkan pada Perang Dunia baru. Beberapa orang mengatakan bahwa ini telah dimulai,” ungkap Gorbachev, seperti dikutip Reuters.
Arvin
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, runtuhnya Tembok Berlin menjadi simbol kerinduan yang tidak tertahankan akan hadirnya kebebasan. Merkel menyebut peristiwa tersebut sebagai sebuah ”keajaiban” bahwa tembok yang menjadi penghalang pada Perang Dunia II ini dapat diterobos tanpa terjadi pertumpahan darah. Merkel mengatakan bahwa Jerman selalu berterima kasih atas keberanian Jerman Timur yang mengambil inisiatif menolak kediktatoran komunis.
”Itu hari yang menunjukkan kepada kita bahwa kerinduan akan kebebasan tidak dapat ditindas selamanya,” ungkap Merkel saat berpidato pada malam peringatan 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin, Sabtu (8/11) malam, seperti dilansir Reuters . ”Selama menuju 1989, banyak warga Jerman Timur kehilangan rasa takut akan represi dan ketidakjujuran kepada negaranya. Mereka berhamburan ke jalanan. Peristiwa itu tidak dapat terulang lagi. Terima kasih atas keberanian mereka sehingga tembok menjadi terbuka,” tambah Merkel.
Merkel yang pada saat peristiwa itu terjadi masih sebagai ilmuwan berusia 35 tahun di wilayah komunis Berlin Timur, mengaku masih mengingat ketegangan, ketakutan, dan kegembiraan yang meluap pada minggu terakhir menunggu saat-saat dirobohkannya tembok itu. ”Itu adalah sebuah keajaiban ketika semuanya berlangsung secara damai,” ungkap Merkel.
Peristiwa bersejarah tersebut dirayakan warga di sepanjang jalur bekas berdirinya Tembok Berlin sepanjang 15 kilometer. Lebih dari 100.000 warga Berlin dan para turis berjalan di sepanjang jalur di pusat kota tersebut Sabtu malam. Langit Berlin semakin terang dengan adanya 7.000 balon cahaya yang terpasang setinggi 3,6 meter. Tinggi balon ini setara dengan tinggi Tembok Berlin waktu itu.
Tampilan balon yang bernuansa artistik menggambarkan bagaimana Tembok Berlin berdiri memanjang sampai ke pusat kota. Balon-balon tersebut dilepaskan kemarin sebagai simbol hilangnya tembok pembatas itu. Tembok Berlin dibangun pada 1961 untuk mencegah masuknya warga Jerman Timur ke wilayah Barat. Awalnya tembok hanya terbuat dari batu bata, kemudian pertahanannya diperkuat dengan beton ganda disertai penjagaan ketat sepanjang 160 kilometer mengelilingi Kota Berlin Barat.
Setidaknya 136 orang terbunuh saat berusaha memasuki wilayah Berlin Barat. Banyak pula mereka yang berakhir di penjara karena mencoba melarikan diri. Pada 1989, rezim komunis di seberang Eropa Timur berakhir, menjadi pertanda berakhirnya era Perang Dingin. Tembok Berlin menjadi simbol yang sangat kuat.
Mikhail Gorbachev, 83, mantan pemimpin Uni Soviet yang menerima pujian atas gagasannya untuk pemulihan hubungan Barat yang berujung diruntuhkannya Tembok Berlin, mengatakan bahwa ketegangan Timur dan Barat dalam krisis Ukraina yang terjadi saat ini mengingatkan kembali pada masa sebelum runtuhnya Tembok Berlin.
”Sekarang Dunia berada di jurang yang dihadapkan pada Perang Dunia baru. Beberapa orang mengatakan bahwa ini telah dimulai,” ungkap Gorbachev, seperti dikutip Reuters.
Arvin
(ars)