Pendukung Anwar Siap Lancarkan Demonstrasi Besar-Besaran
A
A
A
KUALA LUMPUR - Partai Keadilan Rakyat (PKR) mengancam akan melakukan demonstrasi besar-besaran Sabtu (8/11) dan Minggu (9/11) di Dataran Merdeka, jika pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim kalah dalam banding atas kasus sodomi yang menjeratnya.
“Ini menjadi janji kami. Kami akan menunjukkan kepada mereka sebuah gelombang kedua dari reformasi,” terang Wakil Presiden PKR Tian Chua saat berorasi di luar Palace of Justice kemarin. Dalam kesempatan tersebut sejumlah anggota PKR dan sayap perempuan PKR juga memberikan orasinya sebagai wujud dukungan kepada Anwar. Dalam orasinya, pendukung Anwar melakukan upaya keras agar bisa menembus barikade yang dipasang di depan Gedung Palace of Justice.
Permohonan banding dari penasihat PKR melawan dakwaan dan hukuman lima tahun penjara sendiri sudah memasuki hari keenam di Mahkamah Federal. Situasi sempat memanas ketika pendemo mulai meningkatkan aksinya. Polisi pun berupaya meredakan situasi. Polisi juga berusaha tenang dengan segenap upaya provokasi yang dilakukan. Kantor Berita Malaysia, Bernama, melaporkan, polisi tetap tenang meski seseorang lelaki berusaha memprovokasi dan menantang polisi untuk membuka barikade dan menembaknya.
Atas situasi tersebut pendukung Anwar juga berusaha menenangkannya. Helikopter Royal Malaysian Police (PDRM) juga tampak mengitari Palace of Justice untuk memonitor situasi yang terjadi di lapangan. Juru bicara PDRM kepada Bernama mengatakan, hanya satu helikopter yang diturunkan guna mengawasi keadaan dari wilayah udara sekaligus menjaga keamanan umum. Dukungan sekitar 100-an orang di depan Palace of Justice terhadap Anwar juga dilakukan melalui cara yang lain.
Di tengah-tengah orasi dan poster yang dibentangkan, beberapa juga terlihat membaca Surah Yassin. “Kami ingin agar Anwar bebas. Kami ingin keadilan ditegakkan,” kata salah seorang pendemo pendukung Anwar yang tidak disebutkan identitasnya, dikutip AFP. Sementara itu, upaya tim pengacara Anwar terus dilakukan guna membebaskan tuntutan. Pengacara sudah selesai menyampaikan pleidoi di Mahkamah Federal dalam upaya membatalkan hukuman penjara kasus sodomi.
Kasus ini dibawa ke Mahkamah Federal setelah pengadilan banding menganulir putusan bebas pengadilan sebelumnya, dan malah menjatuhkan vonis lima tahun penjara dalam kasus sodomi pada Maret dengan menyatakan Anwar bersalah melakukan hubungan seks dengan asistennya. Namun, para pengacara Anwar mengatakan kepada pengadilan bahwa bukti-bukti DNA yang penting telah dirusak sebagai bagian dari kampanye pihak saingan politiknya.
Dalam banyak kesempatan, mantanwakil perdana menteri itu menyebut kasus sodomi yang didakwakan terhadapnya sarat dengan muatan politis, meskipun pemerintah menepis tuduhan itu. Bagi Anwar, ini menjadi kasus sodomi kedua yang menyerangnya. Pada kasus pertama, dia terbukti bersalah telah melakukan aktivitas menyimpang tersebut terhadap sopir keluarga Azizan Abu Bakar di Tivoli Villa pada 1994.
Atas kasusnya, Anwar dijatuhi hukuman selama sembilan tahun oleh Mahkamah Tinggi pada 8 Agustus 2000. Anwar juga dikenakan empat dakwaan korupsi pada 4 April 1999. Akan tetapi, baru enam tahun berada di balik jeruji besi, Anwar dibebaskan pada 2 September 2004. Anwar dipandang sebagi satu-satunya orang yang dapat mengalahkan dominasi koalisi yang memerintah di Malaysia, tetapi ia akan dilarang ikut bertanding dalam pemilihan umum berikut jika ia kalah dalam pengadilan tertinggi ini.
