KIH Berpeluang Dapat Jatah Pemimpin Komisi di DPR
Senin, 03 November 2014 - 11:04 WIB

KIH Berpeluang Dapat Jatah Pemimpin Komisi di DPR
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah fraksi di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) telah membentuk DPR tandingan karena merasa kecewa tidak mendapatkan kedudukan sebagai pemimpin di DPR, MPR dan pemimpin komisi pada alat kelengkapan dewan (AKD).
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, yang sudah dibentuk pada anggota komisi masih bisa diubah.
"(pemimpin komisi) bisa berubah, pasti bisa berubah. Di dunia ini segala sesuatunya bisa berubah, apa lagi hanya seorang pimpinan," ujar Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (03/11/2014).
Politikus Partai Demokrat ini menegaskan, perubahan ini adalah langkah yang harus dipilih untuk kembali menyatukan DPR.
"Ya, kalau yang harus ditempuh adalah seperti ini (mengganti ketua yang sudah terpilih), tentu harus kita tempuh agar DPR memiliki harmonisasi yang baik," ungkapnya.
Namun adik ipar dari Ani Yudhoyono ini mengimbau agar KIH mengikuti rapat pengganti Badan Musyawarah (Bamus) supaya mereka dapat berpartisipasi menyamakan keinginan.
"Yang penting koordinasinya dulu dilaksanakan. Kami laksanakan rapat pengganti Bamus, agar yang lain bisa menjadi peserta. Bisa lebih banyak pengikutnya, dan mereka (KIH) bisa berpatisipasi," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, yang sudah dibentuk pada anggota komisi masih bisa diubah.
"(pemimpin komisi) bisa berubah, pasti bisa berubah. Di dunia ini segala sesuatunya bisa berubah, apa lagi hanya seorang pimpinan," ujar Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (03/11/2014).
Politikus Partai Demokrat ini menegaskan, perubahan ini adalah langkah yang harus dipilih untuk kembali menyatukan DPR.
"Ya, kalau yang harus ditempuh adalah seperti ini (mengganti ketua yang sudah terpilih), tentu harus kita tempuh agar DPR memiliki harmonisasi yang baik," ungkapnya.
Namun adik ipar dari Ani Yudhoyono ini mengimbau agar KIH mengikuti rapat pengganti Badan Musyawarah (Bamus) supaya mereka dapat berpartisipasi menyamakan keinginan.
"Yang penting koordinasinya dulu dilaksanakan. Kami laksanakan rapat pengganti Bamus, agar yang lain bisa menjadi peserta. Bisa lebih banyak pengikutnya, dan mereka (KIH) bisa berpatisipasi," tandasnya.
(maf)