Memahami Pergerakan Objek

Minggu, 02 November 2014 - 11:21 WIB
Memahami Pergerakan Objek
Memahami Pergerakan Objek
A A A
Tak semua momen bisa terlihat dengan baik hanya lewat foto yang terekam beku, terkadang ada beberapa momen yang mengharuskan kita memperlihatkan pergerakannya ke dalam foto.

Aksi dua pesepak bola yang berduel di udara menyundul bola yang terekam beku dalam foto memperlihatkan dengan jelas pergerakan dan kerasnya laga tersebut. Namun, kerapkali foto yang terekam beku tak bisa menunjukkan pergerakan dari objek yang bergerak.

Contohnya jika kita memotret balap mobil di sirkuit. Mobil urutan pertama dalam lomba melintas kencang di depan, jauh mengungguli lawan-lawannya. Bayangkan jika kita memotretnya dengan kecepatan rana tinggi, shutter speed di kecepatan 1/2000 seconds saat mobil melaju kencang di trek lurus dengan kecepatan sekitar 200km/jam. Hasilnya tentu saja mobil balap itu akan terlihat beku dan tak akan terlihat laju kencang mobil tersebut dalam foto.

Sebagian orang yang melihat foto tersebut bisa saja berpikir mobil tersebut tidak sedang melaju kencang, namun terparkir di lintasan karena tidak ada pembanding yang jelas. Membekukan pergerakan objek bukanlah satu-satunya cara untuk menunjukkan pergerakan dalam foto. Sebagian objek terkadang harus diabadikan dengan kecepatan rendah untuk menunjukkan seberapa cepatnya objek tersebut bergerak.

Kecepatan rana rendah akan membuat pergerakan mobil balap yang melaju kencang tersebut terlihat jelas ke dalam foto. Namun, tentu saja haruslah dibarengi dengan penerapan teknik panning untuk mendapatkan efek motionnya. Teknik ini akan membuat mobil terlihat melesat sangat kencang di atas lintasan. Ikuti secara konstan pergerakan mobil tersebut, terus ikuti walaupun kita telah menekan tombol rana untuk memotret. Memang tak mudah, awal pemotretan hasilnya tentu tidak akan sempurna, teruslah mencoba hingga hasilnya semakin baik.

Menggunakan kecepatan rana 1/125 seconds saat memotret balap mobil terbilang cukup untuk mendapatkan efek motion tersebut. Cobalah dengan beberapa tingkatan kecepatan berbeda, 1/60, 1/125, atau lebih cepat lagi di 1/400 seconds dan bandingkan hasilnya untuk mendapatkan foto terbaik. Teknik panning adalah teknik untuk menangkap pergerakan objek cepat dalam foto.

Perlu diperhatikan tak semua objek atau momen harus diabadikan dengan teknik tersebut untuk memperlihatkan pergerakannya dalam foto. Sejumlah momen justru mengharuskan kita memotret secara statis dalam kecepatan rendah untuk memperlihatkan pergerakan dalam foto. Salah satunya bisa dipraktikkan saat memotret pameran. Ramainya pengunjung yang memadati pameran automotif akan terlihat lebih dramatis jika diabadikan menggunakan kecepatan rana rendah.

Tentu saja kecepatan rana haruslah sangat lambat karena pergerakan pengunjung tentu tidaklah terlalu cepat. Pada hasil foto dengan speed 1/15 seconds pun pengunjung masih terlihat jelas. Cobalah gunakan minimal speed 4 seconds atau lebih lambat lagi agar mobilitas pengunjung yang bergerak dari satu stan ke stan lain dalam pameran terlihat jelas dalam foto. Foto petugas perlintasan kereta di atas juga bisa menjadi contoh foto yang menggunakan kecepatan rana rendah untuk menggambarkan pergerakan objek.

Jadi, ada beberapa cara untuk memperlihatkan pergerakan dalam foto. Pilihlah cara dan teknik yang tepat untuk digunakan pada momen atau objek yang kita abadikan agar foto terlihat semakin baik dan dramatis.

Arie yudhistira
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6818 seconds (0.1#10.140)