Jadi Menteri, Rektor UGMUndip Lowong

Selasa, 28 Oktober 2014 - 17:07 WIB
Jadi Menteri, Rektor UGMUndip Lowong
Jadi Menteri, Rektor UGMUndip Lowong
A A A
YOGYAKARTA - Terpilihnya Pratikno sebagai menteri sekretaris negara (mensesneg) dan M Nasir sebagai menteri pendidikan tinggi, riset, dan teknologi dalam kabinet Joko Widodo berdampak pada kekosongan posisi rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Diponegoro (Undip).Kedua tokoh itu memang berlatar belakang sebagai rektor di perguruan tinggi negeri ternama itu.

"Untuk UGM sampai saat ini belum menerima surat pengunduran diri dari Pak Pratikno sehingga status beliau hingga hari ini masih sebagai rektor aktif UGM dan pemilihan rektor baru yang berada di bawah kewenangan Majelis Wali Amanat (MWA) UGM baru bisa berproses jika surat pengunduran diri beliau telah diterima," ujar Kepala Bagian Humas UGM Wijayanti di Yogyakarta kemarin.

Menurut dia, pemilihan rektor UGM yang baru nanti akan didasarkan pada Peraturan MWA Nomor 4 Tahun 2014. Pada Pasal 72 aturan tersebut dinyatakan, jika rektor UGM tidak dapat melaksanakan tugas atau mengundurkan diri, MWA bisa menetapkan salah satu wakil rektor yang sedang menjabat sebagai rektor baru.

"Proses penetapannya yang seperti apa, kami juga belum tahu, apakah akan berupa voting atau kesepakatan bersama. Yang jelas, keputusan akan diambil dalam mekanisme rapat MWA"” imbuhnya. Sambil menunggu surat pengunduran diri Pratikno hingga terpilihnya rektor baru, menurut Wiwit, para wakil rektor akan tetap menjalankan tugas sesuai dengan bidang kewenangan masing-masing.

Sementara itu, Rektor UGM Pratikno sebelum diumumkan menjadi mensesneg menuturkan, salah satu dari wakil rektor UGM nantinya akan menjadi rektor menggantikan dirinya jika ia terpilih menjadi menteri. Proses tersebut sudah menjadi aturan dalam UGM.

"Penunjukan rektor nantinya adalah salah satu dari wakil rektor yang ada saat ini. Setelah itu baru rektor baru mencari orang baru untuk mengisi kursi wakil rektor yang kosong. Tapi itu kalau saya terpilih menjadi menteri," ujarnya kala itu.

Adapun Sekretaris Senat Undip Sunarso mengatakan penggantian rektor terpilih M Nasir kemungkinan bisa dilakukanmelaluipemilihanulangatau penunjukan secara langsung. "Kalau kemungkinan semua bisa (dilakukan). Tapi itu semua nanti setelah dilakukan rapat senat. Aturannya bagaimana, undangundangnya yang pas bagaimana, ya nanti sekalian dikonsultasikan kepada menteri yang baru ini (merujuk M Nasir)," bebernya.

Sunarso menyatakan, dalam waktu dekat dirinya akan mengonsultasikan hal itu kepada kementerian dan senat."Minggu inilah kita targetkan bisa konsultasi dengan menteri. Setelah itu baru konsultasi kepada ketua senat," tandasnya.

Ditunjuknya M Nasir untuk membantu presiden merupakan hal unik tersendiri di Undip. “Belum juga dilantik sebagai rektor, sudah ditunjuk Presiden sebagai menteri. Tapi kami bangga ada menteri yang dari Undip. Semoga nanti bisa membawa nama baik Undip," katanya.

Di sisi lain, kalangan mahasiswa Undip kecewa atas terpilihnya M Nasir sebagai Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi pada Kabinet Kerja Jokowi-JK. Hal itu terungkap ketika Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Undip, BEM fakultas, dan mahasiswa antarfakultas menggelar diskusi bersama Sekretaris Senat Sunarso dan Pembantu Rektor III Undip Warsito di selasar Student Center, Kampus Undip Tembalang, kemarin.

"Kami kecewa ketika beliau terpilih menjadi rektor sudah memberikan harapan-harapan besar demi pengembangan Undip ke depan. Di sisi lain memang ada rasa bangga ketika ada warga Undip yang duduk di kementerian," ujar Presiden BEM KM Undip Taufik Aulia Rahmat.

Dia menyebutkan, mahasiswa begitu besar menaruh harapan pada kepemimpinan M Nasir yang sedianya dilantik menjadi rektor pada 18 Desember mendatang. "Salah satu gagasan beliau, tentang nilai utama dari huruf Undip, yakni Understanding, Nurturing, Developing, and Inspiring Peopel, itu sangat mengena. Sedikit rasa kecewa ini tak bisa dihindarkan. Tapi akal sehat kami juga bicara bahwa tidak mungkin yang sudah diangkat jadi menteri kami paksa kembali," paparnya.

Dia juga meminta kepada kampus memfasilitasi diadakannya audiensi dengan M Nasir ketika ada kunjungan ke Undip. Selain itu, pihaknya juga meminta digelar audiensi dengan calon rektor baru ketika kampus sudah menentukan siapa pengganti M Nasir sebagai rektor terpilih.

Ratih keswara/ susilo himawan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6533 seconds (0.1#10.140)