18 Tewas dalam Kecelakaan di Mesir
A
A
A
KAIRO - Kecelakaan transportasi darat di Mesir kembali terjadi. Bus sekolah, truk, dan mobil lainnya bertabrakan di dekat Kota Abu Hummus, Delta Nil, Provinsi Beheira, Mesir, kemarin.
Sekitar 18 orang tewas, sementara 18 lainnya mengalami luka-luka. Gubernur Beheira, Mostafa Hadhoud, mengatakan semua jenazah korban tidak bisa diselamatkan dari kobaran api. Semua mayat, katanya, hangus terbakar saat dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP), demikian laporan Ahram Arabic News . Informasi yang sama juga dikeluarkan Kementerian Kesehatan Mesir. “Semua mobil terbakar. Akibatnya, 14 pelajar hangus,” bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Mesir, dikutip Reuters.
Mereka juga menambahkan, 18 korban selamat mengalami luka yang sangat serius. Semua korban kecelakaan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Umum Damanhour untuk menjalani perawatan. Pemerintah menerapkan tanggap darurat terhadap kejadian itu di lapangan. Setelah mendengar adanya kecelakaan, mereka menurunkan tentara di TKP untuk membawa perlengkapan medis.
Semua korban memang tidak selamat. Namun, tim petugas pemerintah itu sanggup membantu para korban yang terjebak di sana. Tidak diketahui dengan jelas penyebab kecelakaan itu. Pasalnya, tim kepolisian Mesir juga masih melakukan penyelidikan. Namun, sopir bus sekolah, truk, dan mobil lainnya diyakini dalam keadaan normal. Artinya, mereka tidak sedang dalam keadaan mabuk, mengantuk berat, atau terkena pengaruh obat terlarang.
Berdasarkan keterangan saksi mata yang diwawancarai Al-Ahram , korban meninggal dalam kecelakaan itu kebanyakan para penumpang bus, yakni siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Oman Tourism. Sopir bus dan truk diyakini masuk dalam daftar itu. Sementara itu, seorang anak dan wanita penumpang mobil pribadi jadi korban luka. Bus sekolah dilaporkan berangkat dari Hotel Kafr El- Dawar’s Al-Orman. Menurut wakil kementerian dalam negeri Mesir bagian transportasi, sopir bus mencoba menghindari tabrakan dengan banting setir.
Namun, justru upayanya malah menabrak mobil pribadi dan truk pengangkut kayu di sekitar jalanan pertanian Alexandria. Kobaran api tidak bisa dihindari karena tank gas mobil meledak. Namun, berbeda dengan keterangan Kementerian Dalam Negeri, polisi senior Beheria mengatakan tabrakan beruntun itu terjadi setelah truk menabrak bus. Kecelakaan itu diduga karena buruknya infrastruktur dan kurangnya disiplin pengemudi. Pada Minggu (2/11), bus kampus Universitas Sohag, Mesir, juga mengalami kecelakaan dengan truk di jalan Kawamel.
Sekitar 11 orang meninggal, 10 di antaranya dari pihak mahasiswa, sementara satunya lagi sopir bus. Empat mahasiswa selamat. Pihak universitas memutuskan untuk menjadwal ulang agenda kuliah. Universitas Sohag menyatakan jalan Kawamel yang masih dalam tahap konstruksi itu menjadi penyebab utama kecelakaan. Sebagai bentuk kepedulian, mereka memberikan dana duka kepada keluarga korban meninggal dan lukaluka. Selain itu, mereka menawarkan tiket naik haji ke Mekkah.
Frekuensi kecelakaan roda empat di Mesir sangat tinggi. Pemerintah Mesir mencatat sekitar 100.000 kecelakaan terjadi tahun 2008-2012. Total korban meninggal mencapai 33.000, terlepas warga lokal ataupun turis, sementara 150.000 mengalami luka-luka. Pemerintah juga mengatakan beberapa jalan sesuai standar internasional.
Central Agency for Public Mobilisation and Statistics (CAPMAS) menyatakan sekitar 18 orang meninggal setiap hari akibat kecelakaan di jalan raya pada tahun lalu. Angka itu meningkat dari tahun 2012 yang mencatat rata-rata korban tewas 17,6 orang. Pada tahun lalu, total kecelakaan mencapai 50.051 kasus. Hampir 50% korban tewas di Mesir akibat kecelakaan di jalan berusia 15-19 tahun. Dan hampir 8% kecelakaan terjadi di sekitar Delta Nil, Provinsi Sharqiya. Berdasarkan data yang dimiliki Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kecelakaan di jalan menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya warga Mesir.
