Ical Dibandingkan dengan Jokowi dan Obama
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar dinilai harus melakukan regenerasi kepemimpinan. Regenerasi dianggap penting untuk kemajuan partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua DPP Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan, regenerasi merupakan
keniscayaan.
Mekeng pun membandingkan usia Ical yang sudah 68 tahun dengan Presiden Joko Widodo
dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sama-sama berusia 53 Tahun.
"Regenerasi adalah suatu proses alamiah," ujar Mekeng di Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Dia mengaku kecewa jika Aburizal Bakrie atau Ical kembali maju mencalonkan diri
ketua umum. "Ini sudah keterlaluan dan menunjukkan ambisi pribadi yang berlebihan. Kami
melihat kinerja kepemimpinannya gagal karena kita kalah dalam pemilihan
legislatif April lalu," tuturnya.
Dia mengatakan, Pemilu 2014 merupakan pemilu pertama kali Partai Golkar tidak
memiliki calon presiden maupun calon wakil presiden.
"Kalau tidak terjadi pergantian pengurus ke depan, maka tidak mustahil Golkar akan
masuk partai papan menengah," tandasnya.
Dia menilai sejumlah janji Ical selama menjadi ketua umum DPP Partai Golkar tidak
terpenuhi.
Salah satunya, tidak terealisasinya gedung basru Partai Golkar.Dia meminta agar Ical mencontoh Jusuf Kalla (JK) pada akhir jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar.
"Mestinya dia mengikuti jejak Pak Jusuf Kalla pada tahun 2009 pada saat kalah pilpres. JK langsung mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) dan tidak maju lagi. Ini contoh yang baik sebagai pemimpin," tuturnya.
Kendati demikian, dia tak bisa melarang Ical untuk tampil kembali dalam bursa
orang nomor satu Golkar. Namun dia mengingatkan agar Ical tidak memakai ancaman mencopot Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I (provinsi) maupun
DPD II (kabupaten) yang tidak mendukungnya.
Ketua DPP Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan, regenerasi merupakan
keniscayaan.
Mekeng pun membandingkan usia Ical yang sudah 68 tahun dengan Presiden Joko Widodo
dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sama-sama berusia 53 Tahun.
"Regenerasi adalah suatu proses alamiah," ujar Mekeng di Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Dia mengaku kecewa jika Aburizal Bakrie atau Ical kembali maju mencalonkan diri
ketua umum. "Ini sudah keterlaluan dan menunjukkan ambisi pribadi yang berlebihan. Kami
melihat kinerja kepemimpinannya gagal karena kita kalah dalam pemilihan
legislatif April lalu," tuturnya.
Dia mengatakan, Pemilu 2014 merupakan pemilu pertama kali Partai Golkar tidak
memiliki calon presiden maupun calon wakil presiden.
"Kalau tidak terjadi pergantian pengurus ke depan, maka tidak mustahil Golkar akan
masuk partai papan menengah," tandasnya.
Dia menilai sejumlah janji Ical selama menjadi ketua umum DPP Partai Golkar tidak
terpenuhi.
Salah satunya, tidak terealisasinya gedung basru Partai Golkar.Dia meminta agar Ical mencontoh Jusuf Kalla (JK) pada akhir jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar.
"Mestinya dia mengikuti jejak Pak Jusuf Kalla pada tahun 2009 pada saat kalah pilpres. JK langsung mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) dan tidak maju lagi. Ini contoh yang baik sebagai pemimpin," tuturnya.
Kendati demikian, dia tak bisa melarang Ical untuk tampil kembali dalam bursa
orang nomor satu Golkar. Namun dia mengingatkan agar Ical tidak memakai ancaman mencopot Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I (provinsi) maupun
DPD II (kabupaten) yang tidak mendukungnya.
(dam)