Lahan Relokasi Bersifat Pinjam Pakai

Jum'at, 07 November 2014 - 13:55 WIB
Lahan Relokasi Bersifat...
Lahan Relokasi Bersifat Pinjam Pakai
A A A
MEDAN - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar menyebut lahan untuk relokasi korban erupsi Gunung Sinabung di Siosar, Karo, Sumatera Utara, berstatus pinjam pakai.

“Lahannya pinjam pakai. Tapi, tidak ada batas waktu (pinjam pakainya),” kata Siti Nurbaya kepada KORAN SINDO seusai meninjau lahan relokasi bagi 370 kepala keluarga (KK) asal tiga desa terdekat dari kawah Gunung Sinabung, kemarin.

Nurbaya mengatakan, dia berkunjung ke Karo untuk melihat langsung lokasi hutan yang dijadikan lahan pertanian pendukung hunian tetap yang akan ditinggali warga Desa Simacem, Desa Bekerah, dan Desa Suka Meriah. “Saya masuk ke hutan dan melihat lanskap nya. Saya juga sudah diskusi dengan Komandan Satgas pengerjaan relokasi dan pemerintah daerah,” ungkapnya.

Menurut Nurbaya, lahan hutan yang telah diterbitkan izinnya itu hanya dipinjam pakai masyarakat guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Hutan tersebut berstatus hutan produksi sehingga tidak perlu dicari penggantinya sebagaimana hutan lindung. “Terpenting, pengelolaan lingkungan itu harus baik. Drainase dan sarana pembuangan juga harus ada. Saya sudah sampaikan juga ke pelaksana lapangan,” terangnya.

Dia mengatakan saat ini yang jadi prioritas adalah relokasi bagi 370 KK, meskipun ada rencana pemindahan warga dari empat desa lagi (radius 5 km dari kawah Sinabung) atau sekitar 1.600 KK yang sudah diwacanakan Presiden Joko Widodo saat datang ke Karo. “Tapi nanti kita lihat dulu kondisinya. Sementara yang 370 KK dulu. Bupati Karo juga belum memberi usulannya seperti apa,” tukasnya.

Sementara itu, pembangunan Hunian Tetap (Huntap) korban erupsi Gunung Sinabung di lahan relokasi Siosar, akan dilakukan secara simultan, beriringan dengan proyek pembukaan akses jalan menuju lahan relokasi tersebut. Hal itu dilakukan agar proses pembangunan Huntap tersebut cepat terlaksana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Subur Tambun mengungkapkan, seiring dikerjakannya akses jalan menuju lahan relokasi, tim gabungan yang berasal dari Zeni TNI Kodam I Bukit Barisan bersama Kodim 0205 Karo dan masyarakat telah memulai pembangunan Huntap di lahan relokasi itu, kemarin.

“Proses pembangunan Huntap dilakukan secara simultan. Rencananya, hari ini (kemarin) pembangunan Huntap akan dimulai,” paparnya. Subur menambahkan, proyek pembukaan akses jalan menuju lahan relokasi ditargetkan selesai pertengahan November. Pihaknya optimistis pembukaan akses jalan tersebut dapat diselesaikan sesuai target atau bahkan lebih cepat.

“Rencananya pertengahan November harus sudah selesai, sedangkan proyek pembangunan Huntap langsung dikerjakan di tengah proyek pembukaan akses jalan sedang dikerjakan,” ungkapnya. Seperti diketahui, 2.053 unit rumah tipe 36 akan dibangun di lahan relokasi tersebut. Pembangunan Huntap akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama akan dibangun 50 unit, tahap kedua 320 unit, dan tahap ketiga 1.683 unit.

Untuk tahap pertama direncanakan selesai satu bulan dan tahap kedua, seperti disebutkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, akan berlangsung selama satu tahun. Sedangkan tahap ketiga, seperti kata Menhut, akan melihat situasi selanjutnya.

Fakhrur rozi/ Dicky irawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)