Muh shamil
Sekitar 18 orang tewas, sementara 18 lainnya mengalami luka-luka. Gubernur Beheira, Mostafa Hadhoud, mengatakan semua jenazah korban tidak bisa diselamatkan dari kobaran api. Semua mayat, katanya, hangus terbakar saat dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP), demikian laporan Ahram Arabic News . Informasi yang sama juga dikeluarkan Kementerian Kesehatan Mesir. “Semua mobil terbakar. Akibatnya, 14 pelajar hangus,” bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Mesir, dikutip Reuters.
Mereka juga menambahkan, 18 korban selamat mengalami luka yang sangat serius. Semua korban kecelakaan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Umum Damanhour untuk menjalani perawatan. Pemerintah menerapkan tanggap darurat terhadap kejadian itu di lapangan. Setelah mendengar adanya kecelakaan, mereka menurunkan tentara di TKP untuk membawa perlengkapan medis.
Semua korban memang tidak selamat. Namun, tim petugas pemerintah itu sanggup membantu para korban yang terjebak di sana. Tidak diketahui dengan jelas penyebab kecelakaan itu. Pasalnya, tim kepolisian Mesir juga masih melakukan penyelidikan. Namun, sopir bus sekolah, truk, dan mobil lainnya diyakini dalam keadaan normal. Artinya, mereka tidak sedang dalam keadaan mabuk, mengantuk berat, atau terkena pengaruh obat terlarang.
Berdasarkan keterangan saksi mata yang diwawancarai Al-Ahram , korban meninggal dalam kecelakaan itu kebanyakan para penumpang bus, yakni siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Oman Tourism. Sopir bus dan truk diyakini masuk dalam daftar itu. Sementara itu, seorang anak dan wanita penumpang mobil pribadi jadi korban luka. Bus sekolah dilaporkan berangkat dari Hotel Kafr El- Dawar’s Al-Orman. Menurut wakil kementerian dalam negeri Mesir bagian transportasi, sopir bus mencoba menghindari tabrakan dengan banting setir.
Namun, justru upayanya malah menabrak mobil pribadi dan truk pengangkut kayu di sekitar jalanan pertanian Alexandria. Kobaran api tidak bisa dihindari karena tank gas mobil meledak. Namun, berbeda dengan keterangan Kementerian Dalam Negeri, polisi senior Beheria mengatakan tabrakan beruntun itu terjadi setelah truk menabrak bus. Kecelakaan itu diduga karena buruknya infrastruktur dan kurangnya disiplin pengemudi. Pada Minggu (2/11), bus kampus Universitas Sohag, Mesir, juga mengalami kecelakaan dengan truk di jalan Kawamel.
Sekitar 11 orang meninggal, 10 di antaranya dari pihak mahasiswa, sementara satunya lagi sopir bus. Empat mahasiswa selamat. Pihak universitas memutuskan untuk menjadwal ulang agenda kuliah. Universitas Sohag menyatakan jalan Kawamel yang masih dalam tahap konstruksi itu menjadi penyebab utama kecelakaan. Sebagai bentuk kepedulian, mereka memberikan dana duka kepada keluarga korban meninggal dan lukaluka. Selain itu, mereka menawarkan tiket naik haji ke Mekkah.
Frekuensi kecelakaan roda empat di Mesir sangat tinggi. Pemerintah Mesir mencatat sekitar 100.000 kecelakaan terjadi tahun 2008-2012. Total korban meninggal mencapai 33.000, terlepas warga lokal ataupun turis, sementara 150.000 mengalami luka-luka. Pemerintah juga mengatakan beberapa jalan sesuai standar internasional.
Central Agency for Public Mobilisation and Statistics (CAPMAS) menyatakan sekitar 18 orang meninggal setiap hari akibat kecelakaan di jalan raya pada tahun lalu. Angka itu meningkat dari tahun 2012 yang mencatat rata-rata korban tewas 17,6 orang. Pada tahun lalu, total kecelakaan mencapai 50.051 kasus. Hampir 50% korban tewas di Mesir akibat kecelakaan di jalan berusia 15-19 tahun. Dan hampir 8% kecelakaan terjadi di sekitar Delta Nil, Provinsi Sharqiya. Berdasarkan data yang dimiliki Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kecelakaan di jalan menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya warga Mesir.
Muh shamil
(ars)