Sepasang Kekasih Tewas Bunuh Diri
A
A
A
SUKOHARJO - Kasus bunuh diri kembali terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kali ini, aksi nekat itu dilakukan dua remaja pasangan kekasih, Dyah Ayu Wulandari, 15, dan Agus Yulianto, 19. Keduanya ditemukan tewas di tempat dan waktu berbeda.
Bak cerita Romeo dan Juliet, keduanya nekat mengakhiri hidup dengan cara menenggak racun. Dyah yang tinggal di Dusun Ngrangutan, Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, bunuh diri dengan minum cairan pembersih lantai. Sehari kemudian, giliran Agus Yulianto, 19, warga Dusun Gebangan, Desa Ngrombo menyusul pacarnya. Dia nekat meminum racun sehari kemudian. Tewasnya dua sejoli tersebut luput dari penyelidikan polisi.
Kasus kematian keduanya tidak dilaporkan pada petugas. Hingga kini motif bunuh diri kedua sejoli tersebut belum diketahui. Polisi baru mengetahui kejadian tersebut selang beberapa hari kemudian. Kapolsek Baki AKP M Busro menjelaskan, korban Dyah ditemukan sudah tidak bernyawa oleh ayahnya, Suwarto, 43, di kamarnya pada Senin (3/11) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Di sekitar korban ditemukan sisa botol berisi cairan pembersih lantai yang diduga kuat diminum korban.
Tanpa sepengetahuan orang tuanya, salah satu siswi SMPN 3 Grogol itu terlihat di luar rumah sambil telepon pada Senin (3/11) dini hari. “Dari informasi yang dihimpun petugas, korban sempat keluar rumah sambil telepon dan hanya berdiri di depan rumah sebelum masuk kembali pada Senin (3/11) dini hari,” katanya.
Pukul 05.00 WIB pagi, Dyah dibangunkan ayahnya untuk persiapan berangkat sekolah. Namun karena tidak ada reaksi, pintu kamar didobrak dan korban ditemukan tergeletak dalam keadaan sudah tak bernyawa. Terkait kematian Dyah, Kapolsek mengaku keluarga korban seakan menutupi kasus tersebut.
Pasalnya, kasus bunuh diri itu tidak dilaporkan baik ke pemerintah desa maupun polsek. Polisi baru menghimpun data pada Kamis (6/11) setelah mendengar kabar tersebut. Untuk itu, polisi tidak bisa menduga dan belum bisa mengungkap motif di balik kasus tersebut. Terlebih semua barang bukti sudah tidak ada.
“Di kamar korban, ditemukan juga HP (handphone) korban sudah rusak, kartu sim juga dipotong. Semua barang bukti sudah dibuang orang tuanyake Sungai Bengawan Solo. Tidak ada laporan dan barang bukti juga tidak ada. Kami mencari data sendiri,” katanya.
Sementara itu, Agus, yang merupakan kekasih Dyah juga ditemukan tidak sadarkan diri setelah menenggak minuman yang ditengarai sudah dicampur racun, Selasa (4/11). Agus sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Dr Oen Solo Baru yang kemudian dirujuk ke RS Kustadi Solo sebelum akhirnya meninggal dunia.
Terkait kasus Agus, Kapolsek mengatakan, korban Agus sempat meminjam sepeda motor pamannya, Ahmad Sohari. Tidak lama kemudian korban kembali dan masuk dapur untuk membuat minuman sendiri tanpa sepengetahuan saksi.
“Tidak lama kemudian saksi mendengar suara orang muntah dua kali. Saat dilihat korban sudah tergeletak tidak sadarkan diri dan di tangannya menggenggam gelas,” paparnya. Dari informasi yang diperoleh, kedua remaja itu selama ini menjalin hubungan asmara. Namun, orang tua Dyah mengaku tidak mengetahui hal itu.
“Yang jelas, kami menyayangkan sikap warga dan pihak desa yang tidak melaporkan kejadian itu,” ujar Kapolsek. Kepala Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Suparna mengaku tidak mendapat laporan tewasnya dua remaja tersebut. “Saya juga kaget polisi datang menanyakan itu. Saya antarkan ke rumah korban. Saya juga tidak mendapat laporan kalau kedua korban meninggal karena bunuh diri,” ujarnya.
Menurutnya, secara domisili, keluarga Dyah memang tinggal di Ngrombo. Namun, KK mereka masih di Mancasan, Baki. Sebelum mengakhiri hidupnya, kata Suparna, Agus sempat berpamitan kepada teman-temannya. Hal itu diketahui dari SMS Agus yang dikirim kepada teman-temannya. Salah satu bunyi SMS tersebut. “Pamit aku mau nyusul yangku (pacarku)”.
Dari HP milik Agus, diketahui dalam kotak keluar ada 26 pesan dan kotak masuk ada 35 pesan. Dari kotak keluar tersebut ada yang berisi pamitan. Ditambahkan Kepala Dusun Sunardi, meski tidak memastikan keduanya berpacaran, berdasarkan keterangan dari keluarga korban, Agus sempat menyatakan cintanya kepada Dyah.
