Anang: DPR Kok Ribut Terus, Kapan Pipi Kerja!
A
A
A
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Anang Hermansyah meminta pemimpin DPR segera mencari solusi atas konflik internal DPR.
Penyanyi solo asal Jember ini mengaku kerap ditanya anaknya, kapan dirinya bekerja setelah dilantik sebagai anggota DPR.
"Saya pun ditanya anak saya yang umurnya 15 tahun, kok (DPR) ribut terus, kapan Pipi (Bapak) mau kerja? Yang kadang saya bingung jawabnya," ujar Anang saat menyampaikan interupsi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, (4/11/2014).
Anang mengharapkan pemimpin DPR menggelar rapat konsultasi untuk mencari solusi atas masalah tersebut. "Saya berharap pimpinan bisa rapat konsultasi lagi agar ada yang benar-benar untuk kepentingan bangsa," kata suami dari artis, Ashanti itu.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang memimpin rapat itu mengapresiasi interupsi Anang. "Mantap ini Pak Anang," sahut Taufik.
Seperti diketahui, saat ini ada dua kelompok di DPR. Dualisme itu menyusul pembentukan pemimpin DPR sementara oleh fraksi-fraksi partai politik anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Mereka kecewa dengan pemimpin DPR yang dianggapnya tidak dapat bermusyawarah dan otoriter dalam penyusunan komposisi keanggotaan komisi-komisi DPR.
Penyanyi solo asal Jember ini mengaku kerap ditanya anaknya, kapan dirinya bekerja setelah dilantik sebagai anggota DPR.
"Saya pun ditanya anak saya yang umurnya 15 tahun, kok (DPR) ribut terus, kapan Pipi (Bapak) mau kerja? Yang kadang saya bingung jawabnya," ujar Anang saat menyampaikan interupsi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, (4/11/2014).
Anang mengharapkan pemimpin DPR menggelar rapat konsultasi untuk mencari solusi atas masalah tersebut. "Saya berharap pimpinan bisa rapat konsultasi lagi agar ada yang benar-benar untuk kepentingan bangsa," kata suami dari artis, Ashanti itu.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang memimpin rapat itu mengapresiasi interupsi Anang. "Mantap ini Pak Anang," sahut Taufik.
Seperti diketahui, saat ini ada dua kelompok di DPR. Dualisme itu menyusul pembentukan pemimpin DPR sementara oleh fraksi-fraksi partai politik anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Mereka kecewa dengan pemimpin DPR yang dianggapnya tidak dapat bermusyawarah dan otoriter dalam penyusunan komposisi keanggotaan komisi-komisi DPR.
(dam)