Yordania Adukan Israel ke PBB
A
A
A
NEW YORK - Pemerintah Yordania mengajukan komplain kepada Dewan Keamanan PBB atas serangan pasukan keamanan Israel ke dalam Masjid Al Aqsa.
Yordania menganggap sikap Israel itu perlu mendapatkan pertimbangan hukum dan mempersiapkan langkah-langkah untuk mencegah serangan serupa kembali terjadi. Dalam surat yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (5/11) waktu setempat, Yordania menyerukan lembaga beranggotakan 15 negara itu untuk memeriksa Israel atas penyerangan itu. “Yordania mempertimbangkan langkah serius dan berlebihan Israel yang memicu eskalasi tak berkesudahan,” kata Duta Besar Yordania untuk PBB, Dina Kawar, dikutip AFP .
Di dalam surat itu, Kawar mengungkapkan adanya keterlibatan pasukan khusus Israel menyerang kompleks masjid dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet. “Itu merupakan tindakan brutal dan melanggar hukum terhadap salah satu tempat suci umat Islam,” paparnya.
Akibat serangan Israel itu, beberapa bagian kompleks Haram al-Sharif atau yang dikenal sebagai Temple Mount itu mengalami kerusakan, terutama mosaik dan karpet. Ketegangan di Masjid Al Aqsa merupakan klimaks kekerasan yang setiap hari terjadi antara pasukan keamanan Israel dengan penduduk Palestina di Yerusalem dalam beberapa hari terakhir. Langkah Yordania juga didukung perwakilan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour.
Dia mengungkapkan, Dewan Keamanan harus mengambil langkah untuk menyerukan Pemerintah Israel menghentikan segala kekerasan dan provokasinya. Duta Besar Israel untuk PBB Ron Prosor juga mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB. Dalam suratnya, dia menuding Palestina berusaha memicu kerusuhan. “Tidak perlu ada kecaman PBB atas serangan warga Palestina terhadap warga Israel,” katanya.
Sebelumnya, Yordania menarik duta besarnya dari Israel sebagai protes atas meningkatnya kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Rabu (5/11) lalu. Insiden kekerasan itu belum pernah terjadi sebelumnya di Masjid Al Aqsa, tempat suci bagi seluruh umat Islam di dunia. “Tindakan-tindakan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa ini jauh melampaui batas,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh.
“Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi membakar emosi dan kepekaan 1,5 miliar muslim di seluruh dunia,” ungkapnya. Yordania sebagai pengayom Masjid Al Aqsa berdasarkan traktat perdamaian dengan Israel pada 1994. Di dalam kompleks tersebut juga terdapat “Kubah Batu” yang dikelola para pegawai pemerintahan Yordania.
Di lokasi itu, warga Yahudi dilarang berdoa. Umat muslim percaya, Nabi Muhammad SAW ke surga dari “Kubah Batu” pada abad ke-7.
Andika hendra m
Yordania menganggap sikap Israel itu perlu mendapatkan pertimbangan hukum dan mempersiapkan langkah-langkah untuk mencegah serangan serupa kembali terjadi. Dalam surat yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (5/11) waktu setempat, Yordania menyerukan lembaga beranggotakan 15 negara itu untuk memeriksa Israel atas penyerangan itu. “Yordania mempertimbangkan langkah serius dan berlebihan Israel yang memicu eskalasi tak berkesudahan,” kata Duta Besar Yordania untuk PBB, Dina Kawar, dikutip AFP .
Di dalam surat itu, Kawar mengungkapkan adanya keterlibatan pasukan khusus Israel menyerang kompleks masjid dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet. “Itu merupakan tindakan brutal dan melanggar hukum terhadap salah satu tempat suci umat Islam,” paparnya.
Akibat serangan Israel itu, beberapa bagian kompleks Haram al-Sharif atau yang dikenal sebagai Temple Mount itu mengalami kerusakan, terutama mosaik dan karpet. Ketegangan di Masjid Al Aqsa merupakan klimaks kekerasan yang setiap hari terjadi antara pasukan keamanan Israel dengan penduduk Palestina di Yerusalem dalam beberapa hari terakhir. Langkah Yordania juga didukung perwakilan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour.
Dia mengungkapkan, Dewan Keamanan harus mengambil langkah untuk menyerukan Pemerintah Israel menghentikan segala kekerasan dan provokasinya. Duta Besar Israel untuk PBB Ron Prosor juga mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB. Dalam suratnya, dia menuding Palestina berusaha memicu kerusuhan. “Tidak perlu ada kecaman PBB atas serangan warga Palestina terhadap warga Israel,” katanya.
Sebelumnya, Yordania menarik duta besarnya dari Israel sebagai protes atas meningkatnya kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Rabu (5/11) lalu. Insiden kekerasan itu belum pernah terjadi sebelumnya di Masjid Al Aqsa, tempat suci bagi seluruh umat Islam di dunia. “Tindakan-tindakan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa ini jauh melampaui batas,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh.
“Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi membakar emosi dan kepekaan 1,5 miliar muslim di seluruh dunia,” ungkapnya. Yordania sebagai pengayom Masjid Al Aqsa berdasarkan traktat perdamaian dengan Israel pada 1994. Di dalam kompleks tersebut juga terdapat “Kubah Batu” yang dikelola para pegawai pemerintahan Yordania.
Di lokasi itu, warga Yahudi dilarang berdoa. Umat muslim percaya, Nabi Muhammad SAW ke surga dari “Kubah Batu” pada abad ke-7.
Andika hendra m
(ars)