“Kakaknya Agus, pernah mendengar Agus bilang “Senengku sak matine (sayangku sampai mati) kepada Dyah,” katanya. Sunardi juga mengatakan, teman Dyah mengirim pesan singkat kepada Agus untuk menjemput Dyah pada Minggu (2/11) siang.
Sumarno
Bak cerita Romeo dan Juliet, keduanya nekat mengakhiri hidup dengan cara menenggak racun. Dyah yang tinggal di Dusun Ngrangutan, Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, bunuh diri dengan minum cairan pembersih lantai. Sehari kemudian, giliran Agus Yulianto, 19, warga Dusun Gebangan, Desa Ngrombo menyusul pacarnya. Dia nekat meminum racun sehari kemudian. Tewasnya dua sejoli tersebut luput dari penyelidikan polisi.
Kasus kematian keduanya tidak dilaporkan pada petugas. Hingga kini motif bunuh diri kedua sejoli tersebut belum diketahui. Polisi baru mengetahui kejadian tersebut selang beberapa hari kemudian. Kapolsek Baki AKP M Busro menjelaskan, korban Dyah ditemukan sudah tidak bernyawa oleh ayahnya, Suwarto, 43, di kamarnya pada Senin (3/11) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Di sekitar korban ditemukan sisa botol berisi cairan pembersih lantai yang diduga kuat diminum korban.
Tanpa sepengetahuan orang tuanya, salah satu siswi SMPN 3 Grogol itu terlihat di luar rumah sambil telepon pada Senin (3/11) dini hari. “Dari informasi yang dihimpun petugas, korban sempat keluar rumah sambil telepon dan hanya berdiri di depan rumah sebelum masuk kembali pada Senin (3/11) dini hari,” katanya.
Pukul 05.00 WIB pagi, Dyah dibangunkan ayahnya untuk persiapan berangkat sekolah. Namun karena tidak ada reaksi, pintu kamar didobrak dan korban ditemukan tergeletak dalam keadaan sudah tak bernyawa. Terkait kematian Dyah, Kapolsek mengaku keluarga korban seakan menutupi kasus tersebut.
Pasalnya, kasus bunuh diri itu tidak dilaporkan baik ke pemerintah desa maupun polsek. Polisi baru menghimpun data pada Kamis (6/11) setelah mendengar kabar tersebut. Untuk itu, polisi tidak bisa menduga dan belum bisa mengungkap motif di balik kasus tersebut. Terlebih semua barang bukti sudah tidak ada.
“Di kamar korban, ditemukan juga HP (handphone) korban sudah rusak, kartu sim juga dipotong. Semua barang bukti sudah dibuang orang tuanyake Sungai Bengawan Solo. Tidak ada laporan dan barang bukti juga tidak ada. Kami mencari data sendiri,” katanya.
Sementara itu, Agus, yang merupakan kekasih Dyah juga ditemukan tidak sadarkan diri setelah menenggak minuman yang ditengarai sudah dicampur racun, Selasa (4/11). Agus sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Dr Oen Solo Baru yang kemudian dirujuk ke RS Kustadi Solo sebelum akhirnya meninggal dunia.
Terkait kasus Agus, Kapolsek mengatakan, korban Agus sempat meminjam sepeda motor pamannya, Ahmad Sohari. Tidak lama kemudian korban kembali dan masuk dapur untuk membuat minuman sendiri tanpa sepengetahuan saksi.
“Tidak lama kemudian saksi mendengar suara orang muntah dua kali. Saat dilihat korban sudah tergeletak tidak sadarkan diri dan di tangannya menggenggam gelas,” paparnya. Dari informasi yang diperoleh, kedua remaja itu selama ini menjalin hubungan asmara. Namun, orang tua Dyah mengaku tidak mengetahui hal itu.
“Yang jelas, kami menyayangkan sikap warga dan pihak desa yang tidak melaporkan kejadian itu,” ujar Kapolsek. Kepala Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Suparna mengaku tidak mendapat laporan tewasnya dua remaja tersebut. “Saya juga kaget polisi datang menanyakan itu. Saya antarkan ke rumah korban. Saya juga tidak mendapat laporan kalau kedua korban meninggal karena bunuh diri,” ujarnya.
Menurutnya, secara domisili, keluarga Dyah memang tinggal di Ngrombo. Namun, KK mereka masih di Mancasan, Baki. Sebelum mengakhiri hidupnya, kata Suparna, Agus sempat berpamitan kepada teman-temannya. Hal itu diketahui dari SMS Agus yang dikirim kepada teman-temannya. Salah satu bunyi SMS tersebut. “Pamit aku mau nyusul yangku (pacarku)”.
Dari HP milik Agus, diketahui dalam kotak keluar ada 26 pesan dan kotak masuk ada 35 pesan. Dari kotak keluar tersebut ada yang berisi pamitan. Ditambahkan Kepala Dusun Sunardi, meski tidak memastikan keduanya berpacaran, berdasarkan keterangan dari keluarga korban, Agus sempat menyatakan cintanya kepada Dyah.
“Kakaknya Agus, pernah mendengar Agus bilang “Senengku sak matine (sayangku sampai mati) kepada Dyah,” katanya. Sunardi juga mengatakan, teman Dyah mengirim pesan singkat kepada Agus untuk menjemput Dyah pada Minggu (2/11) siang.
Sumarno
(bbg)