Ilmuwan Pecahkan Misteri Dinosaurus Lengan Panjang

Minggu, 26 Oktober 2014 - 16:07 WIB
Ilmuwan Pecahkan Misteri...
Ilmuwan Pecahkan Misteri Dinosaurus Lengan Panjang
A A A
Pekan ini, sejumlah ilmuwan telah berhasil memecahkan misteri dua fosil tangan dinosaurus raksasa lengkap dengan cakarnya yang tajam. Fosil itu telah meninggalkan banyak teka-teki sejak ditemukan pada Juli 1965 di kawasan terpencil Gurun Gobi di Mongolia.

Para ilmuwan tidak menemukan fosil bagian tubuh lainnya atas dinosaurus itu sehingga mereka pun terus mengiraira seperti apa bentuk dinosaurus itu dengan lengan yang memiliki panjang sekitar 2,4 meter tersebut. Lengan itu adalah yang terpanjang pada makhluk bipedal yang pernah dikenal dalam sejarah bumi.Setengah abad kemudian, misteri itu pun terungkap.

Pekan ini, ilmuwan menyebutkan, dua fosil tangan itu adalah miliki Deinocheirus mirificus yang artinya tangan yang luar biasa mengerikan. Dua kerangka yang hampir selesai diteliti dari hewan itu menunjukkan bahwa dinosaurus jenis ini memperlihatkan kombinasi ciri fisik yang tidak konvensional, termasuk tangan panjang, yang belum pernah terlihat pada dinosaurus lainnya.

Dengan panjang 11 meter dan bobot 6,4 ton, Deinocheirus adalah anggota terbesar kelompok dinosaurus mirip burung yang disebut ornithomimosaurus. Selain tangannya yang besar, punggungnya juga memiliki tulang yang panjang yang mendukung struktur mirip layar yang fungsinya belum diketahui. Tulang itu menyatu dengan tulang ekor untuk menopang bulu di ekor.

Berkembang biak di kawasan sungai, binatang itu adalah ominovora yang memakan ikan dan tanaman dengan moncong tak bergigi yang menyala seperti dinosaurus berparuh bebek yang herbivorus. Dia memiliki kaki yang lebar dengan jari-jari yang berkuku kotak yang mungkin telah membantunya berdiri di atas tanah basah.

Deinocheirus memiliki pinggang yang lebar dan bergerak pelan, tapi mampu membela dirinya berkat ukurannya yang tipis dan tiga cakar tajam di tiap tangan. Dia secara virtual sebesar predator puncak di lingkungan tinggalnya, sepupu Tyrannosaurus rex, tarbosaurus.

Selama puluhan tahun, ilmuwan telah menspekulasikan keberadaan Deinocheirus. Dia secara akurat diakui sebagai jenis theropod, jenis dinosaurus yang juga termasuk raksasa seperti Trex, meski memiliki pula garis keturunan yang berevolusi menjadi burung - tapi jenis apa?

"Deinocheirus tetap menjadi salah satu dinosaurus paling misterius di dunia. Kami menemukan kerangka yang hampir lengkap dari Deinocheirus dan sekarang baru tahu seperti apa bentuknya, sebesar apa, dan apa yang dia makan," papar pakar paleontologi Yuong-Nam.

Lee, Direktur Geological Museum di Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources di Daejeon, Korea Selatan, seperti dilansir Reuters. Lee menyatakan lengan panjang dengan cakar raksasa itu mungkin digunakan untuk menggali dan mengumpulkan tanaman di habitat air segar.

Pakar paleontologi dari University of Maryland Thomas Holtz yang menulis komentar kajian itu di jurnal Nature menyatakan, tidak seorang pun yang pernah memprediksi susunan ciri khas Deinocheirus yang mengagumkan itu. "Saya menunggu sepanjang hidup saya untuk melihat pada akhirnya misteri Deinocheirus ini terungkap," ujar dia.

Sejumlah kondisi buruk nyaris mencegah terkuaknya misteri itu. Dua kerangka baru ditemukan di lokasi Gobi di Mongolia pada 2006 dan 2009. Keduanya secara mencurigakan kehilangan kepala dan bagian kunci lainnya. Ilmuwan kemudian menyadari bahwa benda-benda itu telah diambil kolektor fosil ilegal dengan beberapa bagian dijual ke kolektor pribadi.

Bagian-bagian yang hilang dari penggalian 2009 itu berakhir di tangan seorang kolektor di Jerman yang kemudian dilihat pakar paleontologi asal Belgia Pascal Godefroit yang lalu memberi tahu Lee dan ilmuwan lain.

Lee menyatakan, para periset kemudian membujuk kolektor itu agar mendonasikan fosil tersebut karena mereka begitu penting bagi ilmu pengetahuan. Fosil itu kemudian dikembalikan ke Mongolia pada Mei lalu, tapi fosil yang ditemukan pada 2006 tetap belum diketahui keberadaannya.

Alvin masrifah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0894 seconds (0.1#10.140)