Ahmad Yani Siap Bertarung dengan Djan Faridz
A
A
A
JAKARTA - Langkah Djan Faridz untuk meraih kursi Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum tentu berjalan mulus.
Hal itu karena Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani menyatakan siap untuk maju berkompetisi meraih kursi tersebut.
"Insya Allah, bismillah saya siap asalkan mekanismenya pemilihan, bukan aklamasi seperti semalam," kata Yani pada acara Muktamar ke-VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/10/2014).
Menurut Ahmad Yani, pemilihan ketua umum PPP harus berlangsung demokratis.
"Kalau Muktamar ini mau berjalan baik, maka dorong pemilihan agar demokratis, bukan aklamasi," ujar Yani.
Yani berpendapat, dengan cara demokratis pula para calon kandidat ketua umum bisa ikut memberi warna terkait penyelesaian konflik PPP.
"Kalau aklamasi seperti membeli kucing dalam karung. Itu yang saya tangkap dari kegelisahan peserta muktamar," ungkapnya.
Pada Jumat malam, Muktamar VIII PPP di Jakarta sempat ricuh karena pimpinan sidang secara sepihak memutuskan Djan Faridz terpilih secara aklamasi berdasarkan pandangan segelintir perwakilan DPW PPP.
Sedangkan DPC-DPC PPP menginginkan agenda muktamar dijalankan secara urut agar tercipta forum pemilihan ketua umum, bukan aklamasi.
Hal itu karena Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani menyatakan siap untuk maju berkompetisi meraih kursi tersebut.
"Insya Allah, bismillah saya siap asalkan mekanismenya pemilihan, bukan aklamasi seperti semalam," kata Yani pada acara Muktamar ke-VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/10/2014).
Menurut Ahmad Yani, pemilihan ketua umum PPP harus berlangsung demokratis.
"Kalau Muktamar ini mau berjalan baik, maka dorong pemilihan agar demokratis, bukan aklamasi," ujar Yani.
Yani berpendapat, dengan cara demokratis pula para calon kandidat ketua umum bisa ikut memberi warna terkait penyelesaian konflik PPP.
"Kalau aklamasi seperti membeli kucing dalam karung. Itu yang saya tangkap dari kegelisahan peserta muktamar," ungkapnya.
Pada Jumat malam, Muktamar VIII PPP di Jakarta sempat ricuh karena pimpinan sidang secara sepihak memutuskan Djan Faridz terpilih secara aklamasi berdasarkan pandangan segelintir perwakilan DPW PPP.
Sedangkan DPC-DPC PPP menginginkan agenda muktamar dijalankan secara urut agar tercipta forum pemilihan ketua umum, bukan aklamasi.
(dam)