BPBD Karo Perkecil Jumlah Posko Pengungsian

Selasa, 28 Oktober 2014 - 13:15 WIB
BPBD Karo Perkecil Jumlah Posko Pengungsian
BPBD Karo Perkecil Jumlah Posko Pengungsian
A A A
MEDAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo menciutkan jumlah posko pengungsian untuk mempermudah penanganan sisa pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.

Dari total 16 titik posko pengungsian, kini menjadi 12 titik. Dari data posko pengungsi tanggap darurat Gunung Sinabung terdapat empat posko pengungsian yang telah digabung dengan posko pengungsian lain di antaranya posko Mesjid Amal, Desa Rumah Kabanjahe, dan posko Ora et Labora Berastagi, digabung dengan posko Serba Guna KNPI, Jalan Pahlawan Kabanjahe. Sedangkan posko Losd Katepul, Jalan Katepul Kabanjahe, dan posko Paroki, Jalan Rata Paranginangin Kabanjahe, digabung dengan posko pengungsian Uka, Desa Ketaren Kabanjahe.

Kepala BPBD Karo Subur Tambun mengungkapkan, program penciutan posko pengungsian itu sudah ada sejak lama. Karena aktivitas vulkanik Gunung Sinabung makin meningkat dalam kurun sebulan terakhir, program itu ditunda. ”Akhir pekan lalu program itu dapat dilaksanakan. Ada empat posko yang diciutkan dan digabung dengan posko lain yang memiliki daya tampung pengungsi lebih banyak. Seperti posko Serbaguna KNPI dan posko Uka Kabanjahe. Tujuan penciutan itu untuk mempermudah tim tanggap darurat dalam menangani sisa pengungsi yang masih berada di posko pengungsian,” kata Subur kemarin.

Meski begitu, jumlah pengungsi tetap sama dibandingkan sebelumnya. Hingga kini terdapat 3.284 jiwa atau 1.018 keluarga yang tersebar di 12 titik posko pengungsian. Mantan Kepala Posko Mesjid Amal, Kabanjahe, Heri Ardiansyah mengungkapkan, penggabungan posko pengungsian itu memunculkan masalah baru di kalangan pengungsi pasalnya terdapat sejumlah posko yang dihuni pengungsi yang seharusnya tidak lagi berada di posko pengungsian.

”Ada sejumlah pengungsi yang masih berada di posko. Padahal, mereka sudah menda-patkan jatah bantuan untuk menyewa rumah dan ladang. Itu memunculkan kecemburuan sosial di kalangan pengungsi. Akibat itu, apabila ada bantuan langsung dari donatur, pengungsi yang seharusnya sudah pindah itu tetap mendapatkan bantuan. Itu akan membuat pengungsi lain cemburu,” paparnya. Heri juga mengungkapkan, kondisi posko pengungsian Gedung Serbaguna KNPI sangat layak. Selain memiliki kapasitas daya tampung besar, toilet daruratnya juga masih layak digunakan.

”Masih banyak WC daruratnya belum dibongkar, jadi bisa digunakan. Begitu juga dengan logistik, hingga kini belum ada masalah pasalnya posko utama terus menyuplai kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan dan minuman,” pungkasnya. Sementara itu, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih fluktuatif. Terbukti, akhir pekan kemarin terjadi 98 kali guguran dan dua kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur terjauh 3.500 meter ke arah selatan. Tinggi kolom abu awan panas 2.000 meter dan teramati guguran lava dari dekat puncak (sisi barat) sejauh 700 hingga 1.000 meter.

”Statusnya tetap Siaga. Kami tidak tahu sampai kapan erupsi Gunung Sinabung berakhir. Badan Geologi pun tidak bisa memprediksikan kapan Sinabung akan kembali normal. Semua parameter kegunungapian masih menunjukkan aktivitas tinggi. Artinya, erupsi dan luncuran masih berpotensi terjadi,” papar Kepala Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Dicky irawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7569 seconds (0.1#10.140)