Persembahkan 1.000 Tumpeng sebagai Pelestarian Budaya

Senin, 03 November 2014 - 13:24 WIB
Persembahkan 1.000 Tumpeng...
Persembahkan 1.000 Tumpeng sebagai Pelestarian Budaya
A A A
KEDIRI - Ribuan warga dari berbagai daerah di Kediri, Jawa Timur, dan sekitarnya memadati areal “rest area” Gunung Kelud.

Mereka datang untuk mengikuti Festival Kelud atau yang dikenal dengan Festival 1.000 Tumpeng, sekaligus ingin mengetahui kondisi gunung setelah erupsi yang terjadi pada Februari 2014. “Saya sekeluarga ingin menyaksikan langsung kegiatan festival ini. Saya juga ingin melihat langsung kondisi gunung setelah erupsi,” kata Supriati, salah seorang pengunjung asal Kediri, kemarin.

Pada festival budaya itu digelar 1.000 tumpeng yang isinya makanan lengkap dengan lauk serta hasil bumi seperti umbi-umbian, buah-buahan, dan hasil bumi lainnya. Semua tumpeng itu dikumpulkan di “rest area”. Para sesepuh adat berkumpul bersama dalam kegiatan itu, termasuk dari jajaran pemerintah kabupaten sampai tingkat perangkat desa. Mereka mengikuti acara doa bersama yang diikuti warga dari pemeluk kepercayaan serta sesepuh desa. Para pengunjung juga langsung berebut tumpeng setelah doa selesai dibacakan.

Sementara untuk tumpeng utama yang berisi hasil bumi serta nasi lengkap dengan lauknya dari Desa Sugihwaras, dibawa ke dekat puncak gunung. Di tempat itu, juga digelar doa bersama agar diberi keselamatan dan keberkahan rezeki. Camat Ngancar Ngaseri mengatakan, kegiatan Festival 1.000 Tumpeng itu merupakan bentuk ucapan syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan selama ini. Kegiatan itu juga untuk melestarikan budaya yang sudah ada di masyarakat selama ini.

“Ini untuk bersih desa dan melestarikan adat budaya. Tumpeng ini sebagai perwujudan syukur atas rezeki yang telah diberikan Tuhan kepada umat- Nya,” katanya. Dia juga menyebut dalam Festival 1.000 Tumpeng ini bisa sebagai ajang untuk silaturahmi dan menyatukan perbedaan. Kegiatan itu tidak memandang dari kelompok ataupun agama, sehingga siapa pun warga yang ingin membawa tumpeng dipersilakan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Sampurno mengatakan, kegiatan festival itu memang kegiatan tahunan. Dia berharap kegiatan itu bisa rutin digelar masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini bisa dilestarikan,” katanya.

M ridwan/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0582 seconds (0.1#10.140)