Sugeng wahyudi
“Ini menjadi janji kami. Kami akan menunjukkan kepada mereka sebuah gelombang kedua dari reformasi,” terang Wakil Presiden PKR Tian Chua saat berorasi di luar Palace of Justice kemarin. Dalam kesempatan tersebut sejumlah anggota PKR dan sayap perempuan PKR juga memberikan orasinya sebagai wujud dukungan kepada Anwar. Dalam orasinya, pendukung Anwar melakukan upaya keras agar bisa menembus barikade yang dipasang di depan Gedung Palace of Justice.
Permohonan banding dari penasihat PKR melawan dakwaan dan hukuman lima tahun penjara sendiri sudah memasuki hari keenam di Mahkamah Federal. Situasi sempat memanas ketika pendemo mulai meningkatkan aksinya. Polisi pun berupaya meredakan situasi. Polisi juga berusaha tenang dengan segenap upaya provokasi yang dilakukan. Kantor Berita Malaysia, Bernama, melaporkan, polisi tetap tenang meski seseorang lelaki berusaha memprovokasi dan menantang polisi untuk membuka barikade dan menembaknya.
Atas situasi tersebut pendukung Anwar juga berusaha menenangkannya. Helikopter Royal Malaysian Police (PDRM) juga tampak mengitari Palace of Justice untuk memonitor situasi yang terjadi di lapangan. Juru bicara PDRM kepada Bernama mengatakan, hanya satu helikopter yang diturunkan guna mengawasi keadaan dari wilayah udara sekaligus menjaga keamanan umum. Dukungan sekitar 100-an orang di depan Palace of Justice terhadap Anwar juga dilakukan melalui cara yang lain.
Di tengah-tengah orasi dan poster yang dibentangkan, beberapa juga terlihat membaca Surah Yassin. “Kami ingin agar Anwar bebas. Kami ingin keadilan ditegakkan,” kata salah seorang pendemo pendukung Anwar yang tidak disebutkan identitasnya, dikutip AFP. Sementara itu, upaya tim pengacara Anwar terus dilakukan guna membebaskan tuntutan. Pengacara sudah selesai menyampaikan pleidoi di Mahkamah Federal dalam upaya membatalkan hukuman penjara kasus sodomi.
Kasus ini dibawa ke Mahkamah Federal setelah pengadilan banding menganulir putusan bebas pengadilan sebelumnya, dan malah menjatuhkan vonis lima tahun penjara dalam kasus sodomi pada Maret dengan menyatakan Anwar bersalah melakukan hubungan seks dengan asistennya. Namun, para pengacara Anwar mengatakan kepada pengadilan bahwa bukti-bukti DNA yang penting telah dirusak sebagai bagian dari kampanye pihak saingan politiknya.
Dalam banyak kesempatan, mantanwakil perdana menteri itu menyebut kasus sodomi yang didakwakan terhadapnya sarat dengan muatan politis, meskipun pemerintah menepis tuduhan itu. Bagi Anwar, ini menjadi kasus sodomi kedua yang menyerangnya. Pada kasus pertama, dia terbukti bersalah telah melakukan aktivitas menyimpang tersebut terhadap sopir keluarga Azizan Abu Bakar di Tivoli Villa pada 1994.
Atas kasusnya, Anwar dijatuhi hukuman selama sembilan tahun oleh Mahkamah Tinggi pada 8 Agustus 2000. Anwar juga dikenakan empat dakwaan korupsi pada 4 April 1999. Akan tetapi, baru enam tahun berada di balik jeruji besi, Anwar dibebaskan pada 2 September 2004. Anwar dipandang sebagi satu-satunya orang yang dapat mengalahkan dominasi koalisi yang memerintah di Malaysia, tetapi ia akan dilarang ikut bertanding dalam pemilihan umum berikut jika ia kalah dalam pengadilan tertinggi ini.
Sugeng wahyudi
(bbg)