Berantas Narkoba dengan Kenali Gejala Pecandu
A
A
A
JAKARTA - Orang tua diminta mengenali ciri penyalahgunaan narkoba pada remaja. Hal ini sangat penting sebagai langkah antisipasi agar bisa terproteksi dari penyalahgunaan narkoba.
Menurut Kasi Media Elektronik Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Diah Hariani Surtikanti, ada beberapa ciri yang bisa dilihat pada remaja sebagai pengguna narkoba.
"Pertama prestasi di sekolah tiba-tiba menurun secara drastis, di kamarnya ditemukan alat bekas isap narkoba (jarum suntik dan bong), adanya bekas sayatan di tangan dan lain-lain," jelas Diah saat diskusi dengan Pondok Pinang, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Selain itu, secara psikologis anak yang sudah mulai menggunakan narkoba sudah tidak lagi hormat dan patuh terhadap orang tua.
"Mereka lebih senang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan teman-temannya," ujar Diah.
Dia menambahkan, orang tua harus mengambil tindakan bila menemukan tanda seperti yang disebutkan di atas. Misalnya dengan menasihati agar kembali menjalani pola hidup sehat.
"Yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menerapkan pola komunikasi searah agar orang tua mengetahui masalah yang dihadapi oleh anak," tegasnya.
Orang tua, lanjut Diah, tidak boleh emosi menghadapi anak yang menjadi pecandu.
"Orang tua harus bisa memposisikan diri sebagai teman. Dengan demikian orang tua mampu menggali dan mengenali permasalahan yang di hadapi oleh anak," paparnya.
Jika mengetahui anak menjadi pecandu narkoba, maka orang tua seharusnya segera membawa anak tersebut ke Institusi Penerima Wajib lapor (IPWL) atau BNN untuk selanjutnya menjalani pengobatan (rehabilitasi).
"Menyembunyikan pencandu narkoba karena malu, bukan solusi. Membawa anak untuk direhabilitasi sesungguhnya adalah bentuk rasa cinta orang tua kepada anak, untuk menyelamatkan masa depan anak. Jika direhabilitasi, anak bisa sembuh dan menata kembali masa depannya," tandas Diah.
Menurut Kasi Media Elektronik Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Diah Hariani Surtikanti, ada beberapa ciri yang bisa dilihat pada remaja sebagai pengguna narkoba.
"Pertama prestasi di sekolah tiba-tiba menurun secara drastis, di kamarnya ditemukan alat bekas isap narkoba (jarum suntik dan bong), adanya bekas sayatan di tangan dan lain-lain," jelas Diah saat diskusi dengan Pondok Pinang, Jakarta, Senin (27/10/2014).
Selain itu, secara psikologis anak yang sudah mulai menggunakan narkoba sudah tidak lagi hormat dan patuh terhadap orang tua.
"Mereka lebih senang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan teman-temannya," ujar Diah.
Dia menambahkan, orang tua harus mengambil tindakan bila menemukan tanda seperti yang disebutkan di atas. Misalnya dengan menasihati agar kembali menjalani pola hidup sehat.
"Yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menerapkan pola komunikasi searah agar orang tua mengetahui masalah yang dihadapi oleh anak," tegasnya.
Orang tua, lanjut Diah, tidak boleh emosi menghadapi anak yang menjadi pecandu.
"Orang tua harus bisa memposisikan diri sebagai teman. Dengan demikian orang tua mampu menggali dan mengenali permasalahan yang di hadapi oleh anak," paparnya.
Jika mengetahui anak menjadi pecandu narkoba, maka orang tua seharusnya segera membawa anak tersebut ke Institusi Penerima Wajib lapor (IPWL) atau BNN untuk selanjutnya menjalani pengobatan (rehabilitasi).
"Menyembunyikan pencandu narkoba karena malu, bukan solusi. Membawa anak untuk direhabilitasi sesungguhnya adalah bentuk rasa cinta orang tua kepada anak, untuk menyelamatkan masa depan anak. Jika direhabilitasi, anak bisa sembuh dan menata kembali masa depannya," tandas Diah.
(maf)