Tabrakan Beruntun di Serang, 3 Truk TNI Ringsek
A
A
A
SERANG - Enam kendaraan mengalami tabrakan beruntun di jalan raya Serang– Pandeglang, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, kemarin.
Enam kendaraan itu yakni tiga kendaraan milik TNI Batalion 320 Badak Putih, sepeda motor Yamaha Vixion A 2485 CH, satu truk pengangkut pasir bernopol B9256UYV, dan bus PO Asli jrusan Labuan–Jakarta. Kecelakaan itu mengakibatkan jalan Serang–Pandeglang macet hingga lebih dari 4 kilometer.
Sementara itu, dua orang mengalami luka yaitu pengendara motor Ahmad Pajni, 28, dan sopir truk Usep Budiman, 49. Rahmat, 30, warga setempat, mengatakan bahwa tabrakan beruntun yang terjadi pukul 08.00 WIB ini berawal saat sepeda motor yang meluncur dari arah Serang menuju Pandeglang berusaha menyalip bus PO Asli yang sedang berhenti di depannya.
Saat menyalip, pengendara motor lalu membanting motornya ke badan bus karena menghindari iring-iring truk TNI yang melaju dari arah Pandeglang menuju Serang. Dari belakang motor, ternyata ada truk pengangkut pasir yang ikut menyalip bus sehingga truk itu bertabrakan dengan truk milik Yonif 320 Badak Putih yang mengangkut personel TNI. Akibat kecelakaan tersebut, tiga dari lima truk TNI yang melaju beriringan mengalami kerusakan pada bagian depan dan kaca.
Bahkan, dorongan kendaraan di belakangnya membuat truk TNI 8025-III nyaris terjun ke jurang. Ditemui di lokasi kejadian, Kanit Laka Lantas Polres Serang Ipda Yusuf Dwi Atmodjo belum dapat memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan. Begitu pun dengan korban luka-luka. “Kita akan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Sementara itu, sejumlah awak media yang tengah meliput di lokasi kejadian dihalanghalangi oleh oknum aparat TNI. Bahkan, salah seorang wartawan diminta menghapus hasil fotonya. Tidak hanya itu, aparat mengambil kamera dan meminta para wartawan untuk menunggu sampai proses evakuasi selesai.
Menanggapi ini, Danrem 064/Maulana Yusuf Kolonel Inf Kav Ana Supriatna menyayangkan ada penghapusan materi berita atau foto yang seharusnya tidak terjadi, karena aparat TNI dan wartawan harus sama-sama menghormati tugas masingmasing.
Dia mengaku akan mencari tahu siapa oknum yang melakukan hal tersebut dan memberikan teguran. “Sebetulnya enggak ada aturan hapus-menghapus itu, saya akan panggil dan berikan teguran,” tegasnya.
Teguh mahardika
Enam kendaraan itu yakni tiga kendaraan milik TNI Batalion 320 Badak Putih, sepeda motor Yamaha Vixion A 2485 CH, satu truk pengangkut pasir bernopol B9256UYV, dan bus PO Asli jrusan Labuan–Jakarta. Kecelakaan itu mengakibatkan jalan Serang–Pandeglang macet hingga lebih dari 4 kilometer.
Sementara itu, dua orang mengalami luka yaitu pengendara motor Ahmad Pajni, 28, dan sopir truk Usep Budiman, 49. Rahmat, 30, warga setempat, mengatakan bahwa tabrakan beruntun yang terjadi pukul 08.00 WIB ini berawal saat sepeda motor yang meluncur dari arah Serang menuju Pandeglang berusaha menyalip bus PO Asli yang sedang berhenti di depannya.
Saat menyalip, pengendara motor lalu membanting motornya ke badan bus karena menghindari iring-iring truk TNI yang melaju dari arah Pandeglang menuju Serang. Dari belakang motor, ternyata ada truk pengangkut pasir yang ikut menyalip bus sehingga truk itu bertabrakan dengan truk milik Yonif 320 Badak Putih yang mengangkut personel TNI. Akibat kecelakaan tersebut, tiga dari lima truk TNI yang melaju beriringan mengalami kerusakan pada bagian depan dan kaca.
Bahkan, dorongan kendaraan di belakangnya membuat truk TNI 8025-III nyaris terjun ke jurang. Ditemui di lokasi kejadian, Kanit Laka Lantas Polres Serang Ipda Yusuf Dwi Atmodjo belum dapat memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan. Begitu pun dengan korban luka-luka. “Kita akan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Sementara itu, sejumlah awak media yang tengah meliput di lokasi kejadian dihalanghalangi oleh oknum aparat TNI. Bahkan, salah seorang wartawan diminta menghapus hasil fotonya. Tidak hanya itu, aparat mengambil kamera dan meminta para wartawan untuk menunggu sampai proses evakuasi selesai.
Menanggapi ini, Danrem 064/Maulana Yusuf Kolonel Inf Kav Ana Supriatna menyayangkan ada penghapusan materi berita atau foto yang seharusnya tidak terjadi, karena aparat TNI dan wartawan harus sama-sama menghormati tugas masingmasing.
Dia mengaku akan mencari tahu siapa oknum yang melakukan hal tersebut dan memberikan teguran. “Sebetulnya enggak ada aturan hapus-menghapus itu, saya akan panggil dan berikan teguran,” tegasnya.
Teguh mahardika
(ars)